Suara.com - Emiten kemasan PT Indopoly Swakarsa Industry Tbk (Indopoly) meresmikan lini produksi hybrid BOPP/BOPE terbarunya.
Ini bukan sekadar penambahan kapasitas biasa, melainkan sebuah investasi strategis dalam menyediakan kemasan berteknologi tinggi, berkualitas premium, dan ramah lingkungan untuk pasar global.
Presiden Direktur Indopoly Henry Halim menjelaskan bahwa lini hybrid tersebut memungkinkan perseroan memproduksi film Biaxially Oriented Polypropylene (BOPP) dan Biaxially Oriented Polyethylene (BOPE) secara bergantian.
Kondisi ini membuka peluang besar bagi perusahaan untuk melayani segmen pasar high-end yang memiliki kebutuhan spesifik akan produk film berkualitas tinggi dengan barrier kuat (kemampuan melindungi produk dari kelembapan dan gas) serta tentunya, ramah lingkungan.
"Ini adalah jawaban Indopoly terhadap tren global yang semakin menuntut solusi kemasan yang lebih hijau," kata Henry dalam keterangannya dikutip Kamis (22/5/2025).
Saat ini, Indopoly telah memiliki kapasitas produksi tahunan sebesar 140.000 ton film fleksibel, yang mencakup Biaxially Oriented Polypropylene (BOPP), Biaxially Oriented Polyester (BOPET), dan Biaxially Oriented Polyethylene (BOPE).
Dengan beroperasinya lini produksi hybrid terbaru ini, kapasitas produksi Indopoly akan melompat sebesar 25.000 ton per tahun, sehingga secara konsolidasi, total kapasitas produksi Indopoly kini mencapai angka 165.000 ton per tahun. Peningkatan signifikan ini tentunya akan memperkuat kemampuan Indopoly dalam memenuhi permintaan pasar yang terus tumbuh.
Henry juga mengungkapkan adanya investasi pada mesin metalizing canggih lini kelima di Indonesia. Mesin ini dirancang untuk menambah kapasitas film metalized Perseroan sebesar 11.000 ton per tahun, sehingga total kapasitas film metalized Indopoly kini mencapai 65.000 ton per tahun. Ini menunjukkan bahwa Indopoly tidak hanya fokus pada bahan dasar, tetapi juga pada proses finishing yang meningkatkan nilai tambah produk kemasan.
"Investasi kedua mesin terbaru ini membuat kami mampu untuk memproduksi tipe-tipe film baru yaitu BOPE film, yang termasuk dalam keluarga polyolefin seperti halnya film BOPP. Dengan kombinasi struktur dari kedua kategori film BOPP dan BOPE akan mempermudah proses daur ulang tanpa mengorbankan barrier maupun visualnya," jelas Henry.
Baca Juga: Menelisik Kinerja Emiten Kongsian Aguan dan Salim
Inovasi ini adalah game-changer dalam industri kemasan yang berupaya mencari solusi daur ulang yang lebih efisien. Kemampuan memproduksi film BOPE dengan kombinasi struktur yang memudahkan daur ulang, tanpa mengurangi kualitas perlindungan atau tampilan visual kemasan, adalah langkah maju yang signifikan.
Henry menambahkan, Indopoly juga kini dapat memproduksi Alox film. "Dimana lapisan aluminium tipis transparan yang ramah lingkungan pada film ini dapat meminimalkan penggunaan aluminium foil tradisional dan secara signifikan meningkatkan ketahanan terhadap kelembapan dan gas sehingga menjadikannya satu-satunya bahan kemasan fleksibel dengan high-barrier yang memungkinkan konsumen melihat produk di dalam kemasan," papar Henry.
Visi Indopoly tidak hanya terpaku pada produksi. Henry Halim menegaskan bahwa Perseroan terus mendorong peningkatan penjualan ekspor dan domestik. Selain itu, Indopoly juga secara aktif mengakselerasi penerapan inisiatif Industri 4.0 guna mengoptimalkan efisiensi di seluruh lini produksi. Ini menunjukkan komitmen Indopoly untuk tidak hanya memperluas pasar, tetapi juga meningkatkan daya saing melalui otomatisasi dan digitalisasi proses produksi.
Komitmen Indopoly untuk menjadi mitra terbaik dalam memberikan total packaging solutions bagi para pelanggan di seluruh dunia juga semakin kuat. Hal ini dilakukan melalui penyediaan produk berkualitas tinggi yang telah memenuhi standar internasional, serta layanan purna jual yang prima. Dengan segala inovasi dan peningkatan kapasitas ini, Indopoly siap mengukuhkan posisinya sebagai pemimpin industri kemasan fleksibel di Asia Tenggara, sekaligus menjadi pelopor dalam mewujudkan masa depan kemasan yang lebih berkelanjutan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Hingga September BP Batam Sedot Investasi Rp54,7 Triliun
-
Bank Mandiri Klaim Sudah Salurkan Rp40,7 T Dana Menkeu Purbaya
-
Siap Perang Lawan Mafia Impor Pakaian Ilegal, Menkeu Purbaya: Saya Rugi Kalau Musnahin Doang!
-
Bahlil Minta Pemda Hingga BUMD Beri Pendampingan Pelaku Usaha Sumur Rakyat
-
Alasan IHSG Rontok Hampir 2 Persen pada Perdagangan Hari Ini
-
Tingkatkan Kompetensi SDM Muda, Brantas Abipraya & Kemnaker Jaring 32 Lulusan Terbaik se-Indonesia
-
Bank Mandiri Raih Laba Bersih Rp 37,7 Triliun Hingga Kuartal III-2025
-
5 Opsi Leasing untuk Cicilan Mobil Baru dan Bekas, Bunga Rendah
-
LPKR Manfaatkan Momentum Tumbuhnya Sektor Properti untuk Cari Pundi-pundi Cuan
-
Intip Strategi PIS Kembangkan SDM di Sektor Migas dan Perkapalan