Suara.com - Center for Sharia Economic Development (CSED) INDEF menilai kebutuhan penguatan ekosistem Bullion Bank di Indonesia, sejalan dengan amanat Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (P2SK).
Aturan ini mengenai pengembangan produk dan layanan keuangan baru berbasis emas.
Founder INDEF Didik J. Rachbini menekankan pentingnya kepemimpinan regulasi untuk memaksimalkan potensi emas Indonesia.
"Kita membutuhkan kerangka regulasi yang lebih jelas, edukasi masyarakat, dan kolaborasi lintas sektor untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat keuangan syariah berbasis emas," katanya dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Rabu (6/8/2025).
Dalam kesempatan yang sama Wakil Presiden RI periode 2019–2024 KH. Ma’ruf Amin menyampaikan bahwa bullion bank diminta agar diawasi ketat. Hal ini agar bisa memaksimalkan potensi buat keuangan syariah.
"Transformasi dari fiqh muamalah ke lembaga keuangan syariah menuntut inovasi produk yang bebas riba, gharar, qimar, dan dharar, namun tetap menarik. Isu jaminan emas sebagai komoditas perlu kejelasan. Diperlukan pengawasan ketat dan regulasi komprehensif untuk mendukung transisi dari sistem konvensional ke syariah," bebernya.
Selain itu, Ketua Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun menekankan bahwa UU P2SK telah menjadi fondasi pengembangan Bullion Bank.
"Emas adalah alat lindung nilai yang penting. Indonesia harus belajar dari negara seperti Turki dan Jepang yang sukses mengembangkan cadangan emas nasional. Kita perlu segera membangun sistem yang mampu menampung dan memonetisasi potensi emas domestik," jelasnya.
Sedangkan, Direktur Manajemen Strategis dan Perumusan Kebijakan, LPS Ridwan Nasution menekankan bahwa saat ini simpanan emas belum dijamin dalam skema LPS.
Baca Juga: PPATK Blokir Rekening 'Nganggur', INDEF: Ini Kebijakan Buruk & Keluar Jalur!
"Namun, opsi tersebut dapat dikaji lebih lanjut sesuai perkembangan industri," imbuhnya.
Berita Terkait
-
OJK Buka Peluang Perbankan Banyak Garap Bisnis Bullion Bank
-
Sebulan Bullion Bank Diresmikan, Saldo Deposito Emas Pegadaian Tembus 700 Kg
-
INDEF Ingatkan Ketersediaan SPKLU Harus Cukup di Jalur Mudik Lebaran
-
McKinsey & Company Bagikan Prediksi Dampak Bank Emas Indonesia Terhadap PDB
-
Inilah Terobosan Bank Emas Pegadaian: Salurkan Pinjaman Modal Kerja Emas untuk PT Lotus Lingga Pratama
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
Terkini
-
Sempat ke Level Tertinggi, IHSG Terus Meroket Hingga Akhir Perdagangan Gara-gara Indeks MSCI
-
RI Kedatangan BBM Ramah Lingkungan Baru Bobibos dengan RON 98
-
Hyundai 'Kebelet' Garap Mobil Nasional Prabowo, Menperin Agus: Tunggu Dulu!
-
Pemerintah Akui Kesejahteraan Petani Dibanding Nelayan-Peternak Masih Jomplang
-
Menkeu Sebut Investasi Reksadana Bisa Bikin Cepat Kaya, Begini Panduannya untuk Pemula
-
Tantangan Sektor Pangan Kian Kompleks, Dirut PT Pupuk Indonesia: Inovasi Jadi Kunci
-
Harga Pupuk Subsidi Turun, Zulhas: Pupuk Indonesia Bisa Bangun Satu Pabrik Setiap Tahun
-
Rupiah Akhirnya Perkasa Hari Ini Setelah 3 Hari Meloyo
-
Pabrik New Ethylene Project Diresmikan, Bahlil : Kita Tak Perlu Lagi Impor!
-
Pemerintah Bongkar Penyelundupan Turunan CPO di Priok, Kerugian Negara Capai Miliaran Rupiah