Suara.com - Kabar kurang menggembirakan datang dari pasar modal Indonesia. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat arus modal asing keluar bersih (net sell) dari pasar saham Tanah Air hingga akhir April 2025 mencapai jumlah yang fantastis, yakni Rp 50,72 triliun secara year-to-date (ytd).
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi, mengungkapkan data tersebut dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Komisioner Bulanan (RKDB) April 2025 di Jakarta, Jumat (9/5/2025).
Lebih lanjut, Inarno merinci bahwa pada bulan April saja, investor non-residen mencatatkan net sell sebesar Rp 20,79 triliun month-to-date (mtd).
"Non-residen mencatatkan net sell sebesar Rp20,79 triliun month-to-date, di mana secara year-to-date masih terdapat net sell sebesar Rp50,72 triliun," jelas Inarno, memberikan gambaran jelas tekanan jual dari investor asing di pasar saham domestik.
Meskipun demikian, ada sedikit angin segar dari sisi kapitalisasi pasar. Tercatat nilai kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia (BEI) sebesar Rp 11.705 triliun, mengalami kenaikan sebesar 5,20 persen month-to-date.
Sayangnya, kinerja positif bulanan ini belum mampu menutupi koreksi yang terjadi sejak awal tahun. Secara year-to-date, kapitalisasi pasar masih terkontraksi sebesar 5,11 persen.
Di tengah turbulensi pasar keuangan global yang sempat tertekan pasca pengumuman tarif dagang Amerika Serikat (AS), pasar saham domestik menunjukkan resiliensi dengan mencatatkan penguatan sebesar 3,93 persen month-to-date, ditutup pada level 6.766,8 pada 30 April 2025.
Namun, senada dengan kapitalisasi pasar, kinerja bulanan yang positif ini belum cukup untuk mengembalikan performa year-to-date yang masih melemah sebesar 4,42 persen.
Menyadari adanya volatilitas di pasar saham, Inarno menegaskan bahwa koordinasi antar seluruh pemangku kepentingan terus dilakukan untuk meredam gejolak yang mungkin terjadi.
Baca Juga: Profil Emiten PT Cipta Sarana Medika Tbk (DKHH) dan Daftar Pemegang Sahamnya
Koordinasi ini melibatkan OJK, pemerintah, serta lembaga dan instansi terkait lainnya seperti forum Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Self-Regulatory Organization (SRO), dan para pelaku pasar.
Kondisi berbeda terjadi di pasar obligasi. Indeks pasar obligasi ICBI tercatat melemah sebesar 1,61 persen month-to-date.
Meskipun demikian, secara year-to-date, indeks obligasi masih menunjukkan kenaikan sebesar 3,39 persen ke level 405,99.
Investor non-residen juga tercatat melakukan net sell tipis di pasar obligasi, sebesar Rp 0,01 triliun month-to-date. Secara year-to-date, angka net sell investor asing di pasar obligasi mencapai Rp 1,42 triliun.
Di industri pengelolaan investasi, nilai asset under management (AUM) per 30 April 2025 tercatat sebesar Rp 821 triliun, mengalami kenaikan sebesar 1,01 persen month-to-date.
Namun, serupa dengan pasar saham, secara year-to-date, AUM industri pengelolaan investasi masih mengalami penurunan sebesar 1,96 persen.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
- Besok Bakal Hoki! Ini 6 Shio yang Dapat Keberuntungan pada 13 November 2025
Pilihan
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
-
SoftBank Sutradara Merger Dua Musuh Bebuyutan GoTo dan Grab
Terkini
-
Menkeu Purbaya Buka Lowongan Kerja Besar-besaran, Lulusan SMA Bisa Melamar jadi Petugas Bea Cukai
-
Pajak UMKM 0,5 Persen Bakal Permanen? Purbaya: Tapi Jangan Ngibul-ngibul Omzet!
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Aguan Punya Mal Baru Seluas 3,3 Hektare, Begini Penampakkannya
-
Gudang Beku Mulai Beroperasi, BEEF Mau Impor 16.000 Sapi Tahun Depan
-
Proses Evaluasi Longsor di Tambang PT Freeport Selesai Antara Maret atau April
-
Bahlil Dorong Freeport Olah Konsentrat Tembaga Amman
-
Purbaya Pesimis DJP Bisa Intip Rekening Digital Warga Tahun Depan, Akui Belum Canggih
-
Sempat Tolak, Purbaya Akhirnya Mau Bantu Danantara Selesaikan Utang Whoosh
-
Purbaya Duga Pakaian Bekas Impor RI Banyak dari China, Akui Kemenkeu Lambat Tangani