Suara.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik memerah pada penutupan perdagangan, Rabu, 6 Agustus 2025 ini. Padahal, sepanjang perdagangan Indeks sempat menghijau.
Menukil data Bursa Efek Indonesia, IHSG ditutup melemah tipis 0,15 persen atau 11,44 poin menuju level 7.503.
Pada perdagangan pada hari ini, sebanyak 28,02 miliar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi sebesar Rp 15,76 triliun, serta frekuensi sebanyak 1,89 juta kali.
Dalam perdagangan di hari ini, sebanyak 347 saham bergerak naik, sedangkan 279 saham mengalami penurunan, dan 330 saham tidak mengalami pergerakan.
Adapun, beberapa saham yang menghijau pada waktu itu diantaranya, ARKO, BRMS, CARS, CLAY, COIN, DOOH, FILM, FORU, IKAN, IMPC.
Sementara saham-saham yang mengalami penurunan tajam di perdagangan waktu itu diantaranya, ARGO, BCAP, BSML, CTBN, FIMP, FITT, FMII, IKAI, KEJU, LAPD.
Philip Sekuritas Indonesia dalam review perdagangan hariannya, menilai pelemahan IHSG ini seiring sikap hati-hati investor yang masih mencermati perkembangan ekonomi global dan potensi kebijakan tarif lanjutan dari Amerika Serikat. Sentimen pasar cenderung bercampur, menyusul rilis data ekonomi AS yang lemah dan peringatan dari sejumlah korporasi terkait dampak tarif yang mulai terasa.
Di pasar regional, mayoritas bursa saham Asia bergerak menguat tipis, meskipun indeks MSCI Asia-Pasifik di luar Jepang justru turun 0,1%. Pergerakan tersebut mencerminkan kecemasan investor terhadap langkah kebijakan lanjutan Presiden AS Donald Trump, yang pada hari Selasa menyatakan akan segera mengumumkan tarif baru untuk semikonduktor dan chip komputer.
Selain itu, AS juga akan mulai mengenakan tarif ringan terhadap bahan dan produk farmasi, yang rencananya akan dinaikkan secara signifikan dalam satu hingga dua tahun ke depan.
Baca Juga: MSCI Effect: Saham Apa Saja yang Bakal Melesat Setelah Pengumuman?
Trump juga menyebut bahwa kesepakatan dagang dengan Tiongkok hampir tercapai, dan pertemuan dengan Presiden Xi Jinping bisa digelar sebelum akhir tahun apabila negosiasi berjalan sesuai harapan. Namun, Presiden AS itu juga menebar ancaman baru, dengan menyatakan kemungkinan menaikkan tarif barang dari India atas pembelian minyak Rusia.
Di sisi lain, perkembangan hubungan dagang antara AS dan Jepang juga menjadi sorotan. Salah satu anggota tim negosiasi perdagangan Jepang, Ryosei Akazawa, menyatakan bahwa komitmen investasi Jepang sebesar USD550 miliar ke AS masih akan ditentukan berdasarkan seberapa besar manfaat ekonomi yang bisa diperoleh Jepang.
Kesepakatan yang tercapai bulan lalu antara kedua negara mencakup pemangkasan tarif atas barang-barang Jepang, termasuk mobil, menjadi 15% sebagai imbal balik dari paket investasi tersebut.
Fokus investor juga tertuju pada data ekonomi makro di Jepang, yang menunjukkan bahwa upah riil Jepang turun 1,3 persen secara tahunan (YoY) pada Juni, menandai penurunan selama enam bulan berturut-turut. Meski lebih lambat dibanding penurunan 2,6 persen pada Mei, kondisi ini tetap menjadi sinyal pelemahan daya beli rumah tangga yang berpotensi menekan konsumsi domestik.
Dengan inflasi yang kini berada di atas target Bank of Japan (BoJ), muncul ruang bagi bank sentral Jepang untuk mempertimbangkan penyesuaian suku bunga setelah bertahun-tahun menerapkan kebijakan ultra-longgar.
Sementara itu, Reserve Bank of India (RBI) memilih untuk mempertahankan suku bunga acuannya di 5,5 persen, di tengah tekanan eksternal akibat ancaman tarif dari AS yang dapat mempengaruhi stabilitas ekonomi India.
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 5 Body Lotion Mengandung SPF 50 untuk Mencerahkan, Cocok untuk Yang Sering Keluar Rumah
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Gaikindo Buka Peluang Uji Coba Bobibos, Solar Nabati Baru
-
Emas Antam Makin Mahal di Akhir Pekan Ini, Capai Hampir Rp 2,3 Juta per Gram
-
Emiten PPRE Raih Kontrak Baru Garap Proyek Anak Usaha ANTM di Halmahera Timur
-
Bhinneka Life Telah Tunaikan Klaim Asuransi Rp 308 Miliar Hingga Semester I-2025
-
IHSG Melesat ke Level Tertinggi Selama Perdagangan Sepekan Ini
-
Gaikindo: Mesin Kendaraan Produk Tahun 2000 Kompatibel dengan E10
-
Purbaya Mau Ubah Rp 1.000 Jadi Rp 1, RUU Redenominasi Rupiah Kian Dekat
-
Purbaya Mau Ubah Rp1.000 jadi Rp1, Menko Airlangga: Belum Ada Rencana Itu!
-
Pertamina Bakal Perluas Distribus BBM Pertamax Green 95
-
BPJS Ketenagakerjaan Dapat Anugerah Bergengsi di Asian Local Currency Bond Award 2025