Suara.com - Asosiasi Pengemudi Ojek Online (Ojol) Garda Indonesia menggelar demo hari ini (21/7/2025) di sekitar Istana Kepresidenan Jakarta. Namun, tidak semua driver ojol ikut dalam aksi massa tersebut.
Padahal sebelumnya, Ketua Garda Indonesia Raden Igun Wicaksono bilang ribuan driver ojol akan melakukan offbid massal alias mematikan aplikasi.
Ketua Presidium KON, Andi Kristiyanto, mengatakan poin tuntutan yang diajukan para driver ojol yang demo berbeda dengan keinginan pengemudi lainya.
Adapun, dalam demo itu, para driver menuntut pengubahan skema pendapatan, di mana 90 persen untuk driver, sisanya 10 persen untuk aplikator.
"Beberapa poin tuntutan aksi kita berbeda, dan kami tetap menganggap bahwa tuntutan tersebut hanya mewakili segelintir ojol dan sarat dengan kepentingan pribadi atau golongan atau kelompok tertentu, serta ada indikasi muatan politis," ujarnya kepada wartawan, Senin (21/7/2025).
Sementara, Ketua Forum Komunitas Driver Online Indonesia, Rahman Thohir, menilai tuntutan untuk menurunkan potongan komisi tidak berdampak pada pengemudi secara langsung.
"Dalam KP 1001 tahun 2022 memang diatur potongan 20 persen itu. 15 persen potongan langsung dan 5 persen potongan tidak langsung untuk kesejahteraan mitra. Ada aplikator yang memang menerapkan ini berupa voucher voucher swadaya. Nah kalau ini dihilangkan jadi 10 persen apakah ini ada lagi nanti?, jelasnya.
Rahman justru meminta driver ojol agar bisa mengawasi penerapan potongan komisi sebesar 5 persen yang dialokasikan untuk kesejahteraan pengemudi dibanding terus menuntut penurunan potongan komisi menjadi 10 persen.
"Kami menghimbau teman-teman lihat yang penerapan 5 persen ini apakah benar-benar dimanfaatkan untuk kesejahteraan mitra. 5 persen ini yang kita pantaulah," kata Rahman.
Baca Juga: Diadang Aparat atau Kurang Peminat? Misteri Sepinya Demo Akbar Ojol di Monas
Sebelumnya, Demo yang bertema 'Aksi Kebangkitan Jilid II Transportasi Online Nasional 217' ini dilakukan di kawasan silang Monas, Gambir, Jakarta Pusat.
Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Ojol Garda Indonesia, Raden Igun Wicaksono mengatakan Aksi 217 akan berlangsung lebih besar dari aksi-aksi sebelumnya.
Aksi ini sebagai bentuk akumulasi kekecewaan para pengemudi online dan kurir online atas tidak tegas dan tidak responsifnya Kementerian Perhubungan.
"Semenjak tidak ada tindak lanjut konkrit dari pemerintah yang mengatur regulasi transportasi online hingga sudah dua bulan berlalu sejak para pengemudi transportasi online melakukan demo besar ojol pada 20 Mei 2025 dan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi V DPR RI," kata Igun dalam keterangannya, Senin (22/7/2025).
Igun mengatakan, dalam aksi kali ini ada sekitar 50 ribu pengemudi ojol yang akan turun ke jalan.
Adapun tuntutan para pengemudi ojol, yakni pertama negara harus membuatkan Undang-undang Transportasi Online atau Perppu. Kedua, biaya aplikasi 10 persen harga mati. Ketiga, regulasi tarif antaran barang dan makanan, keempat, audit aplikator.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
-
4 Tablet RAM 8 GB dengan Slot SIM Card Termurah untuk Penunjang Produktivitas Pekerja Mobile
-
3 Fakta Perih Usai Timnas Indonesia U-22 Gagal Total di SEA Games 2025
-
CERPEN: Catatan Krisis Demokrasi Negeri Konoha di Meja Kantin
-
CERPEN: Liak
Terkini
-
Baksos Operasi Katarak BCA Bangun Harapan, Buka Jalan Hidup Masyarakat yang Lebih Produktif
-
Kamus Istilah Pegadaian Terlengkap, Mulai dari Marhun hingga Surat Bukti Gadai
-
Industri Pindar Tumbuh 22,16 Persen, Tapi Hadapi Tantangan Berat
-
Perilaku Konsumen RI Berubah, Kini Maunya Serba Digital
-
Bagaimana Digitalisasi Mengubah Layanan Pertamina
-
Memahami Pergerakan Harga Bitcoin, Analisis Teknikal Sudah Cukup?
-
BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
-
BCA Kembali Menjadi Juara Umum Annual Report Award, Diikuti BCA Syariah pada Klaster Rp1 Triliun
-
ESDM: Rusia-Kanada Mau Bantu RI Bangun Pembakit Listrik Tenaga Nuklir
-
Bos Lippo Ungkap 5 Modal Indonesia Hadapi Ketidakpastian Global 2026