Suara.com - PT Singaraja Putra Tbk (SINI), emiten yang terafiliasi dengan Hapsoro Sukmonohadi, suami dari Ketua DPR RI Puan Maharani, mengumumkan adanya perubahan signifikan dalam struktur kepemilikan sahamnya.
Batubara Development Pte Ltd, pemegang saham pengendali perusahaan, telah melakukan pengurangan porsi kepemilikan saham pada tanggal 25 Maret 2025.
Direktur Utama SINI, Erick Tonny Tjandra, dalam keterangannya yang dirilis pada Rabu (26/3/2025), mengungkapkan bahwa Batubara Development Pte Ltd telah menjual sebanyak 72.150.000 lembar saham SINI dengan harga Rp1.000 per saham. "Tujuan dari transaksi ini adalah untuk investasi dengan kepemilikan saham langsung," jelas Erick.
Akibat transaksi ini, kepemilikan saham Batubara Development Pte Ltd di SINI mengalami penurunan drastis. Saat ini, mereka hanya memiliki 78,03 juta lembar saham, yang setara dengan 16,22% dari total saham yang beredar. Sebelumnya, Batubara Development Pte Ltd menguasai 150,18 juta lembar saham atau 31,22% kepemilikan.
Menyusul pengumuman ini, perdagangan saham SINI pada Rabu (26/3) menunjukkan respons positif. Harga saham SINI mengalami kenaikan sebesar Rp210 atau menguat 9%, mencapai Rp2.450 per lembar saham. Kenaikan ini mengindikasikan bahwa pasar merespons positif terhadap perubahan struktur kepemilikan saham tersebut.
PT Singaraja Putra Tbk (SINI) didirikan pada tahun 2005 dan memulai operasi bisnis di bidang jasa akomodasi pada tahun 2006. Perusahaan ini mengelola Imperial Singaraja, sebuah hostel modern yang menyediakan tiga tipe kamar di kawasan strategis Lippo Cikarang.
Tipe-tipe kamarnya adalah Singaraja Suite, sebuah kamar tidur besar dengan jacuzzi; Spatel Suite, kamar tidur yang nyaman dengan jacuzzi; dan Spatel Room, kamar modern dengan shower air panas. Pada tahun 2018, perusahaan mengakuisisi PT Interkayu Nusantara, sebuah perusahaan pengolahan kayu, terutama untuk furnitur perumahan, yang berlokasi di Curug, Tangerang.
Data terbaru menunjukkan bahwa SINI berhasil menguasai cadangan batu bara terbukti sebesar 56 juta ton di wilayah Kabupaten Kapuas. Jumlah ini merupakan potensi besar yang dapat mendukung produksi dan penjualan batu bara perusahaan dalam jangka panjang. Kabupaten Kapuas, yang terletak di Kalimantan Tengah, memang dikenal sebagai salah satu daerah dengan potensi sumber daya alam batu bara yang melimpah.
Penguasaan cadangan batu bara ini menjadi aset berharga bagi perusahaan, mengingat permintaan batu bara sebagai sumber energi masih cukup tinggi, baik di pasar domestik maupun internasional. Dengan cadangan yang besar, perusahaan memiliki kemampuan untuk memenuhi kebutuhan pasar dan meningkatkan kontribusinya terhadap sektor energi nasional.
Baca Juga: CEK FAKTA: Puan Maharani Disebut Menolak RUU Perampasan Aset
Pada tanggal 18 Agustus 2023, SINI melakukan langkah strategis dengan membeli saham PT Barito Energy yang ada dalam PT Dwi Daya Swakarya (DDS) senilai Rp899 miliar. Akuisisi ini menunjukkan komitmen perusahaan untuk memperluas portofolio bisnisnya di sektor energi. PT Barito Energy merupakan perusahaan yang bergerak di bidang energi terbarukan, khususnya panas bumi. Langkah ini sejalan dengan tren global yang semakin fokus pada energi bersih dan berkelanjutan.
Akuisisi ini juga memberikan sinergi yang positif bagi SINI. Dengan memiliki akses ke energi panas bumi, perusahaan dapat diversifikasi sumber energi dan mengurangi ketergantungan pada batu bara. Ini juga menunjukkan bahwa perusahaan mulai memperhatikan aspek lingkungan dalam menjalankan bisnisnya.
Pada tahun 2019, SINI mengalami perubahan status dari Perseroan Tertutup atau Non Publik menjadi Perseroan Terbuka atau Publik. Langkah ini merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas, serta memperluas akses ke pendanaan melalui pasar modal.
Pada tahun yang sama, perusahaan ini juga mencatatkan diri di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai perusahaan terbuka ke-43. Langkah go public ini memberikan dampak positif bagi perusahaan, antara lain meningkatkan citra perusahaan, memperluas jaringan bisnis, dan meningkatkan nilai perusahaan di mata investor.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
Terkini
-
Pemerintah Jamin Beras Nggak Langka di 2026
-
Analisis Teknikal DKFT Akhir Tahun 2025 dan Target Harga Saham 2026
-
Ramai Foto Gundul di Lereng Gunung Slamet, Ini Penjelasan ESDM soal WKP Baturaden
-
Selain Stop Impor, Bahlil Berambisi Tingkatkan Kualitas Solar jadi Euro 5
-
Panduan Lengkap Aktivasi Coretax DJP untuk Lapor SPT Tahunan 2025-2026
-
Cara Input Progres Harian di E-Kinerja BKN
-
Target Swasembada Gula Putih 2026, Mentan Bakal Bongkar 300 Ribu Hektare Lahan Tebu
-
Mulai 2026, Utang ke Pinjol Bakal Lebih Ketat
-
Target Harga CUAN Usai Borong Saham Milik Suami Puan Maharani
-
Terus Salurkan Bantuan, BRI Gelar Trauma Healing untuk Anak-anak Terdampak Banjir di Sumatera