Suara.com - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), melonjak tajam pada akhir perdagangan jelang akhir pekan, 16 Mei 2025 hingga menuju level 7.100
Mengutip data RTI Business, IHSG menghijau ke level 7.106 atau naik 66,36 poin, secara presentase naik 0,94 persen.
Pada perdagangan pada waktu itu, sebanyak 25,77 miliar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi sebesar Rp14,96 triliun, serta frekuensi sebanyak 1,31 juta kali.
Dalam perdagangan hari ini, sebanyak 325 saham bergerak naik, sedangkan 291 saham mengalami penurunan, dan 193 saham tidak mengalami pergerakan.
Adapun, beberapa saham yang mendorong penguatan IHSG hari ini diantaranya, COCO, SMGA, LMPI, PGEO, FWCT, FAST, ADRO, TRUK, BATR, MPIX, BREN.
Sementara saham-saham yang mengalami penurunan tajam di perdagangan hari ini diantaranya, DKHH, WAPO, NINE, BEEF, BCAP, AMAN, BKSL, MDLA, BUMI, ACES, SCMA
Sesuai Proyeksi
IHSG diproyeksikan melanjutkan penguatan pada perdagangan Jumat, 16 Mei 2025. Hal ini menyusul tren positif dari bursa global dan aliran dana asing yang kembali masuk ke pasar domestik.
Pada perdagangan Kamis, 15 Mei 2025 kemarin, IHSG tercatat menguat 0,86 persen dan ditopang aksi beli bersih investor asing (net buy) sebesar Rp1,65 triliun.
Baca Juga: Kekayaan Djoko Susanto, Juragan Alfamart yang Beringas Borong Saham Lawson!
Saham-saham yang paling banyak diburu investor asing antara lain BBRI, BMRI, ANTM, BBNI, dan BBCA.
Secara teknikal, IHSG diperkirakan berpeluang menguji level resistance di area 7.100. Namun, apabila gagal menembus level tersebut, indeks rawan mengalami koreksi terbatas.
"IHSG hari ini berpotensi melanjutkan penguatan ke 7.100, namun tetap perlu diwaspadai koreksi jangka pendek apabila tidak mampu break di atas level tersebut. Level support IHSG saat ini berada di kisaran 6.950 hingga 7.000, sedangkan resistance berada di area 7.080 hingga 7.100," ujar Fanny Suherman, Head of Retail Research BNI Sekuritas, dalam riset hariannya, Jumat (16/5/2025).
Sentimen Global Mendukung
Sentimen positif datang dari pasar global, terutama Wall Street yang ditutup menguat pada Kamis kemarin. Indeks S&P 500 mencatat reli selama empat hari berturut-turut, naik 0,41 persen. Dow Jones Industrial Average naik lebih tinggi sebesar 0,65 persen, sementara itu, Nasdaq Composite sedikit terkoreksi 0,18 pesen.
Penguatan di Wall Street didorong oleh kabar menggembirakan terkait kesepakatan sementara antara Amerika Serikat dan China untuk memangkas tarif bea masuk. Hal ini menurunkan ketegangan dagang yang selama ini membayangi pasar global.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Bunga Acuan Sudah Turun 5 Kali, BI Minta Perbankan Cepat Turunkan Bunga
-
7 Ide Usaha Modal 1 Juta, Anti Gagal dan Auto Cuan
-
Cara Daftar WiFi Internet Rakyat, Surge Buka Akses Biaya Rp100 Ribu per Bulan
-
Operasikan 108 Kapal, PIS Angkut Energi 127,35 juta KL Sepanjang Tahun 2025
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Kilang Minyak Indonesia Tetap Relevan di Tengah Pergeseran ke EBT
-
Blockchain Dianggap Mampu Merevolusi Pengelolaan Data Nasional, Benarkah?
-
Dukung Kemajuan Industri Sawit, BRI Fasilitasi Sindikasi Pembiayaan Rp5,2 Triliun bagi PT SSMS
-
Perlukah BBM Bobibos Lakukan Pengujian Sebelum Dijual, Begini Kata Pakar
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi