Suara.com - Memantau arus lalu lintas di kala mudik Lebaran menjadi hal yang wajib. Salah satunya untuk mengetahui titik – titik jalan yang macet. Dengan demikian, keputusan memutar atau mencari jalan alternatif bisa dengan lebih gampang diambil. Cara pantau kemacetan pun kini bisa mudah dilakukan via Google Maps.
Informasi tentang kemacetan membantu kamu memperkirakan waktu tempuh secara lebih akurat. Kamu bisa menghindari terjebak dalam lalu lintas yang padat dan memilih waktu yang lebih baik untuk berangkat. Mengetahui kondisi lalu lintas juga berkontribusi pada keselamatan.
Kamu dapat menghindari daerah yang rawan kecelakaan atau memilih rute yang lebih aman. Google Maps juga memberikan informasi tentang insiden seperti kecelakaan, konstruksi, atau penutupan jalan. Dengan mengetahui ini, kamu dapat mengambil tindakan yang sesuai.
Berikut cara mengetahui jalan macet via Google Maps yang tim Suara.com rangkum untuk kamu.
Cara Mengetahui Jalan Macet via Google Maps
Untuk mengetahui kondisi lalu lintas di Google Maps, kamu dapat mengikuti langkah-langkah berikut:
1. Buka aplikasi Google Maps di HP kamu.
2. Ketuk ikon yang berbentuk seperti lapisan kotak bertumpuk di sisi kanan peta.
3. Pilih “lalu lintas” untuk melihat kondisi jalan macet.
Baca Juga: Wali Kota Depok Izinkan ASN Mudik Pakai Mobil Dinas, KPK: Mestinya Cegah Penyalahgunaan Fasilitas
Tampilan kondisi lalu lintas akan ditunjukkan melalui kode warna:
- Hijau: Tak ada penundaan lalu lintas, artinya lalu lintas lancar.
- Oranye: Jumlah arus lalu lintas sedang.
- Merah: Ada penundaan lalu lintas atau macet. Semakin gelap warna merah, semakin lambat kecepatan lalu lintas.
- Garis abu-abu atau biru yang muncul di peta menunjukkan rute perjalanan.
Selain kondisi macet, menu tersebut juga dapat menunjukkan insiden penyebab macetnya lalu lintas, seperti kerusakan, konstruksi, atau penutupan jalan. Untuk mengetahui detail lebih lanjut, kamu dapat mengetuk pada tanda ikon yang muncul.
Berita Terkait
-
Serambi MyPertamina Siapkan Porter Gratis di Bandara Ngurah Rai
-
'Si Bungsu Pulang untuk Lamaran', Begini Cerita Cinta Dua Sejoli Mudik Via Pelabuhan Ciwandan
-
Perhatikan Hal Ini Sebelum Meninggalkan Mobil Listrik Saat Mudik Lebaran
-
Persiapan Mudik Bareng Anak: Dokter Sarankan Ini Agar Perjalanan Lancar Tanpa Drama!
-
Wali Kota Depok Izinkan ASN Mudik Pakai Mobil Dinas, KPK: Mestinya Cegah Penyalahgunaan Fasilitas
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
Sama dengan Indonesia, Malaysia Kantongi Tarif 19 Persen dari Amerika Serikat
-
BPJS Kesehatan Luncurkan Gerak Sehat Prolanis: Dorong Masyarakat Aktif Cegah Penyakit Kronis
-
ASEAN dan China Upgrade FTA Versi 3.0, Hapus Hambatan Non-Tarif dan Buka Akses UMKM
-
Potensi EBT Melimpah, Pemerintah Sinkronisasi Aturan Soal Transisi Energi
-
Mau Lepas Ketagihan Impor LPG, Bahlil Mulai Proyek Hilirisasi Batu Bara Jadi DME pada 2026
-
Rupiah Dibuka Stagnan Pada Awal Pekan Ini
-
Ancaman Tarif AS Kian Nyata! BI Waspada, Aliran Modal Asing dari Emerging Market Terus Berfluktuasi
-
OJK Umumkan 5 Bank Telah Gulung Tikar
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
SPBU Pertamina Diminta Perbanyak Improvisasi Layanan, dari Toilet hingga Fasilitas Instagramable