Suara.com - Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan (ITSK), Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto (IAKD) Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Hasan Fawzi, menyatakan bahwa pihaknya saat ini sedang melakukan kajian mendalam mengenai potensi produk exchange-traded fund (ETF) yang berbasis aset kripto.
Kajian ini ditargetkan akan selesai pada pertengahan kuartal III tahun 2025. Hasil dari kajian dan uji coba ETF kripto ini nantinya akan menjadi dasar dalam merumuskan regulasi dan perizinan terkait produk tersebut di masa depan.
“Kami di OJK juga memulai kajian ini, bekerja sama antara tim IAKD dan tim pasar modal atau PMDK,” ujar Hasan saat ditemui wartawan usai acara Focus Group Discussion (FGD) Investortrust di Jakarta, Kamis (13/2/2025) lalu.
Hasan menjelaskan bahwa ETF pada dasarnya merupakan instrumen yang termasuk dalam kategori efek dan berada di bawah lingkup pasar modal. Namun, tren global saat ini menunjukkan perkembangan baru dengan adanya izin untuk instrumen ETF yang mencakup aset keuangan digital, termasuk aset kripto, sebagai underlying-nya.
Menurutnya, kajian ini juga mencakup aspek pengelolaan risiko, termasuk menentukan jenis koin kripto mana yang dianggap cukup aman dan tidak menimbulkan risiko tinggi jika diizinkan menjadi bagian dari ETF.
OJK akan terus mempertimbangkan aspek perlindungan konsumen atau investor dalam mengevaluasi potensi pemanfaatan instrumen ini.
“Namun, ini masih dalam tahap awal kajian. Jika diperlukan, kami akan melakukan uji coba lebih lanjut melalui sandbox yang dimiliki OJK,” jelas Hasan, via Antara.
Ia menambahkan bahwa OJK juga akan melibatkan partisipasi dari berbagai pihak dalam ekosistem, baik dari pasar modal maupun industri aset kripto, sebelum menyusun regulasi yang nantinya akan diikuti dengan pemberian izin secara masif di industri pasar modal dan kripto.
“Dalam program legislasi OJK, regulasi ini belum masuk tahun ini. Namun, kajiannya akan kami selesaikan pada pertengahan kuartal III tahun ini,” tutur Hasan.
Baca Juga: Mengenal Pi Network: Mata Uang Digital yang Menjanjikan atau Penipuan?
Sebagai informasi, nilai transaksi aset kripto sepanjang tahun 2024 tercatat mencapai Rp650,61 triliun, meningkat signifikan sebesar 335,91 persen secara tahunan dibandingkan tahun 2023 yang hanya mencapai Rp149,25 triliun.
Sementara itu, jumlah investor kripto per Desember 2024 mencapai 22,91 juta investor, tumbuh 23,77 persen year on year (yoy) dibandingkan tahun 2023 yang mencatat 18,51 juta investor.
Berita Terkait
-
Izin Terbit, BSI Siap Jalankan Bisnis Bank Emas
-
Perusahaan Fintech Asal Singapura Luncurkan Platform Blockchain Berbasis Teknologi ZKsync
-
OJK : Transaksi Kripto Sumbang Penerimaan Pajak Rp 1,09 Triliun
-
Transaksi Kripto Tembus Rp 2 Triliun per Hari, OJK Sebut Kejahatan Siber Semakin Sering
-
Mengenal Pi Network: Mata Uang Digital yang Menjanjikan atau Penipuan?
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Uang digital terus berkembang pesat di Indonesia
-
Profil Dirut Bank BJB Yusuf Saadudin yang Meninggal Dunia
-
Rupiah Bangkit ke Rp16.716, Namun Ancaman Fiskal dan Geopolitik Bayangi Pasar
-
Cadangan Devisa RI Terkuras di 2024, Gubernur BI Ungkap Alasan Utama di Baliknya
-
IHSG Berbalik Menghijau di Jumat Pagi, Namun Dibayangi Pelemahan Rupiah
-
Emas Antam Naik Tipis Rp 2.000 Jelang Akhir Pekan, Intip Deretan Harganya
-
Industri Perbankan Berduka, Bos Bank BJB Yusuf Saadudin Wafat
-
Gagal Bayar Massal, OJK Seret KoinP2P dan Akseleran ke Penegak Hukum
-
Demi Tingkatkan Harga, ESDM Buka Peluang Turunkan Produksi Batubara pada 2026
-
Daftar Pemegang Saham BUMI Terbesar, Dua Keluarga Konglomerat Masih Mendominasi