Suara.com - Nama Ego Syahrial (ES), mantan Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas), belakangan ramai menjadi sorotan publik setelah dirinya disebutkan dalam kasus tindak pidana korupsi yang melibatkan Pertamina.
Ego diperiksa oleh Kejaksaan Agung (Kejagung) terkait dugaan korupsi dalam pengelolaan minyak mentah di lingkungan Pertamina, yang diduga telah menyebabkan kerugian negara mencapai Rp1 kuadriliun.
Menurut informasi yang beredar, Ego Syahrial diperiksa sebagai saksi oleh penyidik Kejagung untuk mengungkap lebih lanjut kasus korupsi Pertamina.
Kasus ini tidak hanya melibatkan Ego, tetapi juga beberapa mantan Dirjen Migas lainnya yang turut diperiksa oleh Kejagung. “Kejaksaan Agung memeriksa dua mantan Dirjen Migas Kementerian ESDM sebagai saksi dalam penyidikan kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang,” lanjut sumber tersebut.
Ego Syahrial lahir di Ampenan, Lombok, pada 1 Juli 1962. Ia menempuh pendidikan tinggi di Universitas Trisakti, tepatnya di Jurusan Teknik Perminyakan, Fakultas Teknologi Mineral (kini bernama Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi). Latar belakang pendidikannya yang kuat di bidang perminyakan membawanya pada karier yang gemilang di sektor energi dan sumber daya mineral.
Ego memulai kariernya sebagai Ahli Opt. Alat Produksi Minyak di Pusat Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi (PPTMGB LEMIGAS) pada tahun 1990-1993. Selanjutnya, ia menjabat sebagai Ahli Injeksi CO2 di lembaga yang sama hingga tahun 1997.
Pada periode 1997-2009, Ego mengemban tugas sebagai Pengkaji Pengelolaan Reservoir di Puslitbangtek Migas LEMIGAS, Badan Litbang ESDM. Kemudian, pada tahun 2009-2010, ia diangkat sebagai Perekayasa Madya di lembaga yang sama.
Pada tahun 2010-2011, Ego menjabat sebagai Kepala Bidang Program di Puslitbangtek Migas LEMIGAS. Selanjutnya, ia menjadi Peneliti Ahli Madya di Pusat Penelitian dan Pengembangan LEMIGAS, Badan Penelitian dan Pengembangan Energi dan Sumber Daya Mineral.
Pada tahun 2011, Ego diangkat sebagai Perekayasa Ahli Madya di lembaga yang sama. Kemudian, pada periode 2012-2013, ia menjabat sebagai Kepala Pusat Data dan Informasi Energi dan Sumber Daya Mineral di Pusat Data dan Teknologi Informasi Energi dan Sumber Daya Mineral, Sekretariat Jenderal.
Baca Juga: Kronologi Dugaan Korupsi Sekjen DPR Indra Iskandar, Sudah Ada Bukti Kok Tidak Ditahan?
Pada tahun 2013-2016, Ego dipercaya sebagai Kepala Biro Perencanaan dan Kerja Sama di Biro Perencanaan Sekretariat Jenderal. Selanjutnya, pada tahun 2016, ia menjabat sebagai Kepala Biro Perencanaan di Sekretariat Jenderal Kementerian ESDM.
Pada tahun 2016-2017, Ego diangkat sebagai Kepala Badan Geologi di Badan Geologi. Kemudian, pada tahun 2017, ia dipercaya sebagai Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi di Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi.
Sejak tahun 2017, Ego menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM hingga masa purnabaktinya pada 1 Agustus 2022.
Kasus korupsi yang melibatkan Ego Syahrial dan beberapa mantan pejabat tinggi di sektor migas ini menimbulkan pertanyaan serius tentang integritas pengelolaan sumber daya energi di Indonesia. Kerugian negara yang mencapai Rp1 kuadriliun menjadi bukti betapa seriusnya kasus ini.
Pemeriksaan terhadap Ego dan mantan pejabat lainnya diharapkan dapat mengungkap kebenaran dan memulihkan kepercayaan publik terhadap pengelolaan sektor migas. Namun, kasus ini juga menjadi pengingat bagi semua pihak untuk menjaga transparansi dan akuntabilitas dalam menjalankan tugas, terutama di sektor strategis seperti energi.
Berita Terkait
-
Profil Djoko Siswanto, Eks Dirjen Migas yang Diperiksa Kejagung dalam Kasus Pertamina
-
Ternyata Guru Besar ITB, Sosok Tutuku Ariadji Eks Dirjen Migas Diperiksa Kejagung Terkait Kasus Pertamina
-
Viral Honda HR-V Mogok Gegara Isi Pertamax, Dugaan Dioplos dengan Air
-
Menguak Misteri Sekjen DPR RI Indra Iskandar Terduga Korupsi Rumah Dinas, Isi Garasi Kosong Melompong?
-
Kronologi Dugaan Korupsi Sekjen DPR Indra Iskandar, Sudah Ada Bukti Kok Tidak Ditahan?
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Menkeu Purbaya Buka Lowongan Kerja Besar-besaran, Lulusan SMA Bisa Melamar jadi Petugas Bea Cukai
-
Pajak UMKM 0,5 Persen Bakal Permanen? Purbaya: Tapi Jangan Ngibul-ngibul Omzet!
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Aguan Punya Mal Baru Seluas 3,3 Hektare, Begini Penampakkannya
-
Gudang Beku Mulai Beroperasi, BEEF Mau Impor 16.000 Sapi Tahun Depan
-
Proses Evaluasi Longsor di Tambang PT Freeport Selesai Antara Maret atau April
-
Bahlil Dorong Freeport Olah Konsentrat Tembaga Amman
-
Purbaya Pesimis DJP Bisa Intip Rekening Digital Warga Tahun Depan, Akui Belum Canggih
-
Sempat Tolak, Purbaya Akhirnya Mau Bantu Danantara Selesaikan Utang Whoosh
-
Purbaya Duga Pakaian Bekas Impor RI Banyak dari China, Akui Kemenkeu Lambat Tangani