Suara.com - Pemerintahan baru terus menghadirkan berbagai kontroversi. Setelah isu yang melibatkan Gus Miftah yang berakhir damai beberapa waktu lalu, kini perhatian publik beralih kepada Adita Irawati, Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan, yang menjadi viral. Hal ini memicu netizen untuk mencari informasi mengenai gaji Adita Irawati.
Adita menjadi sorotan karena pernyataannya yang dianggap memiliki konotasi negatif. Ia mendapat kritik setelah videonya yang menyebut istilah "rakyat jelata" untuk merujuk kepada rakyat kecil, ditonton oleh banyak orang di Indonesia.
Viralnya konten ini berawal dari video klarifikasi yang disampaikan Adita terkait polemik Gus Miftah. Dalam video tersebut, ia menyatakan bahwa pihak istana sangat menyesalkan kejadian yang terjadi, karena pernyataan tersebut seharusnya tidak perlu muncul. Namun, dalam lanjutan video, ia menyampaikan, “Apalagi kalau kita lihat, Presiden Prabowo Subianto, ini kalau dilihat dari berbagai baik itu pidato atau kunjungan beliau, terlihat sekali empati beliau pada rakyat kecil, pada rakyat jelata.”
Meskipun secara literal tidak ada yang salah, penggunaan frasa "rakyat jelata" menimbulkan kesan merendahkan status sosial dan memicu reaksi negatif dari netizen. Banyak yang merasa bahwa masyarakat hanya dianggap penting saat pemilihan suara.
Gaji Adita Irawati
Setelah pernyataan tersebut viral, netizen mulai mencari informasi mengenai Adita Irawati, termasuk profil dan gajinya. Wanita kelahiran 1971 ini sebelumnya pernah menjabat sebagai Management Trainee di PT Indosat pada tahun 1996 dan juga pernah menjadi Corporate Communication Group Head pada tahun 2009.
Mengenai gaji, Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan diatur dalam Pasal 18 ayat (2) Peraturan Presiden Nomor 17 Tahun 2012 tentang Utusan Khusus Presiden, Staf Khusus Presiden, dan Staf Khusus Wakil Presiden. Gaji pokoknya adalah Rp5.040.000 ditambah tunjangan sebesar Rp13.608.000. Dengan demikian, total gaji bulanan yang diterima Adita Irawati mencapai Rp18.648.000.
Dalam permohonan maafnya, Adita mengakui bahwa penggunaan istilah tersebut tidak disengaja dan tidak bermaksud menyinggung pihak manapun. Ia juga menjelaskan bahwa istilah "rakyat jelata" sesuai dengan makna dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), di mana istilah tersebut berarti rakyat biasa.
Kontributor : I Made Rendika Ardian
Baca Juga: Drama Tangisan Prabowo kala Umumkan Kenaikan Gaji Guru Rp2 Juta Tapi Faktanya Rp500 Ribu
Berita Terkait
-
Segini Gaji Aipda Robig yang Tembak Mati Gamma di Semarang
-
Gegara Hina Penjual Es Teh, Gus Miftah Kehilangan Pundi-pundi Uang Puluhan Juta
-
Mundur dari Utusan Khusus Presiden, Gus Miftah Sebut Belum Terima Gaji-Fasilitas Negara
-
Soal 2.500 Buruh Sritex yang Dirumahkan, Apakah Benar Dapat Gaji?
-
Profil Adita Irawati yang Sedang Ramai Diperbincangkan Warganet
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
-
Pengguna PLTS Atap Meningkat 18 Kali Lipat, PLN Buka Kouta Baru untuk 2026
-
Bank Dunia Ingatkan Menkeu Purbaya: Defisit 2027 Nyaris Sentuh Batas Bahaya 3%
-
Jadi Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia, John Herdman Punya Kesamaan Taktik dengan STY
Terkini
-
Pemerintah Bidik Gig Economy Jadi Mesin Ketiga Pendorong Ekonomi Nasional
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Jelang Akhir Tahun, BSI Siapkan Uang Tunai Rp15,49 Triliun
-
Menko Airlangga Puja-puji AI, Bisa Buka Lapangan Kerja
-
Hans Patuwo Resmi Jabat CEO GOTO
-
Airlangga Siapkan KUR Rp10 Triliun Biayai Proyek Gig Economy
-
Pengguna PLTS Atap Meningkat 18 Kali Lipat, PLN Buka Kouta Baru untuk 2026
-
Pabrik VinFast Subang Digeruduk Massa Sehari Usai Diresmikan, Minta 'Jatah' Lokal
-
Bank Dunia Ingatkan Menkeu Purbaya: Defisit 2027 Nyaris Sentuh Batas Bahaya 3%
-
Investor ADRO Dapat Jatah Dividen Rp 4 Triliun, Kapan Mulai Cair?