Suara.com - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo meresmikan secara langsung operasional Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) di Kabupaten Batang, Jawa Tengah.
KITB sebagai bagian dari Klaster Kawasan Industri di PT Danareksa (Persero) (“Holding BUMN Danareksa”) diharapkan dapat menjaring investasi penanaman modal asing (PMA) dari arus relokasi industri global dan menyerap tenaga kerja yang masif.
Sebagaimana diketahui, saat ini terjadi tren pergeseran rantai pasokan dari Tiongkok ke Asia Tenggara yang disebabkan oleh berbagai dinamika, seperti kondisi geopolitik, ekonomi, dan komersial.
Di saat yang bersamaan, Pemerintah mendorong peningkatan investasi pada infrastruktur untuk meningkatkan daya saing dan menarik PMA, di mana pembangunan manufaktur bergeser ke Jawa Tengah dan Jawa Timur untuk memanfaatkan biaya yang lebih rendah. Hal ini didorong oleh pembangunan konektivitas mulai dari jalan tol, pelabuhan, dan jalur kereta api.
Direktur Utama Holding BUMN Danareksa Yadi Jaya Ruchandi mengatakan, Holding BUMN Danareksa sebagai satu-satunya Holding Spesialis Transformasi dan Investasi di Indonesia berkomitmen menjalankan amanat Proyek Strategis Nasional (PSN) dari Pemerintah untuk meningkatkan kapasitas KITB agar dapat menjaring PMA dan menyerap tenaga kerja yang masif, sehingga dapat memberikan kontribusi bagi pendapatan negara melalui pajak dan pendapatan daerah melalui retribusi.
"KITB telah kami siapkan dengan infrastruktur dasar dan utilitas yang lengkap, serta didukung dengan konektivitas terlengkap, mulai dari jalan tol, pelabuhan, dan jalur kereta api dengan mengusung konsep green, sustainable, dan circular economy,” kata Yadi ditulis Minggu (28/7/2024).
KITB menghadirkan solusi terintegrasi di atas lahan seluas 4.300 hektare yang mengakomodasi kebutuhan industri global yang mengadopsi teknologi tinggi, termasuk juga industri padat karya.
Dari aspek sosial, KITB saat ini telah menyerap 19 ribu tenaga kerja, dan diharapkan dapat menyerap lebih dari 200 ribu tenaga kerja di masa mendatang.
Yadi menambahkan bahwa saat ini nilai investasi yang masuk ke KITB sudah mencapai Rp14,8 triliun dari utilisasi lahan seluas 271 hektare. Adapun investasi yang masuk berasal dari sejumlah negara di Asia, Amerika, dan Eropa.
Baca Juga: Sinergi BRI Group: Sasar 75 Ribu Karyawan Jadi Investor Saham, Apa Strateginya?
Direktur Utama KITB Ngurah Wirawan mengatakan, KITB menyediakan utilitas dasar yang lengkap dengan berorientasi pada keberlanjutan, antara lain industri berbasis teknologi (SEG Solar), penggunaan energi terbarukan, pengelolaan Water Treatment Plant (WTP), Waste-Water Treatment Plan (WWTP), dan Sewage Treatment Plant (SWTP) dan infrastruktur terpadu yang ramah lingkungan, fasilitas hunian bersertifikasi Greenship Neighborhood, serta bisnis model yang berkelanjutan dan berdaya saing dengan pemberdayaan tenaga kerja lokal.
“Kami optimistis bahwa KITB dapat turut berkontribusi dalam menggerakkan ekonomi Indonesia dan turut mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar,” pungkas Yadi.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Rupiah Alami Tekanan dari Kebijakan Pemerintah, Dolar AS Perkasa Tembus Rp16.773
-
Cara Perusahaan BUMN Tingkatkan Keselamatan Industri Maritim
-
IHSG Dibuka Melesat Setelah Libur Panjang Natal, Cermati Saham-saham Ini
-
Kemenperin Gaspol Digitalisasi Industri, PIDI 4.0 Jadi Motor Transformasi Nasional
-
Wisatawan Asing Wajib Asuransi? OJK Buka Suara dan Beri Sinyal Dukungan
-
Sarinah Kebakaran di Area Fasad pada Minggu Malam, Tetap Beroperasi?
-
Panel BPN Catat Harga Pangan Turun, Cabai dan Beras Ikut Terkoreksi
-
Migas Jadi Kunci, Industri Lokal Bersiap Kuasai Proyek Strategis Nasional
-
Pertumbuhan Kredit Kuat dan DPK Meningkat, Fungsi Intermediasi Bank Mandiri Solid di Akhir Tahun
-
Saham-saham yang Cum Date 29 Desember, Siap Bagikan Dividen Jumbo