Suara.com - Coty mengumumkan akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) dengan karyawannya. Perusahaan akan memangkas sekitar 700 karyawan di seluruh dunia. Keputusan PHK ini sebagai bagian dari inisiatif pemotongan biaya yang ditingkatkan, yang akan mewakili sekitar 5 persen dari total tenaga kerjanya.
Kepala eksekutif Coty Sue Nabi menyoroti peraturan tarif, lanskap geopolitik baru, dan perubahan perilaku konsumen sebagai faktor yang memengaruhi keputusan tersebut. Menurut pesan yang dikirimkan email iti , pemutusan hubungan kerja akan mulai dilaksanakan dalam beberapa bulan ke depan. Hal ini tentu membuat karyawan menjadi cemas atas pengumuman phk tersebut.
Dilansir Bussines Of Fashion, Coty membuat lini kosmetik massal seperti Max Factor, Sally Hansen, dan lini Kylie Cosmetics milik Kylie Jenner, serta sejumlah lisensi wewangian bergengsi termasuk Jil Sander, Gucci, dan Burberry. Pada bulan Maret, mereka menjual Skkn by Kim, lini perawatan kulit yang didirikan oleh Kim Kardashian, kembali ke Kardashian dan perusahaan shapewear miliknya, Skims.
Dalam pernyataan publik tentang inisiatif tersebut, kepala eksekutif Coty Sue Nabi mengatakan perpanjangan rencana "All-in to Win" yang diumumkan pada tahun 2020 akan membangun bisnis yang lebih kuat dan lebih tangguh. Perusahaan menargetkan penghematan biaya tetap lebih lanjut sebesar 130 juta dollar AS dan sekitar 240 juta dollar AS dalam penghematan produktivitas yang berkelanjutan selama dua tahun ke depan.
Rencana tersebut juga mencakup perombakan organisasi di kantor regionalnya yang dikatakan akan memungkinkan pengambilan keputusan dan pelaksanaan yang lebih cepat, sistem perencanaan permintaan bertenaga AI, dan peningkatan jalur inovasinya.
Dalam pernyataan tersebut, perusahaan mengatakan rencana awal, yang dimulai pada tahun 2021, telah berhasil, dengan sekitar 700 juta dollar AS yang dihemat sejauh ini. Saham Coty telah turun sekitar 35 persen dalam enam bulan terakhir, karena perusahaan gagal mencapai estimasi triwulanan pada bulan Februari, dan pada bulan November, mengatakan laba tahunannya akan berada di ujung bawah perkiraannya karena permintaan untuk produk kecantikan massal di pasar utama seperti AS dan Australia akan mengimbangi keuntungannya di segmen wewangian.
Sebagai informasi, Coty Inc. adalah perusahaan kecantikan multinasional Amerika yang didirikan pada tahun 1904 oleh François Coty. Bersama anak perusahaannya, perusahaan ini mengembangkan, memproduksi, memasarkan, dan mendistribusikan wewangian, kosmetik, perawatan kulit, perawatan kuku, serta produk perawatan rambut profesional dan eceran. Coty memiliki sekitar 40 merek hingga tahun 2024.
Sementara itu, Coty Inc mengakhiri hubungannya dengan bisnis kecantikan Kim Kardashian dan menjual sahamnya di merek tersebut, Skims, kepada label pakaian dalam bintang TV realitas itu. Perusahaan mengumumkan hal tersebut pada Jumat (21/3/2025) waktu setempat.
Coty akan terus bekerja sama dengan merek milik saudara tiri Kardashian, Kylie Jenner, Kylie Cosmetics, yang saham mayoritasnya dimilikinya. Seperti diketahui, perusahan dunia yang sudah melakukan PHK tidak hanya Coty saja. Tapi, ConocoPhillips (COP.N) yang merupakan produsen minyak dan gas terkemuka AS, berencana untuk memangkas karyawan.
Baca Juga: Aturan Pemerintah Ini Bikin Pekerja di Industri Tembakau Terancam PHK
Hal ini dilakukan untukmengendalikan biaya dan merampingkan operasi setelah pembelian senilai 23 miliar dollar As atas pesaingnya, Marathon Oil. Pemutusan hubungan kerja (PHK) adalah tanda terbaru dari kesulitan dalam industri minyak dan gas, yang menghadapi biaya yang lebih tinggi dan pendapatan yang lebih rendah karena harga berkisar sekitar 63 ribu dollar per barel.
Banyak perusahaan mengatakan mereka tidak dapat mengebor secara menguntungkan jika harga minyak turun di bawah 65 dollar per barel. ConocoPhillips yang berpusat di Houston menyewa firma konsultan manajemen Boston Consulting Group untuk memberi nasihat tentang program restrukturisasi dan PHK, yang secara internal disebut sebagai "Competitive Edge,".
Sumber tersebut menolak disebutkan namanya karena diskusi tersebut bersifat rahasia. ConocoPhillips telah memulai dengan merestrukturisasi operasinya dan mengumumkan akan memusatkan beberapa fungsi.
Berita Terkait
-
National Australia Bank Pangkas 410 Karyawan, Industri Perbankan Loyo?
-
Sempat Viral Diisukan PHK Massal, Gudang Garam Bongkar Faktanya
-
Banyak Obat Diet Tiruan, Perusahaan Farmasi Ini PHK 9.000 Karyawan
-
Bukan Cuma Soal Untung! Perusahaan Dituntut Miliki Strategi Bisnis Berbasis Data
-
Cek Fakta: Benarkah Ada PHK Massal di PT Gudang Garam?
Terpopuler
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Patrick Kluivert Senyum Nih, 3 Sosok Kuat Calon Menpora, Ada Bos Eks Klub Liga 1
Pilihan
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
-
KPK Bongkar Peringkat Koruptor: Eselon dan DPR Kejar-kejaran, Swasta Nomor Berapa?
Terkini
-
Rp 70 Miliar Milik Nasabah Hilang Karena Dibobol? Ini Kata BCA
-
Pengamat: Reshuffle Prabowo Lebih Bernuansa Politis Ketimbang Respons Tuntutan Publik
-
Kisah Harjo Sutanto: Orang Terkaya Tertua, Pendiri Wings Group
-
Syarat Impor iPhone 17 Dibongkar Mendag, Apple Harus Lakukan Ini Dulu
-
Setelah Sawit, BPDP Sasar Hilirisasi Kelapa dan Kakao
-
5 Fakta Sopir Bank Jateng Bawa Kabur Rp 10 M, Momen Ditinggal ke Toilet Jadi Kunci
-
Kasus Bank Century: Dulu Seret Nama Sri Mulyani, Bagaimana Nasib Uang Nasabah?
-
Tips Pilih Developer Rumah Terbaik 2025, Biar Tidak Menyesal di Kemudian Hari
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bakal Beri Subsidi Gaji untuk Pekerja Bergaji di Bawah Rp10 Juta!
-
Ekonom UI Kritik Rencana Suntikan Rp200 T ke Bank: Salah Sasaran, Masalahnya Lemahnya Permintaan