Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membeberkan kondisi perkembangan pinjaman online (pinjol) ilegal di Indonesia. Hal ini dikarenakan masih banyaknya masyarakat yang terkena jebakan pinjol.
Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK Mirza Adityaswara mengatakan, kebanyakan masyarakat yang melakukan pencairan dana di pinjol tidak digunakan secara produktif.
"Pinjol jadi jebakan yang sulit dihindari. Pinjol digunakan aktivitas yang tidak produktif bahkan main judi online," kata Mirza dalam acara Digital Economic Forum 2025, Selasa (25/2/2026).
Kata dia kebanyakan yang menggunakan pinjol ini dari kelas menengah ke bawah. Serta nasabahnya adalah generasi muda.
"Para pemain judi online dari kalangan masyarakat bahwa yang mayoritas generasi muda," imbuhnya.
Selain itu, dia mengingatkan para konsumen atau para pengguna layanan buy now pay later (BNPL) untuk memanfaatkan layanan tersebut dengan bijak. Hal ini terkait dengan terhubungnya perilaku pengguna dengan Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK).
"Jadi kami di OJK rapat mingguan komplain paling banyak collection pindar dan BNPL. Memang ini konsekuensi dunia pembayaran yang terintegrasi kalau lupa bayar atau tidak bayar p2p, tidak bayar CC (kartu kredit), tidak bayar BNPL ya masuk di sistem SLIK," imbuhnya.
Dia menambahkan, BNPL meningkat cukup pesat, dengan catatan pertumbuhan debit mencapai Rp22,12 triliun, bertumbuh 43,7% year on year (yoy). Dari jumlah rekening tercatat per akhir Desember 2024, sudah mencapai 23,99 juta rekening.
"Jadi kami yang di OJK terus menerus edukasi terutama yang muda yang banyak memanfaatkan BNPL harus menjadi pengguna yang sehat yang prudent," tandasnya.
Baca Juga: OJK : Pembentukan Danantara Bikin Investasi Meroket
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
Terkini
-
Bullion Connect 2025: Forum Pemerintah Dorong Penguatan Ekosistem Bulion Nasional
-
Medical Advisory Board, Langkah AdMedika Dalam Perkuat Tata Kelola Medis
-
Ajang Anugerah Media Humas - Komdigi 2025: Telkom Raih Dua Penghargaan Terbaik
-
Emas Antam Terjungkal, Harganya Lebih Murah Jadi Rp 2.322.000 per Gram
-
Gelar RUPSLB, CRSN Tambah Portofolio Bisnis
-
Daftar Maskapai Pindah ke Terminal 1B Bandara Soetta, Mulai Berlaku Pekan Ini
-
Rupiah Kian Tertekan, Dibuka Melemah ke Rp16.754 per Dolar AS
-
IHSG Terus Meroket, Betah Naik di Level 8.400
-
BI Bakal Hati-hati Kelola Utang Indonesia yang Tembus Rp 7.092 Triliun
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor