Suara.com - Akhir pekan lalu, pasar keuangan global diwarnai gejolak akibat sentimen kebijakan tarif yang kembali diintensifkan oleh Presiden AS Donald Trump. Indeks utama Wall Street ditutup melemah pada Jumat (11/7/2025), terbebani oleh penurunan saham raksasa teknologi seperti Meta. Serangan tarif Trump terhadap Kanada, yang kini dikenakan 35% untuk impor mulai bulan depan, serta ancaman tarif menyeluruh 15% atau 20% terhadap mitra dagang lainnya, memicu ketidakpastian signifikan.
Pada penutupan perdagangan Jumat, Indeks Dow Jones Industrial Average tercatat turun 0,63%, diikuti oleh S&P 500 yang melemah 0,33%, dan Nasdaq turun 0,22%. Namun, di tengah tekanan ini, beberapa saham menunjukkan performa positif. Saham Nvidia berhasil naik 0,5%.
Produsen drone AeroVironment dan Kratos Defense & Security Solutions bahkan melesat sekitar 11% setelah Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth menginstruksikan peningkatan produksi dan penyebaran drone. Di sektor ritel, saham Levi Strauss & Co melonjak 11% berkat proyeksi pendapatan dan laba tahunan yang optimis, melampaui estimasi kuartalan.
Sementara itu, pasar Asia-Pasifik menunjukkan pergerakan mixed pada Jumat (11/7/2025) sebagai respons terhadap pengumuman tarif Trump. Meskipun Trump mengklaim tarif tersebut diterima dengan baik oleh pasar saham, dampaknya terasa bervariasi. Indeks Nikkei 225 Jepang melemah 0,19%, namun Topix menguat 0,39%. Di Korea Selatan, Kospi turun 0,23%, sementara Kosdaq naik 0,35%. Pasar Australia, diwakili S&P/ASX 200, melemah 0,11%. Berbeda dengan sentimen negatif di sebagian besar pasar, Hang Seng Hong Kong berhasil naik 0,46% dan Shanghai Composite juga tercatat naik tipis 0,01%.
Analisis Teknis IHSG: Potensi Koreksi Menuju Level Kunci 7000
Di tengah dinamika pasar global, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan kinerja yang relatif resilient pada perdagangan sebelumnya. IHSG ditutup naik 0,6% dengan catatan net buy asing mencapai sekitar Rp399 miliar. Saham-saham yang menjadi incaran utama investor asing antara lain BMRI, BRIS, BBNI, BRPT, dan TLKM.
Namun, berdasarkan analisis teknikal, IHSG berpotensi mengalami koreksi pada perdagangan hari ini. Pergerakan ini diperkirakan akan menguji level support di 7000. Jika IHSG mampu bertahan di atas level krusial ini, ada potensi untuk melanjutkan kenaikan dalam jangka menengah menuju rentang 7100-7200. Penting bagi investor untuk memperhatikan level-level support dan resistance berikut:
Support IHSG: 6950-7000
Resist IHSG: 7080-7100
Bagi para trader yang mencari peluang di tengah volatilitas pasar, berikut adalah beberapa ide trading berdasarkan laporan harian dari BNI Sekuritas.
Baca Juga: Berpeluang Melonjak, IPO CDIA Jadi Katalis Positif Prajogo Pangestu
BRMS (Bumi Resources Minerals): Direkomendasikan Spec Buy dengan area beli di 394-400. Batasi risiko (cutloss) jika harga turun di bawah 390. Target terdekat berada di 406-414.
PTRO (Petrosea): Spec Buy dengan area beli di 3130-3170. Jaga risiko dengan cutloss di bawah 3100. Target terdekat adalah 3230-3300.
PGEO (Pertamina Geothermal Energy): Spec Buy dengan area beli di 1475-1490. Batas cutloss di bawah 1450. Target terdekat di 1515-1550.
ELSA (Elsa Tbk): Spec Buy dengan area beli di 482-486. Lakukan cutloss jika harga di bawah 480. Target terdekat di 494-500.
RATU (Ratu Prabu Energi): Spec Buy dengan area beli di 7050-7100. Batas cutloss di bawah 7000. Target terdekat di 7250-7425
Disclaimer: Informasi yang disajikan dalam artikel ini bersifat umum dan bertujuan untuk edukasi. Ini bukan merupakan saran investasi atau ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca, dan disarankan untuk melakukan riset mendalam serta berkonsultasi dengan profesional keuangan sebelum mengambil keputusan investasi apa pun. Perdagangan saham memiliki risiko tinggi dan dapat menyebabkan kerugian modal.
Berita Terkait
-
Minat Saham COIN Meningkat, Dirut Tegaskan Komitmen Transparan dan GCG
-
Pasar Modal Bergairah, IHSG dan Nilai Transaksi Melonjak Sepanjang Pekan Ini
-
Ingat Lagi Jawaban Jaksa Agung era Jokowi saat Kejar Riza Chalid: Sulitlah, Dia Tidak Ada di Rumah!
-
Gurita Bisnis Riza Chalid yang Jadi Tersangka Korupsi Pertamina, Dulu Terjerat 'Papa Minta Saham'
-
Saham BBRI Ngebut! Melonjak Lebih dari 5,16 Persen Hari Ini
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Drama Saham DADA: Dari Terbang 1500 Persen ke ARB Berjamaah, Apa Penyebabnya?
-
Emiten Afiliasi Haji Isam PGUN Buka Suara Soal Lahan Sawit
-
Resmi! Pansel Dewas dan Direksi BPJS 2026-2031 Dibentuk, Seleksi Dimulai Pekan Ini
-
Menko Airlangga Bongkar Alasan Cabut PIK 2 dari Daftar PSN Prabowo
-
Telkom Dukung Kemnaker Siapkan Program Pemagangan bagi Lulusan Perguruan Tinggi Seluruh Indonesia
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Menkeu Purbaya soal Perang Dagang AS-China: Biar Aja Mereka Berantem, Kita Untung!
-
Dikritik 'Cawe-Cawe' Bank BUMN, Menkeu Purbaya: Saya Dewas Danantara!
-
Jurus Kilang Pertamina Internasional Hadapi Tantangan Ketahanan Energi
-
IFG Catat Pengguna Platform Digital Tembus 300 Ribu Pengguna