Suara.com - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), akhirnya terkoreksi setelah berhari-hari nyaman di zona merah pada penutupan perdagangan Kamis, 8 Mei 2025.
Mengutip data RTI Business, IHSG berakhir merosot ke level 6.8327 atau turun 98,47 poin, secara presentase naik 1,42 persen.
Pada perdagangan pada waktu itu, sebanyak 38,29 miliar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi sebesar Rp14,80 triliun, serta frekuensi sebanyak 1,62 juta kali.
Dalam perdagangan di waktu tersebut, sebanyak 228 saham bergerak naik, sedangkan 393 saham mengalami penurunan, dan 184 saham tidak mengalami pergerakan.
Di perdagangan hari ini, beberapa saham yang mengalami kenaikan sebagai penggerak IHSG diantaranya, DKHH, TGUK, SURI, BEER, JATI, KRYA, KLAS, BBTN, LUCK, CFIN, HALO.
Sementara, saham-saham yang alami jeblok pada perdagangan hari ini diantaranya, BATR, DMAS, TPAG, SCMA, BSDE, AYLS, TINS, BRIS, HRUM, ANTM, PTRO, RAJA.
Proyeksi Meleset
Pergerakan IHSG, Kamis 8 Mei 2025 diprediksi akan bergerak bervariasi dengan kecenderungan menguat tipis pada perdagangan Kamis, 8 Mei 2025.
Seperti dikutip dalam riset harian CGS International Sekuritas, penguatan IHSG ini mengikuti arah pasar global yang mencerminkan optimisme investor terhadap kebijakan moneter AS, namun tetap dibayangi oleh tekanan eksternal seperti pelemahan harga komoditas dan aksi jual asing.
Baca Juga: Saham AYLS Terbang Disaat Tren Kenaikan CPO & Melonjaknya Saham Small Caps
Pada perdagangan Rabu, 7 Mei 2025 waktu setempat, indeks-indeks utama di bursa Wall Street berhasil ditutup di zona hijau setelah sempat mengalami volatilitas tinggi sepanjang hari. Investor mencermati pernyataan terbaru dari Federal Reserve (The Fed) dan perkembangan hubungan dagang antara Amerika Serikat dan China.
Federal Open Market Committee (FOMC) secara konsisten mempertahankan suku bunga acuan di kisaran 4,25 persen hingga 4,5 persen, level yang tak berubah sejak Desember 2023.
Dalam konferensi persnya, Ketua The Fed Jerome Powell menyampaikan pesan kehati-hatian terkait arah kebijakan moneter ke depan. Powell menekankan bahwa rencana kebijakan tarif besar yang diumumkan oleh pemerintah, apabila tetap dilanjutkan, berpotensi memperlambat pertumbuhan ekonomi AS, meningkatkan inflasi dalam jangka panjang, serta mendorong kenaikan tingkat pengangguran.
Namun demikian, menjelang penutupan perdagangan, sentimen pasar membaik. Saham-saham produsen chip memimpin penguatan setelah pemerintahan Presiden Donald Trump mengumumkan rencana pencabutan pembatasan pada ekspor chip kecerdasan buatan (AI), yang disambut positif oleh para pelaku pasar teknologi.
Dari dalam negeri, analis CGS International Sekuritas Indonesia menilai bahwa sentimen dari Wall Street, terutama keputusan The Fed yang tetap mempertahankan suku bunga sesuai ekspektasi pasar, akan memberikan angin segar bagi investor domestik.
Namun demikian, faktor negatif seperti melemahnya harga-harga komoditas utama serta aksi jual bersih (net sell) oleh investor asing masih menjadi penghambat bagi penguatan IHSG secara signifikan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Apa Kabar Janji 50 Juta Per RT di Malang ?
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Purbaya Tantang Balik Rocky Gerung: Kalau Ekonomi Tumbuh 5-6 Persen, Harus Minta Maaf ke Saya
-
Proyek Jalan Tol Japeksel Capai 90 Persen, Jakarta-Bandung Bisa Jadi 45 Menit
-
Setelah Jadi Buron Hampir 1 Tahun, Bos Investree Adrian Gunadi yang Gelapkan Rp 2,7 T Ditangkap
-
Hotman Paris Ngeluh Bunga Deposito Turun, Menkeu Purbaya: Sabar, Rugi Sedikit!
-
Kopi Toejoean: UMKM Lokal Makin Kuat Bersama Rumah BUMN BRI
-
Harga Saham EMAS Tembus Rp 3.300, Analis Beberkan Prospek ke Depannya
-
Jadi Beban BUMN-BUMN, Ekonom Sarankan Transaksi Energi Primer Gunakan Rupiah
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Menkeu Purbaya Bikin Kejutan! Kebijakan Baru Ini Bikin Saham Rokok Berjaya, IHSG Ikut Menghijau
-
Tokocrypto Listing Token SOON, Buka Pintu Investor RI Jajal Teknologi Blockchain