Suara.com - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) bakal mewaspadai tekanan ekonomi global yang bakal berpengaruh terhadap Indonesia. Hal ini dikarenakan adanya perlambatan ekonomi global di tahun ini.
Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Internasional, Parjiono mengatakan bahwa beberapa faktor yang mempengaruhi tekanan ekonomi bisa disebabka perubahan cuaca hingga penuaan populasi.
"Digitalisasi serta penuaan populasi juga harus diwaspadai karena berpotensi menambah tekanan pada ekonomi khususnya di negara-negara berkembang," katanya dalam acara SMBC Indonesia Economic Outlook 2025 di Gedung Kempinski, Jakarta, Selasa (18//2/2025).
Kata dia, ketidakpastian global ini belum akan mereda pada tahun ini. Pemerintah akan melakukan langkah antisipasi dan mitigasi risiko, di antaranya menjaga daya beli masyarakat, stabilitas harga, serta efisiensi belanja.
“Pemerintah akan terus melakukan langkah antisipasi dan mitigasi risiko di antaranya dengan menjaga daya beli dan stabilisasi harga, optimalisasi penerimaan, efisiensi belanja kepada sektor yang lebih produktif, serta kolaborasi fiskal-monetar dan sektor keuangan,” imbuhnya.
Tidak hanya itu, pemerintah juga berkomitmen membuat Indonesia menuju Indonesia Emas pada tahun 2045. Hal ini melalui program Asta Cita yang diusung oleh Presiden Prabowo Subianto.
"Sumber daya manusia juga akan mendorong produktivitas dan daya saing yang akan mampu menciptakan ekonomi yang inklusif, berkelanjutan serta menciptakan kesehatan secara merata," jelasnya.
Dia pun menambahkan target Indonesia untuk menjadi negara maju saat 100 tahun kemerdekaan, yakni pada 2045. Hal ini bisa diperoleh asalkan pertumbuhan ekonomi mampu minimal mencatatkan rata-rata pertumbuhan 6% sampai 7% dalam 20 tahun dari sekarang.
" Indonesia membutuhkan pertumbuhan ekonomi 6-8 persen setahunnya untuk mencapai BGP berkapital USD30 ribu di tahun 2045," tandasnya.
Baca Juga: Profil Suahasil Nazara, Dirjen Anggaran Kemenkeu Baru Punya Kekayaan Lebih dari Rp100 M
Berita Terkait
-
Tiru Negara ASEAN, Kemenkeu Bidik Tarif Cukai Minuman Manis Rp1.700/Liter
-
Kapan Kenaikan Gaji Pensiunan PNS 2025 Cair? Ini Kata Kemenkeu dan Realitanya
-
Menkeu Purbaya Buka Lowongan Kerja Besar-besaran, Lulusan SMA Bisa Melamar jadi Petugas Bea Cukai
-
Hujan Deras Sebabkan Pohon Tumbang di Depan Kemenkeu
-
Old Money Ilegal Disebut Ketar-ketir Jika Menkeu Purbaya Terapkan Kebijakan Redenominasi
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Prudential Syariah Bayarkan Klaim dan Manfaat Rp1,5 Triliun Hingga Kuartal III 2025
-
Rupiah Melemah, Sentimen Suku Bunga The Fed Jadi Faktor Pemberat
-
Daftar Pinjol Berizin Resmi OJK: Update November 2025
-
Survei: BI Bakal Tahan Suku Bunga di 4,75 Persen, Siapkan Kejutan di Desember
-
Berapa Uang yang Dibutuhkan untuk Capai Financial Freedom? Begini Trik Menghitungnya
-
Tiru Negara ASEAN, Kemenkeu Bidik Tarif Cukai Minuman Manis Rp1.700/Liter
-
Pemerintah Bidik Pemasukan Tambahan Rp2 Triliun dari Bea Keluar Emas Batangan di 2026
-
BRI Dukung PRABU Expo 2025, Dorong Transformasi Teknologi bagi UMKM Naik Kelas
-
Bunga KUR Resmi Flat 6 Persen dan Batas Pengajuan Dihapus
-
Finex Rayakan 13 Tahun Berkarya