Suara.com - Di tengah kompleksitas tantangan pembangunan pedesaan, sinergi lintas sektor menjadi kunci keberhasilan transformasi desa. Kejaksaan Tinggi Banten bersama pemerintah daerah, perguruan tinggi, dan sektor swasta resmi meluncurkan program kolaboratif berskala besar.
Dalam acara bertajuk Penandatanganan Nota Kesepahaman Bersama yang digelar di Desa Sarakan, Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang bertujuan untuk pemberdayaan lahan dan penguatan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Acara ini dihadiri sejumlah tokoh penting, antara lain Jaksa Agung Muda Intelijen (Jamintel) Prof. Dr. Reda Manthovani, Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal H. Yandri Susanto, Gubernur Banten, Kepala Kejaksaan Tinggi Banten Dr. Siswanto, serta para bupati dari empat kabupaten di Banten: Tangerang, Serang, Pandeglang, dan Lebak.
Tak ketinggalan, para pimpinan Telkom University, PT Pupuk Indonesia, dan PT Paskomnas Indonesia turut menandatangani nota kesepahaman.
Program ini merupakan bagian dari inisiatif nasional Jaksa Garda Desa dan Jaksa Mandiri Pangan yang digagas oleh Jamintel, dengan tujuan memperkuat tata kelola Dana Desa, meningkatkan transparansi, serta membangun sistem pemberdayaan petani dan pengelolaan lahan berbasis teknologi terapan.
“Setiap rupiah dari Dana Desa harus bisa dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat desa. Kami ingin pastikan petani, sebagai tulang punggung desa, mendapat nilai tambah yang nyata,” tegas Prof. Reda Manthovani dalam sambutannya dalam keterangan persnya di Jakarta, Kamis (26/5/2025).
Empat kabupaten di Provinsi Banten dipilih sebagai pilot project program ini. Pertimbangan utamanya adalah posisi Banten sebagai penyangga Ibu Kota dan potensi besar dalam bidang pertanian dan hortikultura.
Selain memiliki lahan pertanian yang luas, Banten juga memiliki ekosistem distribusi hasil bumi yang berkembang pesat dengan kehadiran pasar induk dan konsumen dalam jumlah besar.
Dengan dukungan Telkom University, PT Pupuk Indonesia, dan PT Paskomnas Indonesia, program ini akan mengintegrasikan sistem pengelolaan areal lahan, budidaya hortikultura, hingga distribusi dan pemasaran yang berkelanjutan.
Baca Juga: Sukses Gelar Webinar Peringati Hari Air Sedunia, Kementerian PU Mengejawantahkan Asta Cita Presiden
Sistem Real-Time Monitoring Village Management Funding atau Jaga Desa juga akan diterapkan untuk mengawasi penggunaan Dana Desa secara akuntabel. BUMDes didorong untuk menjadi motor penggerak ekonomi desa melalui pelatihan manajerial, transfer teknologi, dan pengelolaan lahan produktif secara profesional.
Melalui pendekatan ini, masyarakat desa tidak hanya menjadi produsen, tetapi juga pemain utama dalam rantai pasok pangan nasional. Kegiatan tersebut bukan hanya tentang meningkatkan hasil tani, tapi membangun sistem yang menjamin keberlangsungan usaha desa. Petani tak boleh lagi terjebak dalam ketidakpastian harga dan pasar.
Langkah ini menegaskan pembangunan desa tak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah semata. Dengan kolaborasi yang solid antara kejaksaan, pemerintah daerah, dunia pendidikan, dan industri, maka visi besar untuk mewujudkan desa mandiri, tangguh, dan sejahtera bisa benar-benar terealisasi.
Sebelumnya Presiden Prabowo menjuarakan ambisi besar dari panggung internasional di tengah ketidakpastian rantai pasok global dan ancaman krisis pangan dunia. Hal itu disampaikan saat berbicara di Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg, Rusia.
"Saya memberikan target 4 tahun swasembada pangan dan kami sedang mengalami bahwa kami mampu swasembada pangan dalam satu tahun ini. Dalam beberapa tahun ke depan kami akan menjadi net eksporter beras dan jagung ," kata Presiden Prabowo, baru-baru ini.
Pernyataan ini muncul di tengah kondisi ketahanan panggan yang menunjukkan tren positif. Per Mei 2025, cadangan beras pemerintah tercatat mencapai lebih dari 1,8 juta ton atau menjadi yang tertinggi sepanjang sejarah, menurut data Bulog.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
Terkini
-
Hana Bank Optimistis Laba Tumbuh di atas 15 Persen Tahun Ini
-
BCA Syariah Wujudkan Harmoni Digitalisasi dengan Nilai Luhur Spiritual
-
Mayoritas Terus Merugi, Belasan BUMN Asuransi Akan Dipangkas dan Disisakan 3 Saja
-
Hana Bank Mulai Serius Garap UMKM
-
Perlindungan Dana Nasabah di Rekening Dormant
-
Janji Pangkas Waktu Pembayaran Kompensasi ke BUMN, Purbaya: Jangan Rugi Terus!
-
Purbaya Sidak Bank Himbara Secara Acak, Ini 2 Hal yang Dicari
-
DPR Cecar Menkeu Purbaya, Diminta Jangan Cepat Percaya Laporan Anak Buah
-
Diisukan Renggang dengan Deddy Corbuzier, Sabrina Chairunnisa Punya Deretan Bisnis Sukses
-
Nilai Tukar Rupiah Menguat pada Penutupan Perdagangan Selasa