Suara.com - Polemik larangan penjualan iPhone 16 di Indonesia terus berlanjut. Langkah tegas pemerintah Prabowo Subianto yang menuntut peningkatan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) dan investasi tampaknya berbuah manis.
Sebagai konsekuensi dari belum terpenuhinya komitmen tersebut, CEO Apple, Tim Cook, terpantau tidak lagi menyebut nama Indonesia dalam paparan kinerja keuangan Apple pada kuartal III 2024. Hal ini mengindikasikan bahwa Apple tengah menghadapi tekanan yang cukup signifikan akibat kebijakan pemerintah Indonesia.
Bos Apple, Tim Cook, disebut-sebut kesal dan tidak lagi menyebut nama Indonesia dalam laporan keuangan terbaru mereka.
Yah, dalam paparannya kepada sejumlah investornya, Tim Cook tak lagi menyebut nama Indonesia sebagai negara yang memberikan kontribusi besar dalam penjualan iPhone mereka.
"Kami di Amerika, Eropa, dan wilayah lain di Asia Pasifik mencapai rekor pendapatan pada kuartal ini. Amerika Serikat, Brasil, Meksiko, Prancis, UK, Korea, Malaysia, Thailand, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab," kata Tim Cook tanpa menyebut nama Indonesia sebagai salah satu negara yang menyumbang penjualan iPhone pada laporan kinerja keuangan mereka pada akhir Oktober 2024 lalu.
Padahal pada kuartal sebelumnya yakni I dan II 2024, Tim Cook menyebut nama Indonesia sebagai salah satu pasar yang sangat potensial bagi Apple. Bahkan beberapa bulan lalu Tim Cook bersama dengan jajaran teras Apple telah mengunjungi Indonesia dan menganggap pasar negara ini memberikan keuntungan yang luar biasa bagi perusahaan.
"Kami juga membukukan rekor pendapatan di Indonesia, salah satu pasar yang kami nilai potensinya sangat besar," katanya Tim Cook pada laporan keuangannya pada kuartal I 2024 lalu.
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menegaskan produk telepon genggam terbaru Apple yakni iPhone 16 tidak boleh diperjualbelikan di pasar Indonesia.
Hal tersebut dikarenakan, perusahaan raksasa asal Amerika Serikat tersebut hingga saat ini belum mengantongi sertifikat tingkat komponen dalam negeri (TKDN).
Baca Juga: Prabowo Sebut Bahas Ini Itu Dengan Jokowi, Rocky Gerung: Ada Yang Disembunyikan
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan belum diberikannya izin penjualan produk telepon pintar tersebut karena Apple hingga saat ini belum memenuhi komitmennya untuk merealisasikan investasi di Indonesia.
Untuk mendapat izin penjualan, disampaikan Menperin perusahaan terkemuka Apple mesti merealisasikan sisa komitmen investasi di Indonesia yang sebesar Rp240 miliar dari total Rp1,71 triliun.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Bunga Acuan Sudah Turun 5 Kali, BI Minta Perbankan Cepat Turunkan Bunga
-
7 Ide Usaha Modal 1 Juta, Anti Gagal dan Auto Cuan
-
Cara Daftar WiFi Internet Rakyat, Surge Buka Akses Biaya Rp100 Ribu per Bulan
-
Operasikan 108 Kapal, PIS Angkut Energi 127,35 juta KL Sepanjang Tahun 2025
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Kilang Minyak Indonesia Tetap Relevan di Tengah Pergeseran ke EBT
-
Blockchain Dianggap Mampu Merevolusi Pengelolaan Data Nasional, Benarkah?
-
Dukung Kemajuan Industri Sawit, BRI Fasilitasi Sindikasi Pembiayaan Rp5,2 Triliun bagi PT SSMS
-
Perlukah BBM Bobibos Lakukan Pengujian Sebelum Dijual, Begini Kata Pakar
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi