Suara.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memastikan sektor jasa keuangan (SJK) nasional terjaga stabil, di tengah masih tingginya ketidakpastian geopolitik dan tensi perdagangan global.
Hal ini didukung oleh permodalan yang kuat, likuiditas yang memadai, profil risiko yang manageable, serta kinerja SJK yang stabil.
"Kinerja intermediasi perbankan stabil dengan profil risiko yang terjaga," kata Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar dalam rapat KSSK dikutip Selasa (29/7/2025).
Kata dia, kredit perbankan pada Juni 2025 mencatatkan pertumbuhan sebesar 7,77 persen yoy (year-over-year) menjadi Rp 8.059,79 triliun.
Hal ini didorong oleh Kredit Investasi yang tumbuh tinggi sebesar 12,53 persen yoy dan diikuti oleh Kredit Konsumsi sebesar 8,49 persen yoy, sedangkan Kredit Modal Kerja tumbuh 4,45 persen yoy.
"Dari kategori debitur, kredit korporasi tumbuh sebesar 10,78 persen yoy, sementara kredit UMKM tumbuh sebesar 2,18 persen yoy," katanya.
Sementara itu, kualitas kredit tetap terjaga dengan rasio non-performing loan (NPL) gross sebesar 2,22 persen dan NPL net sebesar 0,84 persen. Loan at Risk (LaR) juga relatif stabil, tercatat sebesar 9,73 persen.
Di sisi lain, DPK (Dana Pihak Ketiga) perbankan tercatat tumbuh sebesar 6,96 persen yoy menjadi Rp 9.329 triliun, dengan giro, tabungan, dan deposito masing-masing tumbuh sebesar 10,35 persen, 6,84 persen, dan 4,19 persen yoy.
Sementara itu, ketahanan perbankan terjaga kuat tercermin dari tingkat permodalan atau Capital Adequacy Ratio (CAR) pada Juni 2025 yang berada di level tinggi sebesar 25,79 persen.
Baca Juga: BI Sarankan Perbankan Cari Dana dari Asing, Ini Keuntungannya
Likuiditas perbankan pada Juni 2025 tetap memadai dengan rasio Alat Likuid/Non-Core Deposit (AL/NCD) dan Alat Likuid/DPK (AL/DPK) masing-masing tercatat sebesar 118,78 persen dan 27,05 persen, jauh di atas threshold masing-masing sebesar 50 persen dan 10 persen.
Berita Terkait
-
Penyaluran KUR Produksi Capai Rp79,6 Triliun: Benarkan UMKM sudah Naik Kelas?
-
OJK Sebut Investor Singapura Siap Caplok Multifinance Indonesia
-
OJK Buat 3 Aturan Asuransi dan Dana Pensiun, Ini Rinciannya
-
Influencer Keuangan Kini Wajib Kantongi Izin Jika Mau Rekomendasi Saham
-
OJK Rilis Aturan Baru Manajer Investasi 2025, Ini Rinciannya
Terpopuler
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
PSSI Protes AFC, Wasit Laga Timnas Indonesia di Ronde 4 Kok dari Timur Tengah?
-
Kuliah di Amerika, Tapi Bahasa Inggris Anak Pejabat Ini Malah Jadi Bahan Ledekan Netizen
Terkini
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
Atasi Masalah Sampah di Bali, BRI Peduli Gelar Pelatihan Olah Pupuk Kompos Bermutu
-
3 Jenis BBM Shell Ini Masih Langka di Seluruh SPBU
-
BTN Bergabung dengan PCAF, Targetkan Nol Emisi Karbon dari Pembiayaan
-
Siapkan Infrastruktur di IKN, Brantas Abipraya Percepat Pembangunan Jalan Lingkar Sepaku Tahap 2
-
Dikhawatirkan Langgar Konstitusi, Pengalihan Dana ke Bank Himbara Lemahkan Rupiah
-
Tradisi Patah! Prabowo Tunjuk Ahmad Erani Yustika Eks Staf Jokowi Jadi Sekjen Kementerian ESDM
-
Besok Demo Ojol, Driver Bantah Aplikasi Mati
-
Harga Emas Antam 'Parkir' di Rp2 Juta, Sinyal Apa Ini untuk Investor?
-
IHSG Tembus 7.937 Didorong Stimulus dan Kabar TikTok, Ini Proyeksi Analis Hari Ini