Suara.com - Sektor konstruksi kembali diguncang kabar kurang menyenangkan. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) resmi menurunkan peringkat kredit PT Wijaya Karya (Persero) Tbk menjadi idBB- dengan prospek negatif pada 30 Desember 2024.
Penurunan ini disebabkan oleh kegagalan emiten bersandi WIKA dalam memperoleh persetujuan pemegang obligasi untuk merestrukturisasi utang senilai Rp1 triliun yang jatuh tempo pada 18 Februari 2025.
Selain peringkat perusahaan, peringkat surat utang WIKA, termasuk obligasi dan sukuk, juga ikut diturunkan menjadi idBB- dan idBB-(sy). Hal ini mengindikasikan meningkatnya risiko gagal bayar bagi para investor.
Ketidakmampuan WIKA dalam memenuhi kewajiban utangnya dapat berdampak signifikan terhadap likuiditas perusahaan dan kepercayaan investor.
Para analis memperkirakan bahwa penurunan peringkat ini akan semakin mempersulit WIKA dalam mengakses pendanaan di masa depan.
WIKA sebelumnya mengajukan usulan untuk membayar sebagian dari surat utang tersebut, memperpanjang sisa pokok, serta tetap membayarkan kupon dengan nilai yang sama dan menambahkan opsi beli untuk Seri A, B, dan C.
Menurut Pefindo, WIKA menghadapi risiko pembiayaan kembali yang tinggi untuk memenuhi kewajiban tersebut secara penuh dan tepat waktu. Hal ini diperburuk oleh kinerja keuangan perusahaan yang lemah dan tekanan pada likuiditasnya.
Peringkat ini mencerminkan posisi WIKA yang mapan di industri konstruksi nasional. Namun, peringkatnya dibatasi oleh profil keuangan dan likuiditas yang lemah, risiko dari ekspansi sebelumnya, serta dinamika lingkungan bisnis yang bergejolak.
Baca Juga: Keringat Vendor Sudah Kering, Tapi Tagihan Utang Rp1,8 Miliar Belum Dibayar WIKA Realty
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- 5 HP OPPO RAM 8 GB Terbaik di Kelas Menengah, Harga Mulai Rp2 Jutaan
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
Terkini
-
Pertumbuhan Kredit Kuat dan DPK Meningkat, Fungsi Intermediasi Bank Mandiri Solid di Akhir Tahun
-
Saham-saham yang Cum Date 29 Desember, Siap Bagikan Dividen Jumbo
-
BRI Peduli Salurkan 5.000 Paket Sembako di Ciampea
-
Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
-
Harga Emas Diprediksi Makin Naik Tahun 2026, Faktor 'Perang' Jadi Kunci
-
La Suntu Tastio, UMKM Binaan BRI yang Angkat Tradisi Lewat Produk Tas Tenun
-
Pasca Akusisi, Emiten Properti Milik Pengusahan Indonesia Ini Bagikan Dividen
-
Harga Emas Kompak Meroket: Galeri24 dan UBS di Pegadaian Naik Signifikan!
-
Pabrik Chip Semikonduktor TSMC Ikut Terdampak Gempa Magnitudo 7 di Taiwan
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Tahun 2025, Update Terbaru OJK Desember