Suara.com - Kabar mengenai potensi akuisisi kapal induk oleh Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) kembali mencuat. Kali ini, sorotan tertuju pada kapal induk ITS Giuseppe Garibaldi (C551) milik Angkatan Laut Italia (Marina Militare).
Jika rencana ini terealisasi, kapal induk yang mampu membawa hingga 18 helikopter atau 16 jet tempur AV-8B dengan kemampuan lepas landas dan mendarat vertikal/pendek (V/STOL) ini, akan menjadi salah satu kapal perang terbesar dalam jajaran armada TNI AL.
ITS Giuseppe Garibaldi (C 551) sendiri merupakan kapal induk yang diluncurkan pada tahun 1985. Dengan panjang mencapai 800 kaki atau sekitar 243,84 meter dan memiliki dek penerbangan sepanjang 174 meter dengan lebar 30,5 meter, kehadirannya diyakini akan meningkatkan secara signifikan kemampuan proyeksi kekuatan maritim Indonesia.
Kapal induk ini menggunakan sistem propulsi Combined Gas and Gas (COGAG) yang ditenagai oleh empat turbin gas LM2500, memungkinkannya mencapai kecepatan maksimal lebih dari 30 knot. Selain itu, dek penerbangan ITS Giuseppe Garibaldi telah mengalami peningkatan untuk mengakomodasi operasional helikopter canggih seperti EH101 yang saat ini digunakan oleh Angkatan Laut Italia.
Potensi Peningkatan Kekuatan Maritim Indonesia
Rencana akuisisi ITS Giuseppe Garibaldi ini mengindikasikan langkah strategis TNI AL dalam memperkuat armada maritimnya, terutama dalam kemampuan operasi ocean-going dan proyeksi kekuatan. Keberadaan kapal induk akan memberikan TNI AL platform yang fleksibel untuk berbagai misi, termasuk operasi militer maupun non-militer, seperti bantuan kemanusiaan dan penanggulangan bencana alam di wilayah kepulauan Indonesia yang luas.
Sejumlah pengamat menyebut, sebelumnya juga sempat ada usulan terkait kebutuhan TNI AL untuk adanya kapal induk untuk mendukung operasi militer non-tempur, terutama dalam hal mobilitas dan logistik dalam skala besar.
Spesifikasi dan Kemampuan ITS Giuseppe Garibaldi
Sebagai kapal induk ringan, ITS Giuseppe Garibaldi memiliki kemampuan untuk mengoperasikan berbagai jenis pesawat sayap tetap dan sayap putar. Selain kapasitas yang telah disebutkan, kapal ini juga dilengkapi dengan sistem pertahanan diri, termasuk rudal permukaan-ke-udara Albatros (Aspide) dan meriam Oto Melara 40mm, meskipun fokus utamanya adalah pada proyeksi kekuatan udara maritim.
Baca Juga: KSAL Minta Tunggakan BBM Rp 3,2 T Diputihkan, ICW Sebut BPK Perlu Audit dan KPK Harus Monitoring
Kapal yang dibangun oleh Fincantieri ini memiliki bobot penuh sekitar 13.850 metrik ton dan diawaki oleh sekitar 630 personel, ditambah sekitar 100 personel dari satuan udara. Jangkauan operasionalnya mencapai 7.000 mil laut pada kecepatan 20 knot, memberikan kemampuan jelajah yang signifikan untuk operasi jarak jauh.
Status dan Kemungkinan Akuisisi
Meskipun belum ada konfirmasi resmi mengenai kesepakatan akuisisi ini, berbagai laporan dan indikasi menunjukkan bahwa pembicaraan antara Indonesia dan Italia sedang berlangsung. ITS Giuseppe Garibaldi sendiri dikabarkan telah dipensiunkan dari status operasional aktif oleh Angkatan Laut Italia pada Oktober 2024, setelah hampir 40 tahun bertugas, dan berpotensi untuk dialihkan ke negara lain.
ITS Giuseppe Garibaldi jadi bagian dari armada cadangan karena militer Italia sudah memiliki kapal induk yang lebih modern, ITS Trieste.
Jika akuisisi ini berhasil, ITS Giuseppe Garibaldi akan menjadi kapal induk pertama yang dimiliki oleh TNI AL sejak kemerdekaan Indonesia, menandai babak baru dalam sejarah kekuatan maritim nasional. Langkah ini juga sejalan dengan upaya modernisasi alutsista TNI secara keseluruhan.
Saat ini, TNI AL juga dianggap perlu mempertimbangkan berbagai tantangan yang mungkin timbul, termasuk biaya operasional dan pemeliharaan yang signifikan, serta kebutuhan untuk melatih personel yang cakap dalam mengoperasikan kapal induk dan pesawat yang dibawanya.
Berita Terkait
-
Menkum Supratman Pastikan Eks Marinir TNI Gabung Tentara Rusia Tak Lagi Berstatus WNI
-
Eks Marinir TNI AL Gabung Tentara Rusia, Status WNI Satria Arta Kumbara Resmi Dicabut
-
Serda Satria Sudah Dipecat Usai Ikut Operasi Militer Rusia, Ini Penjelasan Lengkap TNI AL
-
Eks Marinir Indonesia Jadi Tentara Bayaran Rusia: TNI AL Angkat Bicara!
-
Dari Jaga Perairan ke Tanam Kedelai: Apa Kabar Mandat TNI AL?
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Bersama Bibit.id dan Stockbit, Temukan Peluang Baru Lewat Portrait of Possibilities
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
Bansos PKH Oktober 2025 Kapan Cair? Ini Kepastian Jadwal, Besaran Dana dan Cara Cek Status
-
Profil PT Cakra Buana Resources Energi Tbk (CBRE), Ini Sosok Pemiliknya
-
BRI Ajak Warga Surabaya Temukan Hunian & Kendaraan Impian di Consumer BRI Expo 2025
-
TikTok Dibekukan Komdigi Usai Tolak Serahkan Data Konten Live Streaming Demo
-
Maganghub Kemnaker: Syarat, Jadwal Pendaftaran, Uang Saku dan Sektor Pekerjaan
-
Perusahaan Ini Sulap Lahan Bekas Tambang jadi Sumber Air Bersih
-
2 Hari 2 Kilang Minyak Besar Terbakar Hebat, Ini 5 Faktanya
-
IHSG Tutup Pekan di Zona Hijau: Saham Milik Grup Djarum Masuk Top Losers