Suara.com - Pergerakan saham PT Chandra Daya Investasi Tbk. (CDIA) akhirnya merosot tajam hari ini. Hal ini, terjadi setelah emiten investasi berkali-kali mencatatkan auto reject atas (ARA).
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), emiten yang berafiliasi dengan taipan Prajogo Pangestu ini anjlok tajam 9,84 persen atau 180 poin menjadi seharga Rp 1.650 per lembar Saham.
Namun, harga saham CDIA itu masih lompat 544,33 persen dibandingkan saat masa penawaran saham perdana atau IPO yang sebesar Rp 190 per lembar saham.
Analis Senior Mirae Sekuritas, Nafan Aji Gusta Utama, menjelaskan kondisi saham CDIA sudah kelebihan permintaan atau oversupply. Selain itu, secara teknikal, CDIA juga sudah masuk extremely overbought.
"Sebelumnya kan juga CDIA masuk FCA. Jadi otomatis juga para pelaku investor rata-rata sudah melakukan aksi taking profit seperti itu," ujarnya saat dihubungi Suara.com, Rabu (30/7/2025).
Menurut Nafan, kondisi ini adalah hal yang wajar dalam suatu pergerakan saham. Ia bilang, memang jika ada permintaan yang melonjak, maka harga saham akan berangsur turun.
"Nanti hingga ke suatu harga di mana hal ini akan bertukar dinamika index equilibrium," ucapnya.
Sebelumnya, BEI telah melakukan langkah preventif atas derasnya kenaikan harga saham CDIA dengan menjatuhkan suspensi pada 17 dan 23 Juli 2025 kemarin.
Upaya ini, untuk memberikan perlindungan kepada investor, setelah kenaikan berturut harga Saham CDIA.
Baca Juga: IHSG Akhirnya Ambruk di Perdagangan Sore Ini, CDIA Merosot Tajam
"PT Bursa Efek Indonesia memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) di Pasar Reguler dan Pasar Tunai," ujar Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, Yulianto Aji Sadono.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Pakar Ingatkan Risiko Harga Emas, Saham, hingga Kripto Anjlok Tahun Depan!
-
DPR Tegaskan RUU P2SK Penting untuk Mengatur Tata Kelola Perdagangan Aset Kripto
-
Mengapa Rupiah Loyo di 2025?
-
Dukungan LPDB Perkuat Layanan Koperasi Jasa Keselamatan Radiasi dan Lingkungan
-
LPDB Koperasi Dukung Koperasi Kelola Tambang, Dorong Keadilan Ekonomi bagi Penambang Rakyat
-
Profil Agustina Wilujeng: Punya Kekayaan Miliaran, Namanya Muncul di Kasus Chromebook
-
RUPSLB BRI 2025 Sahkan RKAP 2026 dan Perubahan Anggaran Dasar
-
Pemerintah Jamin UMP Tak Bakal Turun Meski Ekonomi Daerah Loyo
-
Mengapa Perusahaan Rela Dijual ke Publik? Memahami Gegap Gempita Hajatan IPO
-
KEK Mandalika Kembali Dikembangkan, Mau Bangun Marina