Suara.com - Badai pemutusan hubungan kerja (PHK) pada perusahaan besar terus berlanjut di awal tahun ini.
Kali ini Amazon perusahaan teknologi multinasional yang bergerak di bidang e-commerce, komputasi awan, streaming digital, dan kecerdasan buatan segera memangkas 2000 karyawannya.
Menteri Perindustrian Kanada mengatakan keputusan Amazon.com Inc. Untuk menutup semua gudang di Quebec dan memangkas hampir 2.000 pekerjaan akan mendorong pemerintah untuk memeriksa kesepakatannya saat ini dengan perusahaan e-commerce dan teknologi tersebut.
“Anda pasti mengerti bahwa tindakan tersebut memerlukan peninjauan ulang atas hubungan bisnis yang ada antara Amazon dan Pemerintah Kanada,” kata Francois-Philippe Champagne dilansir Reuters, Sabtu (25/1/2025).
PHK tersebut dilakukan setelah Amazon mengumumkan rencana untuk menutup ketujuh gudang di provinsi berbahasa Prancis tersebut. Serta bakal menggunakan subkontraktor sebagai gantinya.
Dalam pemutusan kerja ini Amazon bersikeras bahwa pengumuman tersebut tidak terkait dengan upaya serikat pekerja.
Meski demikian, Amazon bersikeras pengumuman tersebut tidak terkait dengan upaya serikat pekerja.
Champagne juga mengaku telah berkomunikasi langsung dengan pimpinan Amazon di Kanada dan menyatakan kekecewaannya atas rencana PHK lebih lanjut. Terlebih dia tidak beritahu sebelumnya mengenai rencana ini.
Selain itu, menurut Radio-Canada, di negara tersebut juga akan ada 1.459 kasus PHK lagi pada sektor pengiriman.
"Saya harus menelepon diri saya sendiri, dan mereka tidak hanya tidak memberi saya cerita lengkap, saya hanya mendapat setengah cerita. Itu sama sekali tidak dapat diterima,” ujarnya.
Menurut basis data pemerintah, badan-badan Kanada seperti layanan perbatasan dan Health Canada telah menandatangani banyak lusinan kontrak dengan bisnis komputasi awan Amazon Web Services, dengan beberapa kontrak bernilai lebih dari 7 juta dollar.
Selain itu, Juru bicara Amazon Steve Kelly mengatakan perusahaan itu secara teratur mengadakan diskusi dengan pejabat Kanada, meskipun untuk perubahan operasional seperti ini, perusahaan itu biasanya memberi tahu karyawan yang terkena dampak terlebih dahulu.
"Kami senang membahas masalah ini lebih lanjut dengan Menteri Champagne dan pejabat lain di Quebec dan Kanada," tambahnya.
Amazon baru-baru ini melobi terhadap RUU yang diusulkan oleh pemerintah Kanada yang bertujuan untuk mengatur kecerdasan buatan, dengan peringatan bahwa RUU itu terlalu ambigu dan dapat menghambat inovasi.
Berita Terkait
-
7 Fakta PHK Massal Karyawan Pabrik Ban Michelin Cikarang Timur
-
Pabrik Michelin 'Digeruduk' Pimpinan DPR Buntut Isu PHK Massal, Dasco: Hentikan Dulu
-
6.000 Karyawan Kena PHK, CEO Microsoft Lebih Berminat Gunakan AI
-
Amazon PHK 14 Ribu Karyawan, Proyek Game Tomb Raider Tak Terdampak
-
PHK Massal, Amazon Dilaporkan Batalkan Game MMO The Lord of The Rings
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Kenapa Proyek Jalan Trans Halmahera Disebut Hanya Untungkan Korporasi Tambang?
-
Bertemu Wapres Gibran, Komite Otsus Papua Minta Tambahan Anggaran Hingga Dana BLT Langsung ke Rakyat
-
Sambut Bryan Adams Live in Jakarta 2026, BRI Sediakan Tiket Eksklusif Lewat BRImo
-
Proyek Waste to Energy Jangan Hanya Akal-akalan dan Timbulkan Masalah Baru
-
Geger Fraud Rp30 Miliar di Maybank Hingga Nasabah Meninggal Dunia, OJK: Kejadian Serius!
-
Laba PT Timah Anjlok 33 Persen di Kuartal III 2025
-
Kala Purbaya Ingin Rakyat Kaya
-
Didesak Pensiun, Ini Daftar 20 PLTU Paling Berbahaya di Indonesia
-
IHSG Berakhir Merosot Dipicu Aksi Jual Bersih Asing
-
Riset: Penundaan Suntik Mati PLTU Justru Bahayakan 156 Ribu Jiwa dan Rugikan Negara Rp 1,822 T