Suara.com - Para anggota Gen Z lulus SMA dan memasuki masa dewasa, banyak yang memilih untuk tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi. Hal itu sebagian disebabkan oleh mahalnya biaya untuk mendapatkan gelar sarjana. Biaya tahunan untuk masuk perguruan tinggi negeri empat tahun di dalam negeri meningkat.
Adapun biayanya sekitar 30% antara tahun 2011 dan 2023. Berdasarkan data dari Education Data Initiative biaya kuliah naik sebesar 42% di perguruan tinggi swasta selama empat tahun di Amerika Serikat. “Saat ini, jumlah mahasiswa di universitas dalam negeri empat tahun berkurang sekitar 2 juta orang dibandingkan tahun 2011,” kata Nich Tremper, ekonom senior di platform penggajian dan tunjangan Gusto dilansir CNBC Make It, Jumat (25/4/2025).
Sebaliknya, banyak anak muda yang menekuni pekerjaan terampil di bidang konstruksi, perpipaan, listrik, dan perbaikan otomotif. Pada kuartal pertama tahun 2024, sebanyak 18% Gen Z memilih bekerja. Berdasarkan Departemen Tenaga Kerja anak muda berusia 18 hingga 25 tahun mencakup hampir 25% dari semua karyawan baru di industri perdagangan terampil tahun itu.
Salah satunya Gen Z menemukan tempat mereka dalam pekerjaan industri kontruksi. Apalagi tarif terbaru pemerintahan Trump makin membuat biaya kuliah mahal. Hal itu dilakukan oleh lulusan SMA bernama Bradbury yang mengambil pekerjaan untuk pengelasan.
"Saya langsung terpesona oleh kenyataan bahwa saya bisa memiliki kemampuan untuk membangun sesuatu dengan tangan saya sendiri Setelah lulus sekolah menengah atas, saya mengambil kursus sertifikasi pengelasan selama sembilan bulan di Universal Technical Institute dengan biaya sekitar 21.000 ribu dollar AS," katanya.
Hingga dia mendapat pekerjaan di perusahaan militer dan keamanan informasi BAE Systems bahkan sebelum menyelesaikan kursusnya dengan gaji awal sekitar 57.000 ribu per tahun atau sekitar Rp 951 ratu juta. Dia sekarang menjadi tukang las kelas dua di kapal Angkatan Laut AS di Norfolk, Virginia.
Selain itu lulusan SMA bernama Chase Gallagher juga langsung menekuni dunia bekerja. Dia mendaftarkan perusahaan lanskapnya, CMG Landscaping, pada tahun 2015. Pada usia 18 tahun, dia memiliki sebanyak 82 klien. "Saya hanya melihat angka-angkanya dan berkata, Dengar, saya tidak akan menghentikan bisnis saya dan membayar biaya kuliah,'" katanya.
Meskipun biaya pendidikan tinggi, upah lulusan perguruan tinggi cenderung lebih tinggi. Upah rata-rata lulusan perguruan tinggi pada tahun 2024 adalah 80.000 ribu dollar AS, menurut data terbaru dari Federal Reserve Bank of New York. Lulusan perguruan tinggi juga memperoleh laba rata-rata 12,5% atas investasi mereka.
Menurut Tremper, tarif terbaru Presiden Donald Trump mungkin menghadirkan beberapa tantangan bagi Generasi Z yang memilih pekerjaan di bidang manufaktur atau konstruksi, misalnya. Menurut Gedung Putih, Trump telah mengenakan tarif 10% pada semua negara, ditambah tarif yang lebih tinggi pada berbagai produk dari Meksiko dan Kanada. Kayu lunak Kanada, yang digunakan dalam konstruksi rumah, misalnya, saat ini dikenakan tarif sebesar 14,54%.
Baca Juga: Bisnis Perawatan Kulit Banyak Dilirik Efek Penuaan Dini di Usia Muda
"Kita tentu perlu berpikir bahwa tarif kayu lunak yang masuk ke negara ini akan merugikan kesempatan bagi orang-orang ini untuk bekerja dan mengembangkan keterampilan mereka, peningkatan biaya pembangunan rumah dapat menyebabkan permintaan yang lebih rendah, yang akan membatasi jumlah pekerjaan konstruksi yang tersedia," tambahnya.
Adapun, industri seperti konstruksi, manufaktur, dan perdagangan, transportasi, dan utilitas memiliki tingkat pemutusan hubungan kerja yang lebih rendah. Tentunya, pekerja Gen Z akan dapat pindah ke tempat di mana mereka membangun bisnis mereka sendiri, menambah dinamisme ekonomi dan benar-benar memberikan lebih banyak peluang bagi diri mereka sendiri secara finansial.
Berita Terkait
-
Hidupmu Bukan Konten: Melawan Standar Sukses Versi Media Sosial
-
Rahasia di Balik Adegan Dewasa Serial Pernikahan Dini Gen Z
-
Lelah Bertemu Orang? Kenali 5 Sinyal Anda Perlu Jeda Sosial
-
Pramono Anung Tantang Gen Z Jakarta Atasi Macet dan Sampah, Hadiahnya Jalan-Jalan ke New York
-
Saat Gen Z Jogja Memilih Debu Lapangan daripada Scroll Tanpa Henti
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pilihan Baru BBM Ramah Lingkungan, UltraDex Setara Standar Euro 5
-
Pelanggan Pertamina Kabur ke SPBU Swasta, Kementerian ESDM Masih Hitung Kuota Impor BBM
-
Kementerian ESDM Larang SPBU Swasta Stop Impor Solar di 2026
-
59 Persen Calon Jamaah Haji Telah Melunasi BIPIH Melalui BSI
-
Daftar Lengkap Perusahaan Aset Kripto dan Digital yang Dapat Izin OJK
-
CIMB Niaga Syariah Hadirkan 3 Produk Baru Dorong Korporasi
-
Negara Hadir Lewat Koperasi: SPBUN Nelayan Tukak Sadai Resmi Dibangun
-
Kemenkop dan LPDB Koperasi Perkuat 300 Talenta PMO Kopdes Merah Putih
-
Kantor Cabang Bank QNB Berguguran, OJK Ungkap Kondisi Karyawan yang Kena PHK
-
Sepekan, Aliran Modal Asing ke Indonesia Masuk Tembus Rp240 Miliar