Suara.com - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) terus memperkuat transformasi digital dengan meningkatkan manajemen risiko siber yang menyeluruh dan berkelanjutan.
Direktur Risk Management BTN Setiyo Wibowo mengatakan pentingnya membangun kerangka manajemen risiko digital yang tidak hanya berfokus pada teknologi, tetapi juga pada aspek tata kelola dan manusia.
“Sejak 2019, kami melakukan berbagai transformasi dan mengembangkan layanan beyond mortgage. Kami tidak hanya menawarkan layanan perbankan secara end-to-end, tetapi juga menyediakan pengalaman digital yang menyeluruh bagi nasabah. Di samping itu, penguatan manajemen risiko juga kami lakukan,” ujar Setiyo dilansir Antara, Minggu (29/6/2025).
Transformasi digital yang dilakukan BTN, lanjut Setiyo, telah membawa perubahan besar dalam perilaku nasabah perseroan.
Hal ini juga menuntut BTN untuk meningkatkan ketahanan terhadap risiko digital, termasuk ancaman siber, risiko pihak ketiga, dan potensi penyalahgunaan kecerdasan buatan (AI).
Berdasarkan laporan Gartner dan Deloitte, lebih dari 60% bank global mengalami insiden siber dalam 12 bulan terakhir, dan 75% pelanggaran melibatkan pihak ketiga atau penyedia layanan cloud.
“Digital risk bukan hanya isu teknologi informasi, tapi risiko perusahaan secara keseluruhan,” lanjut Setiyo.
Adapun, BTN mengembangkan kerangka kerja manajemen risiko digital yang mencakup penguatan pada empat aspek utama: kebijakan dan proses, data dan teknologi, organisasi dan tata kelola, serta peningkatan kapabilitas SDM.
BTN juga menerapkan berbagai teknologi untuk mendeteksi dan mencegah risiko siber, seperti fraud detection system, digital verification, cyber threat intelligence, hingga SIEM untuk memantau trafik jaringan secara real-time.
Baca Juga: Geo Politik Memanas, DPK BTN Hingga Mei 2025 Rp 397,8 Triliun
Selain itu, BTN mendorong peningkatan literasi digital bagi karyawan dan nasabah sebagai bagian dari strategi mitigasi risiko. Edukasi dilakukan melalui sesi bersama pakar, pelatihan daring (e-learning), hingga pengujian dengan simulasi tautan phising.
BTN juga mulai mengadopsi AI untuk efisiensi operasional, seperti di Loan Factory yang mampu mengurangi hingga 80% kebutuhan tenaga kerja operasional tanpa mengorbankan akurasi dan nilai tambah.
“AI membantu kami meningkatkan efisiensi, namun kami tetap menjaga peran manusia dalam pengambilan keputusan yang bernilai,” tambah Setiyo.
Dalam perjalanannya, BTN terus menyesuaikan kebijakan, membangun budaya digital, dan memperkuat arsitektur risiko agar sejalan dengan perkembangan teknologi dan regulasi, termasuk ketentuan dari OJK melalui POJK 29/2022 tentang keamanan siber dan POJK 11/2022 tentang penyelenggaraan teknologi informasi oleh bank umum.
Dengan pendekatan holistik ini, BTN optimis dapat menjaga keberlanjutan transformasi digitalnya sekaligus membangun kepercayaan nasabah dan publik terhadap keamanan sistem perbankan digital.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Puluhan Siswa SD di Agam Diduga Keracunan MBG, Sekda: Dapurnya Sama!
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Booming Perumahan 2025-2029: Prabowo Genjot Subsidi, Apa Saja Dampaknya?
-
Vivo Akui Stok Sudah Habis, Tapi BBM Pertamina Punya Kandungan yang Tak Bisa Diterima
-
BRI Buka Akses Global untuk UMKM di Halal Indo 2025
-
Purbaya Mau Temui CEO Danantara usai 'Semprot' Pertamina Malas Bangun Kilang Minyak
-
Pemerintah Tambah Stimulus Ekonomi Kuartal IV 2025, Sasar 30 juta Keluarga Penerima Manfaat
-
Purbaya Ngotot Sidak Acak Rokok Ilegal di Jalur Hijau: Kalau Ketahuan, Awas!
-
Program Magang Nasional Dibuka 15 Oktober, Pemerintah Jamin Gaji UMP
-
Bos Danantara Akui Patriot Bond Terserap Habis, Dibeli Para Taipan?
-
Dari Meja Makan ke Aksi Nyata: Wujudkan Indonesia Bebas Boros Pangan
-
Pemerintah Andalkan Dialog Rumuskan Kebijakan Ekonomi Kerakyatan