"Jika ingin sukses dan mau maju, kita harus berkomitmen, berkomitmen bahwa produk yang kita miliki mempunyai khasiat dan manfaat baik untuk kesehatan," kata Astuti.
Anggota kelompok Wasiat Sejahtera yang berasal dari 10 keluarga miskin mendapatkan peningkatan pendapatan sebesar Rp450 ribu per orang setiap bulanya. Hasil pendapatan anggota Wasiat mampu untuk membeli air bersih bagi keluarga mereka.
Tambahan pendapatan dari kelompok didapatkan dari hasil panen sayuran dari lorong hijau, panen ikan lele dan nila, dan hasil penjualan produksi produk olahan UMKM.
Kelompok Wasiat Sejahtera juga mampu mengurangi pengeluran biaya belanja bahan pemberian makanan setiap kegiatan rutin Posyandu sebanyak Rp3 juta per tahun. Efisiensi pengeluaran biaya belanja tersebut berasal dari hasil panen hasil panen kelompok yang diolah menjadi bahan pembuatan makanan untuk bayi dan balita.
“Pada implementasinya Kelompok Wasiat Sejahtera sangat terbuka untuk menularkan ilmu yang telah didapatkan kepada warga sekitar ataupun kelompok lain. Pada kemarau panjang lalu, disaat air PDAM juga sangat susah didapatkan kelompok mau untuk berbagi penggunaan air tampungan hujan kepada 3 KK sebanyak 15 orang di sekitar. Kelompok juga mampu memperluas ilmu pengetahuan dengan memberikan pelatihan pengolahan jamu sehat dan stik bayam keju kepada kelompok UMKM Srikandi Kota Balikpapan.” Papar Dodi.
Hasil sayuran segar, ikan lele, ikan nila, jamu, dan makanan olahan yang telah dikemas dengan baik dipasarkan kepada warga sekitar dan Pasar Pandan Sari. Kripik pisang Manja (manis jahe) dan kripik singkong Tekoku dijual masing-masing Rp15 ribu per bungkus.
Jamu Wasiat jahe merah dan kunyit asam dijual masing-masing Rp10 ribu per kemasan, dan lele berbumbu (Lembu) yang siap untuk digoreng dijual Rp35 ribu per bungkus. Dalam setahun mendatang, KPI Unit Balikpapan akan memperkuat kemandirian dan memperluas jaringan pemasaran.
“Produk UMKM Wasiat berhasil dipasarkan di warga, warung sekitar, Pasar Pandan Sari, dan salah satu toko UD Mawar Indah. Karyawan PT KPI juga cukup sering membeli hasil panen ikan lele tiap kali panen dan produk UMKM juga selalu menjadi pilihan kudapan jika ada acara di perusahaan,” jelas Dodi.
PT KPI juga menyediakan media sosial milik perusahaan untuk menjadi wadah pemasaran produk olahan tersebut.
Baca Juga: Erick Thohir Andalkan Yayasan BUMN Buat Perangi Stunting
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Jelang Akhir Tahun Realisasi Penyaluran KUR Tembus Rp240 Triliun
-
Jabar Incar PDRB Rp4.000 Triliun dan Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
-
BRI Insurance Bidik Potensi Pasar yang Belum Tersentuh Asuransi
-
Cara SIG Lindungi Infrastruktur Vital Perusahaan dari Serangan Hacker
-
Dukung Implementasi SEOJK No. 7/SEOJK.05/2025, AdMedika Perkuat Peran Dewan Penasihat Medis
-
Fakta-fakta RPP Demutualisasi BEI yang Disiapkan Kemenkeu
-
Rincian Pajak UMKM dan Penghapusan Batas Waktu Tarif 0,5 Persen
-
Tips Efisiensi Bisnis dengan Switchgear Digital, Tekan OPEX Hingga 30 Persen
-
Indef: Pedagang Thrifting Informal, Lebih Bahaya Kalau Industri Tekstil yang Formal Hancur
-
Permata Bank Targetkan Raup Rp 100 Miliar dari GJAW 2025