Suara.com - Anggota Komisi VI DPR Sartono Hutomo menilai, berbagai upaya Pertamina menunjukkan komitmen kuat BUMN tersebut dalam meningkatkan produksi nasional, sebagaimana arahan Pemerintah.
Termasuk di dalamnya, melalui berbagai proyek yang diresmikan Presiden Prabowo Subianto, seperti peningkatan produksi minyak di Blok Cepu dan Pembangkit Listrik Tenaga Panasbumi (PLTP) Ulu Belu, 27 Juni 2025.
”Sebagai BUMN strategis, Pertamina telah menunjukkan komitmen kuat dalam meningkatkan produksi minyak nasional. Bahkan dalam upaya ketahanan energi nasional, Pertamina tidak hanya fokus pada energi fosil, tetapi juga mempersiapkan energi baru terbarukan sebagai sumber energi alternatif dan menuju energi bersih,” kata Sartono, Senin (30/6/2025).
Menurut Sartono, upaya peningkatan produksi sebesar 30 ribu barel per hari di Blok Cepu merupakan langkah positif dalam menjaga ketahanan energi nasional. Hal ini mengingat kontribusi Blok Cepu terhadap produksi minyak nasional yang mencapai sekitar 25%. Dengan tambahan tersebut, kata Sartono, produksi harian dapat mendekati 180 ribu barel per hari dan menjadikannya salah satu blok paling produktif di Indonesia.
Artinya, kata Sartono, peran Pertamina dalam Blok Cepu termasuk kontribusinya dalam pengembangan teknologi serta efisiensi operasi, adalah bukti bahwa BUMN ini tidak hanya menjalankan fungsi bisnis, tetapi juga fungsi negara dalam menjaga kedaulatan energi.
Peran serta Pertamina dalam upaya meningkatkan produksi Blok Cepu, jelas Sartono, juga menunjukkan bahwa kinerja BUMN tersebut dan pemegang saham lain, sangat sejalan dengan visi besar Pemerintahan Prabowo-Gibran dalam mewujudkan swasembada energi. “Dengan meningkatkan produksi domestik, kita tidak hanya memperkuat ketahanan energi, tetapi juga memperbaiki neraca perdagangan dan mengurangi tekanan terhadap APBN akibat subsidi impor BBM,” ucap Sartono.
Begitu pula dengan PLTP Ulu Belu. Sartono mengatakan, proyek strategis ini tidak hanya memperkuat bauran energi nasional. Selain itu, imbuhnya, juga menunjukkan bahwa Indonesia melalui Pertamina serius dalam mengembangkan sumber energi alternatif yang ramah lingkungan, menurunkan emisi karbon, dan memenuhi komitmen global terhadap pengendalian perubahan iklim.
“Pengembangan EBT memang harus dilakukan secara adil, efisien, dan tidak membebani masyarakat. Komisi VI DPR RI akan terus mendorong agar roadmap transisi energi dijalankan secara komprehensif dan sesuai amanat Undang-Undang Energi Nasional,” lanjut Sartono.
Terpisah, Direktur Center for Energy Policy M Kholid Syeirazi, mengatakan, dalam rangka mengatrol lifting nasional, upaya peningkatan produksi Blok Cepu harus diapresasi.
Baca Juga: Gebrakan Bahlil! Resmi Legalkan Sumur Minyak Rakyat, Produksi 20 Ribu Barel Siap Diserap Negara
Menurut Kholid, upaya tersebut juga diharapkan bisa menopang tercapainya ketahanan energi. Termasuk di dalamnya, agar target Pemerintah, bahwa pada 2030 produksi minyak bisa tembus 1 juta barel per hari bisa tercapai. “Ikhtiar apapun untuk meningkatkan produksi harus kita apresiasi,” ujar Kholid.
Kholid juga sependapat, upaya peningkatan produksi Blok Cepu menunjukkan kinerja Pertamina yang terus berusaha meningkatkan produksi minyak dalam negeri. “Ya, faktanya Pertamina memang jadi ujung tombak. Sekarang produksi minyaknya sudah lebih dari setengah dari kebutuhan nasional dengan jaringan PHE dan PIEP,” kata dia.
Sebelumnya Presiden Prabowo Subianto meresmikan pengoperasian peningkatan produksi minyak sebesar 30 ribu barel per hari dari Blok Cepu. Proyek ini menjadi langkah penting dari upaya menuju swasembada energi nasional.
"Kita sangat bersyukur, bangsa Indonesia diberi karunia potensi dan kekayaan yang luar biasa. Saya telah memberi target untuk menjadi swasembada energi, dan hasilnya sudah menunjukkan produksi kita yang meningkat luar biasa," ujar Prabowo dalam keterangannya, Selasa (27/6/2025).
Menurutnya, energi merupakan bagian penting dalam menjaga kedaulatan bangsa.
"Kita bersyukur memiliki sumber-sumber energi yang luar biasa," tegasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Daftar 46 Taipan yang Disebut Borong Patriot Bond Danantara, Mulai Salim, Boy Thohir hingga Aguan
-
Pilih Gabung Klub Antah Berantah, Persis Solo Kena Tipu Eks Gelandang Persib?
-
Tema dan Pedoman Peringatan Hari Kesaktian Pancasila 2025
-
Emas Antam Tembus Level Tertinggi Lagi, Hari Ini Dibanderol Rp 2.234.000 per Gram
-
Tata Cara Menaikkan Bendera Setengah Tiang dan Menurunkan Secara Resmi
Terkini
-
Daftar 46 Taipan yang Disebut Borong Patriot Bond Danantara, Mulai Salim, Boy Thohir hingga Aguan
-
Kurs Rupiah Diprediksi Menguat Hari Ini Imbas Shutdown Pemerintah AS
-
Semangat Generasi Muda untuk Keuangan Syariah yang Lebih Cerdas dan Halal dalam Nushafest 2025
-
NIP PPPK Paruh Waktu 2025 Sudah Keluar? Cek Status Sekarang di Mola BKN
-
Sahamnya Terbang Hampir Tembus Rp 100, Bos Garuda Indonesia: Lazim
-
Faktor Musiman, Minat Pembelian Apartemen di Jakarta Masih Stabil
-
Guru Penanggung Jawab MBG Dapat Insentif 100 Ribu per Hari, Ini Regulasinya
-
Gen Z Ogah Jadi Akuntan, Masa Depan Profesi di Ujung Tanduk
-
Sempat Demam, Rupiah Mulai Pulih di Level Rp16.673 terhadap Dolar AS
-
IHSG Bergerak Dua Arah di Perdagangan Selasa Pagi