Suara.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani mundur dari Kabinet Prabowo. Kabar tersebut santer beredar di media sosial.
Menanggapi kabar tersebut, Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hariqo Wibawa Satria menegaskan bahwa Sri Mulyani mundur dari kabinet adalah berita hoaks.
"Pengunduran diri Ibu Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan adalah tidak benar alias hoaks," kata Hariqo ditulis Selasa (18/3/2025).
Hariqo memastikan bahwa Sri Mulyani masih bertugas seperti biasanya sebagai Menteri Keuangan di Kabinet Prabowo.
Pihak Istana mengimbau masyarakat untuk tetap tenang menanggapi berita hoaks yang mudah tersebar tanpa landasan yang pasti.
"Kami mempercayai masyarakat kita tidak mudah terprovokasi," kata Hariqo.
Sri Mulyani Indrawati, lahir pada 26 Agustus 1962, merupakan sosok yang tidak asing lagi di panggung ekonomi Indonesia.
Dikenal sebagai ekonom handal dan pemimpin yang tegas, Sri Mulyani telah menjabat sebagai Menteri Keuangan Indonesia dalam beberapa periode yang berbeda, dengan capaian dan kontribusi yang signifikan terhadap stabilitas dan pertumbuhan ekonomi negara.
Sebelum terjun dalam dunia politik dan kebijakan publik, Sri Mulyani menyelesaikan pendidikannya di Universitas Indonesia dan melanjutkan studi di University of Illinois di Urbana-Champaign, Amerika Serikat, di mana ia meraih gelar master dan doktor dalam bidang ekonomi.
Baca Juga: IHSG Anjlok, Isu Sri Mulyani Mundur dan Para Ekonom Pesimis jadi Biang Kerok?
Keahliannya yang mendalam dalam ekonomi makro dan keuangan internasional membawa Sri Mulyani ke berbagai posisi penting, termasuk sebagai Eksekutif Direktur Bank Dunia.
Pada tahun 2005, ia diangkat menjadi Menteri Keuangan dalam kabinet Indonesia Bersatu dan kemudian terpilih kembali pada tahun 2009.
Selama masa jabatannya, Sri Mulyani dikenal karena reformasi besar-besaran yang ia lakukan terhadap sistem perpajakan dan pengelolaan anggaran negara.
Kebijakan-kebijakan yang diterapkan di bawah kepemimpinannya, seperti peningkatan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan negara, telah mendapat pengakuan baik di dalam maupun luar negeri.
Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan adalah krisis ekonomi global pada tahun 2008-2009.
Dengan kebijakan fiskal yang prudent dan strategi intervensi pasar yang efektif, ia berhasil meminimalkan dampak krisis tersebut terhadap ekonomi Indonesia, sehingga negara ini termasuk salah satu dari sedikit negara yang masih mampu mencatat pertumbuhan ekonomi positif di tengah resesi global.
Berita Terkait
-
IHSG Anjlok, Isu Sri Mulyani Mundur dan Para Ekonom Pesimis jadi Biang Kerok?
-
Mantan Orang Dekat Sri Mulyani jadi Stafus Pramono Anung di DKI Jakarta
-
LHKPN Sri Mulyani: Punya 11 Tanah Harga Puluhan Miliar, Kini Diisukan Mundur dari Menteri Keuangan
-
Setoran Pajak Anjlok, Sri Mulyani Diminta 'Buru' WP Orang Super Kaya
-
Data 'Surga' Industri Tekstil versi Sri Mulyani Diragukan, Pengusaha: Ambruk Semua Bu!
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Prudential Syariah Bayarkan Klaim dan Manfaat Rp1,5 Triliun Hingga Kuartal III 2025
-
Rupiah Melemah, Sentimen Suku Bunga The Fed Jadi Faktor Pemberat
-
Daftar Pinjol Berizin Resmi OJK: Update November 2025
-
Survei: BI Bakal Tahan Suku Bunga di 4,75 Persen, Siapkan Kejutan di Desember
-
Berapa Uang yang Dibutuhkan untuk Capai Financial Freedom? Begini Trik Menghitungnya
-
Tiru Negara ASEAN, Kemenkeu Bidik Tarif Cukai Minuman Manis Rp1.700/Liter
-
Pemerintah Bidik Pemasukan Tambahan Rp2 Triliun dari Bea Keluar Emas Batangan di 2026
-
BRI Dukung PRABU Expo 2025, Dorong Transformasi Teknologi bagi UMKM Naik Kelas
-
Bunga KUR Resmi Flat 6 Persen dan Batas Pengajuan Dihapus
-
Finex Rayakan 13 Tahun Berkarya