Suara.com - Perusahaan global peralatan rumah tangga LocknLock Co., Ltd. (CEO Young-Sang Yi) telah menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan CP Axtra, anak perusahaan ritel grosir utama CP Group, konglomerat terbesar di Thailand, untuk mempercepat ekspansinya di seluruh Asia dan sekitarnya.
CP Axtra mengoperasikan Makro, peritel gudang grosir terkemuka, dan Lotus’s, jaringan supermarket besar. CP Axtra menempati posisi yang kuat di Malaysia, Vietnam, dan pasar Asia lainnya.
Seremoni penandatanganan nota kesepahaman (MoU) diadakan pada tanggal 7 April di kantor pusat LocknLock di Seoul, dihadiri oleh CEO LocknLock Mr. Young-Sang Yi, COO Mr. Louis Chun, dan CEO CP Axtra, Mr. Tanit. Melalui kemitraan ini, LocknLock bertujuan untuk memperkuat kehadirannya di pasar Thailand dengan memperkenalkan produk-produk eksklusif, memperluas jajaran produknya, dan meningkatkan saluran penjualan offline-nya. Perusahaan ini juga berencana untuk memanfaatkan jaringan regional CP Group untuk memperluas jangkauan LocknLock di pasar Asia lainnya.
Sejak memasuki pasar Thailand pada tahun 2008, LocknLock telah memantapkan dirinya sebagai merek premium dengan terus menghadirkan produk yang fungsional, berkualitas tinggi, dan memiliki desain yang baik. Saat ini, perusahaan mengoperasikan 17 toko fisik di Thailand. Lini produk tempat minumnya, termasuk Energetic Tumbler, Metro Drive, dan Metro King, telah meraih popularitas besar berkat kemampuan insulasinya yang unggul—fitur penting di iklim Thailand yang panas dan lembap. Tumbler LocknLock juga sangat sukses di sektor e-commerce Thailand, menempati peringkat No.1 dalam penjualan tumbler di Shopee, salah satu platform belanja online terkemuka di negara tersebut.
Young KIM, VP Divisi Bisnis Global LocknLock menyampaikan perasaan senangnya karena bisa bermitra dengan CP Axtra, perusahaan ritel global terkemuka. Pihaknya berkomitmen untuk menjadikan kolaborasi ini sukses.
"Nota Kesepahaman (MoU) ini menandai langkah besar dalam upaya kami untuk berekspansi ke seluruh Asia dan sekitarnya serta memperkuat posisi kami sebagai perusahaan global perlengkapan rumah tangga terkemuka," ujarnya. ***
Berita Terkait
-
Bisnis Musiman Pasca-Lebaran: Peluang yang Masih Bisa Digali
-
Konsisten Terapkan Prinsip ESG untuk Bisnis Berkelanjutan, BRI Raih 2 Penghargaan Internasional
-
Mau Buka Bisnis Rumahan, Ini Pilihan Pinjaman Modal Usaha Untuk Ibu Rumah Tangga
-
Karier dan Bisnis Najwa Shihab, Heboh Rumor Masuk Radar Kabinet Prabowo Gegara Sikap Diam
-
Sumber Kekayaan Vicky Prasetyo, Tak Main-Main Gelontorkan Rp1 Miliar untuk THR
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Kenapa Proyek Jalan Trans Halmahera Disebut Hanya Untungkan Korporasi Tambang?
-
Bertemu Wapres Gibran, Komite Otsus Papua Minta Tambahan Anggaran Hingga Dana BLT Langsung ke Rakyat
-
Sambut Bryan Adams Live in Jakarta 2026, BRI Sediakan Tiket Eksklusif Lewat BRImo
-
Kuartal Panas Crypto 2025: Lonjakan Volume, Arus Institusional dan Minat Baru Investor
-
Proyek Waste to Energy Jangan Hanya Akal-akalan dan Timbulkan Masalah Baru
-
Geger Fraud Rp30 Miliar di Maybank Hingga Nasabah Meninggal Dunia, OJK: Kejadian Serius!
-
Laba PT Timah Anjlok 33 Persen di Kuartal III 2025
-
Kala Purbaya Ingin Rakyat Kaya
-
Didesak Pensiun, Ini Daftar 20 PLTU Paling Berbahaya di Indonesia
-
IHSG Berakhir Merosot Dipicu Aksi Jual Bersih Asing