Suara.com - Pasar properti Indonesia tengah menyaksikan pergeseran menarik. Jika sebelumnya pusat kota menjadi primadona, kini kawasan dengan konsep terintegrasi yang menawarkan gaya hidup modern semakin diminati.
Peneliti dari Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Yusuf Rendy Manilet mengatakan meskipun pasar properti nasional cenderung stabil, tantangan seperti keterjangkauan harga dan mahalnya tanah di kota-kota besar masih menjadi kendala.
Dirinya pun menyoroti bahwa saat ini ada pergeseran tren hunian yang kini tidak lagi terpaku pada pusat kota.
"Konsumen dan investor kini cenderung memilih kawasan yang mampu menghadirkan pengalaman hidup lengkap, mulai dari rekreasi, belanja, hingga konektivitas yang mumpuni," kata Rendy di Jakarta, Jumat 913/6/2025).
Fenomena ini kata dia bisa tercermin dari arah pembangunan yang mulai melakukan integrasi kawasan seperti Pantai Indah Kapuk (PIK).
Dia bilang bahwa PIK adalah contoh dari pengembangan kawasan berbasis lifestyle. Menurutnya, daya tarik PIK terletak pada pengembangan yang holistik dan terintegrasi, mencakup infrastruktur, konsep, dan fungsi kawasan secara menyeluruh.
"Ketika infrastruktur, konsep, dan fungsi kawasan dikembangkan secara holistik, maka daya tarik investasi akan terbentuk secara organik,” ujar Yusuf.
Ia menambahkan bahwa model pengembangan seperti ini sangat relevan untuk direplikasi di daerah lain, terutama dalam menghadapi tantangan pasar properti pascapandemi.
Menurutnya kawasan seperti PIK menawarkan potensi besar bagi investor dengan visi jangka panjang, khususnya yang berorientasi pada sektor lifestyle, pariwisata, dan properti komersial.
Baca Juga: Rudiantara Sentil OJK Soal Aturan 'Saklek' Pinjol: Jangan Terlalu Kencang, Nanti Mati!
“Proyek-proyek di PIK seperti pusat kuliner, taman tematik, hingga waterfront promenade telah mengubah wajah kawasan pesisir menjadi magnet investasi, bahkan menjadi tujuan wisata tersendiri,” imbuhnya.
Kendati demikian, Yusuf juga menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara pembangunan dan keberlanjutan lingkungan. Ia menyoroti isu-isu seperti reklamasi dan aksesibilitas publik yang harus dikelola dengan pendekatan partisipatif.
“Tapi sejauh ini, PIK mampu menjadi benchmark kawasan modern yang mendorong pertumbuhan tanpa mengorbankan kualitas estetika dan fasilitas,” jelasnya.
Dengan keberhasilan model PIK, Yusuf meyakini bahwa replikasi konsep serupa dengan penyesuaian karakteristik masing-masing daerah akan mendorong pertumbuhan sektor properti di Indonesia yang tidak lagi terpusat hanya di kota-kota besar.
"Ini membuka peluang baru bagi pengembangan properti yang lebih merata dan inklusif di seluruh penjuru negeri," katanya.
Berdasarkan data Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), realisasi investasi di subsektor perumahan, kawasan industri, dan perkantoran ini menduduki peringkat keempat terbesar dari total 23 subsektor investasi di Indonesia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Rekomendasi Lipstik Mengandung SPF untuk Menutupi Bibir Hitam, Cocok Dipakai Sehari-hari
- 7 Lipstik Halal dan Wudhu Friendly yang Aman Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
Pilihan
-
Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
-
Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
-
Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
-
Pabrik Sepatu Merek Nike di Tangerang PHK 2.804 Karyawan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
Terkini
-
Bank Mandiri Raih 8 Penghargaan Internasional, Sinergi Majukan Negeri Lewat Inovasi Digital
-
Pengusaha Vaksin Dunia Kumpul di Bali, Bahas Strategi Jangka Panjang Industri Global
-
BBM Kembali Tersedia di BP-AKR, Cek Lokasi SPBU Terdekat
-
BCA Buka Indonesia Knowledge Forum 2025: Ruang Inspirasi bagi Pemimpin Industri & Kreator Muda
-
Pabrik Ban Michelin Cikarang PHK 280 Pekerja Secara Sepihak
-
BEEF Kantongi Fasilitas Kredit Rp790 Miliar dari Bank Mandiri
-
Ajak Mahasiswa Aktif Soroti Isu Energi, Bahlil: Kritik Kalian, Gizi Bagi Saya!
-
Prabowo Kirim 16 Nama Calon Anggota Dewan Energi Nasional ke DPR
-
Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
-
BRI Peduli Luncurkan 'Perahu Literasi' Tolitoli Demi Pendidikan Inklusif di Pesisir