- Mendagri Ingatkan Tak Ada Kegiatan Seremonial di Pemda
- Pejabat Daerah Tidak Lakukan Flexing Kekayaan
- ASN Sementara Dilarang Dinas Luar Negeri
Suara.com - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, meminta pemerintah daerah (Pemda) untuk tidak mempertontonkan pemborosan anggaran dengan menggelar pesta atau kegiatan seremonial.
Pasalnya, saat ini kondisi di tengah masyarakat tidak kondusif dan mudah tersulut emosi.
"Berikutnya lah, menunda semua kegiatan seremonial yang terkesan pemborosan. Apalagi dengan musik-musik seperti pesta," ujar dia dalam rapat inflasi daerah seperti yang dikutip dari Youtube Kemendagri, Selasa (2/9/2025).
Mantan Kapolri ini menuturkan, jika memang terpaksa adanya kegiatan seremonial, maka digelar secara sederhana. Menurutnya, acara besar-besaran yang digelar oleh pemda itu rawan diselewengkan banyak pihak untuk dijadikan bahan fitnah di media sosial, seperti TikTok dan X.
"Tumpengan, memberikan santunan kepada anak yatim piatu, kepada masyarakat yang kurang mampu. Itu jauh di tengah situasi ini lebih bermanfaat. Nanti kalau pesta-pesta, ada musik-musiknya, dipotong, dibuat TikTok, dan lain-lain. Kemudian dibandingkan dengan masyarakat yang lagi menuntut sikap low profile para pejabat," imbuhnya.
Tidak hanya kegiatan di kantor saja, Tito juga mengingatkan, pejabat daerah juga tidak jangan digelar mewah dan besar-besar. Perilaku pejabat daerah dalam menghadapi masyarakat juga perlu jangan terprovokasi.
"Saat ini kita lihat bahwa banyak pergerakan-pergerakan ini menggunakan sosial media, terutama TikTok, jadi hati-hati. Menjarah juga ada live pakai TikTok," katanya.
"Kemudian juga termasuk flexing. Jangan sampai ada flexing kemewahan, baik pejabat maupun keluarga. Tolong ingatkan keluarga masing-masing, terutama cara berpakaian, kemudian penggunaan cincin, jam tangan, perhiasan, hati-hati kendaraan," sambung Tito.
Terakhir, Tito juga meminta, para ASN dilingkungan Kemendagri diharamkan sementara untuk dinas ke luar negeri. Dirinya tak akan memberi izin untuk siapapun yang ingin ke luar negeri.
Baca Juga: Pemerintah Mau Guyur Bansos untuk Redam Gelombang Aksi Massa, Terutama Beras
"Kemudian kami juga sudah menyampaikan untuk menunda semua keberangkatan ke luar negeri. Di Kemendagri ini juga, kami lihat juga, kalau ada permintaan untuk izin keberangkatan ke luar negeri, mohon maaf, kami sekarang tunda dulu sampai situasinya nanti kondusif," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Wujudkan Kepedulian Sosial, BRI Salurkan Bantuan bagi Warga Bandung dalam Program BRI Menanam
-
Pelindo Gelar Live ISPS Code di Celukan Bawang untuk Antisipasi Narkoba hingga Cyber Attack
-
Mentan Amran Lepas 207 Truk Logistik ke Sumatra, Angkut Migor, Susu Hingga Beras
-
Pertamina: Operasional SPBU Bertahap Mulai Normal Pascabencana di Sumatera
-
Kriteria yang Tidak Layak Menerima Bantuan Meski Terdaftar di DTSEN
-
Dana P2P Lending PT Dana Syariah Indonesia Cuma 0,2 Persen, Tata Kola Semrawut?
-
Diversifikasi Bisa Jadi Solusi Ketahanan Pangan, Kurangi Ketergantungan Luar Daerah
-
Dasco Bocorkan Pesan Presiden Prabowo: Soal UMP 2026, Serahkan pada Saya
-
Pertamina Pasok 100.000 Barel BBM untuk SPBU Shell
-
Bitcoin Banyak Dipakai Pembayaran Global, Kalahkan Mastercard dan Visa