Suara.com - Industri perbankan nasional terus melakukan inovasi dan memanfaatkan berbagai instrumen pasar modal sebagai alternatif pembiayaan jangka panjang yang semakin penting. Dalam konteks ini, penerbitan obligasi telah menjadi salah satu strategi yang lazim dan efektif, yang digunakan oleh sejumlah bank besar di Indonesia.
Langkah ini diambil oleh Bank BUMN terkemuka seperti PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN).
Bank BNI akan menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2025 senilai maksimal Rp 5 triliun, yang merupakan bagian dari Penawaran Umum Berkelanjutan dengan target total Rp 15 triliun.
Kemudian, Bank BRI yang secara resmi menerbitkan social bond atau Obligasi Berwawasan Sosial Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2025 sebesar Rp5 triliun. Obligasi ini merupakan bagian dari Program Penawaran Umum Berkelanjutan I dengan target penghimpunan dana sebesar Rp20 triliun.
Sementara Bank Mandiri juga tercatat telah menerbitkan Obligasi pada tahun 2025, khususnya Obligasi Berwawasan Lingkungan Berkelanjutan I Tahap II, senilai Rp500 miliar dan telah dicatatkan di PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 26 Maret 2025. Pada tanggal 21 Maret 2025, Bank Mandiri juga menerbitkan global bond atau obligasi internasional senilai US$ 800 juta.
Selain itu, Bank BTN di tahun 2025 ini juga berencana menerbitkan obligasi untuk memenuhi kebutuhan likuiditasnya. Rencana ini termasuk penerbitan obligasi dalam rupiah dengan target dana sekitar Rp 10 triliun hingga Rp 15 triliun.
Selain bank plat merah, bank swasta nasional seperti PT Bank Central Asia Tbk (BCA), Bank CIMB Niaga, Bank Danamon, Bank OCBC NISP, Panin Bank dan Bank Maybank Indonesia juga telah menempuh jalur ini sebagai bagian dari strategi pembiayaan mereka di periode yang sama.
Analis Trimegah Sekuritas, Kharel Devin Fielim menyebutkan, setidaknya tujuh emiten besar, mulai dari perbankan BUMN hingga perusahaan pembiayaan, sedang menjalani masa bookbuilding dengan total target penerbitan mencapai puluhan triliun rupiah. Diantaranya, Bank BRI menerbitkan Social Bond senilai Rp5 triliun. Bank BNI menerbitkan, Sustainability Bond Rp5 triliun. Indomobil Finance; Target Rp1,5 triliun.
Menurut Kharel Devin Fielim beberapa emiten melaporkan minat investor yang sangat tinggi. Social Bond BRI disebut-sebut sudah mengalami oversubscribe hingga 2,5 kali dari target penerbitan.
Baca Juga: SMI Tawarkan Obligasi Keberlanjutan Rp 12 Triliun
"Respons pasar sangat positif. Ini menunjukkan kepercayaan investor terhadap fundamental ekonomi Indonesia," katanya.
Dia menambahkan, beberapa emiten lain seperti Bank BTN disebut sedang mempersiapkan penerbitan obligasi senilai Rp10-Rp15 triliun untuk mendukung program KPR. Sementara itu, beberapa perusahaan pembiayaan juga dikabarkan akan segera mengumumkan rencana penerbitan.
Selain institusi besar, Bank Mandiri Taspen juga tidak ketinggalan untuk melangkah dalam skema penerbitan obligasi ini. Langkah ini mencerminkan peran aktif dari bank dalam memperkuat struktur pendanaannya, serta dukungan terhadap pertumbuhan sektor riil. Dengan berpartisipasi dalam penerbitan obligasi,
Dalam konteks ini, Bank Mandiri Taspen—yang dikenal sebagai bank yang fokus pada segmen pensiunan—juga menunjukkan komitmennya yang kuat terhadap pertumbuhan berkelanjutan dan pelayanan yang optimal melalui penerbitan Obligasi Berkelanjutan II Tahap I Tahun 2025 senilai total Rp 3 triliun, dengan tahap pertama senilai Rp 1,5 triliun yang akan diterbitkan pada bulan Juli 2025. Obligasi ini merupakan bagian dari program Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB).
Penerbitan obligasi ini juga sebagai upaya Bank Mandiri Taspen mendukung berbagai program dan inisiatif di sektor keuangan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan para pensiunan.
Penerbitan obligasi ini mendapatkan sambutan positif yang signifikan dari pasar, bahkan mencatat oversubscribe, yang menunjukkan bahwa minat dan kepercayaan investor terhadap kinerja dan fundamental perusahaan sangat tinggi. Hal ini mencerminkan keyakinan investor bahwa Bank Mandiri Taspen memiliki prospek yang baik di masa depan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Rekomendasi Bedak Two Way Cake untuk Kondangan, Tahan Lama Seharian
- 5 Rangkaian Skincare Murah untuk Ibu Rumah Tangga Atasi Flek Hitam, Mulai Rp8 Ribuan
- 5 Rekomendasi Sepatu Lari Selain Asics Nimbus untuk Daily Trainer yang Empuk
- 5 Powder Foundation Paling Bagus untuk Pekerja, Tak Perlu Bolak-balik Touch Up
Pilihan
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
-
PSSI Butuh Uang Rp 500 Miliar Tiap Tahun, Dari Mana Sumber Duitnya?
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
Terkini
-
BLT Kesra Cair Berapa Kali Tahun 2025? Ini Update Terkini dari Pemerintah
-
Bank-Pindar Mulai Kolaborasi Suntik Akses Kredit ke UMKM Lewat Teknologi Canggih
-
Intip Bahan Baku dan Pembentukan Energi Terbarukan Biomassa, Apa Merusak Lingkungan?
-
Laba BRMS Diprediksi Melejit, Target Harga Saham Meningkat
-
Biaya Haji Turun, OJK Minta Bank Jemput Bola Jaring Nasabah
-
Jaring Investor AS, MedcoEnergi (MEDC) Resmi Diperdagangkan di OTCQX
-
BUMN Dapen Jamin Transparansi Pengelolaan Dana
-
MNC Bank-Nobu Batal Kawin, OJK: Harapannya Tetap Fokus Target Pertumbuhan
-
BRI Manajemen Investasi Catatkan KIK EBA Syariah Perdana di Indonesia
-
Daftar Rincian Diskon Tarif Transportasi untuk Libur Akhir Tahun