Terdapat beberapa parameter ekonomi makro yang menjadi acuan dalam mekanisme penyesuaian tarif.
Parameter-parameter ini mencerminkan kondisi perekonomian terkini yang dapat memengaruhi biaya penyediaan listrik.
Parameter pertama adalah nilai tukar mata uang Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD).
Fluktuasi kurs Rupiah menjadi faktor signifikan karena banyak komponen biaya pembangkit listrik yang terkait dengan mata uang asing.
Parameter kedua adalah Indonesian Crude Price (ICP) atau harga minyak mentah Indonesia.
Harga minyak dunia sangat berpengaruh, terutama untuk pembangkit listrik yang masih menggunakan bahan bakar minyak.
Parameter ketiga adalah tingkat inflasi. Inflasi dapat memengaruhi berbagai komponen biaya operasional PLN, mulai dari biaya tenaga kerja hingga pengadaan barang dan jasa lainnya.
Parameter terakhir adalah Harga Batubara Acuan (HBA). Mengingat sebagian besar pembangkit listrik di Indonesia menggunakan batu bara, perubahan HBA menjadi faktor krusial dalam perhitungan biaya pokok penyediaan (BPP) listrik.
Untuk penetapan tarif Triwulan III 2025, data yang digunakan sebagai acuan adalah realisasi parameter ekonomi makro selama periode Februari hingga April 2025.
Baca Juga: Tarif Listrik PLN Q3 2025 : Rincian Lengkap dan Kebijakan Terbaru Pemerintah
Selama periode tersebut, tercatat ada kecenderungan kenaikan pada beberapa parameter tersebut.
Meskipun berdasarkan formula penyesuaian tarif seharusnya ada kenaikan, pemerintah membuat keputusan berbeda.
Pemerintah memilih untuk tidak menaikkan tarif demi kepentingan yang lebih luas.
Kebijakan ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk hadir dan memberikan perlindungan bagi masyarakat.
Terutama di saat kondisi ekonomi global masih menunjukkan ketidakpastian.
Bagi pelanggan, baik yang menggunakan sistem prabayar (token) maupun pascabayar, besaran tarif per kilowatt-hour (kWh) yang dibayarkan pada bulan Agustus 2025 akan sama seperti bulan sebelumnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
Terkini
-
LPS : Program Penjaminan Polis, Instrumen Penting Tingkatkan Kepercayaan Publik
-
Kebutuhan Asuransi Makin Penting, Allianz Life Syariah Raup 120 Ribu Nasabah
-
Stockbit Error Sejak Pagi, Publik Ancam Pindah Platform Hingga Lapor YLKI
-
HIPMI Soroti Dugaan Tekanan Kelompok Kepentingan di Industri Tekstil
-
Rupiah Loyo di Tengah Kuatnya Dolar AS, RUU Redenominasi Jadi Sorotan
-
IHSG Masih Menghijau Pagi Ini di Awal Sesi, Rawan Aksi Profit Taking
-
Ratusan Eksportir Sawit Diduga Nakal, Kibuli Negara Dengan Modus Pintar
-
Ekonom Sebut Moratorium Cukai Rokok Lebih Untung Bagi Negara Dibanding Kenaikan
-
Waduh, Kesadaran Masyarakat Indonesia Melek Keuangan Syariah, Masih Kecil!
-
Bursa Kripto Domestik Siapkan Solusi untuk Transaksi Jumbo