Bisnis / Makro
Jum'at, 05 September 2025 | 20:32 WIB
Menkeu Sri Mulyani Indrawati. [Antara/Muhammad Iqbal]

"Indonesia adalah rumah kita bersama. Jangan biarkan dan jangan menyerah pada kekuatan yang merusak itu. Jaga dan terus perbaiki Indonesia bersama, tanpa lelah, tanpa amarah dan tanpa keluh kesah serta tanpa putus asa," tutup dia.

Serangan ke Rumah Sri Mulyani Terkoordinasi

Serangan terhadap rumah Sri Mulyani di Bintaro terjadi pada Minggu 31 Agustus dini hari. Diduga kuat serangan itu direncanakan, terkoordinasi dan dipimpin orang terlatih.

Serangan itu, yang terjadi dalam dua gelombang, melibatkan teknologi modern seperti drone untuk memantau situasi.

Seorang staf pengamanan di rumah tersebut, Joko Sutrisno, memberikan kesaksian langsung mengenai waktu kejadian yang memecah keheningan malam.

"Gelombang pertama sekitar jam satu (dini hari), gelombang kedua terjadi sekitar jam tiga (dini hari)," kata Joko Sutrisno sebagaimana dilansir Antara, pada Minggu sekitar jam 05.00 pagi.

Gerakan massa yang menjarah rumah Sri Mulyani menunjukkan pola yang tidak acak. Menurut kesaksian Ali dan Jayadi, dua petugas keamanan yang berjaga di gerbang utama Jalan Mandar, massa mulai berkumpul sekitar pukul 12.30 dini hari.

"Jumlahnya ratusan, mungkin mendekati seribuan orang," kata Ali, menggambarkan betapa masifnya jumlah pelaku.

Seorang saksi lain yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan adanya sebuah aba-aba sebelum massa bergerak serentak.

Baca Juga: CEK FAKTA: Sri Mulyani Mundur dari Kabinet

"Aba-aba itu adalah kembang api, karena segera setelah bunyi kembang api, massa merangsek masuk komplek," ujar saksi tersebut.

Ia juga mendengar seorang pemberi komando yang menginstruksikan massa agar tidak membawa sepeda motor ke dalam area komplek, memperkuat dugaan bahwa aksi ini telah direncanakan dengan matang.

Para petugas keamanan di lokasi mengaku tak berdaya menghadapi gelombang massa yang begitu besar.

Untungnya, pada saat kejadian mengerikan itu, Menteri Keuangan sedang tidak berada di lokasi.

"Tapi Bu Sri (Mulyani) tidak ada di rumah kok," kata Renzi, warga setempat yang juga saksi.

Menurut Joko, di dalam rumah saat itu hanya ada dirinya bersama satu keluarga kerabat Sri Mulyani. Mereka berhasil diungsikan ke rumah tetangga terdekat sesaat sebelum massa merangsek masuk dan mulai menjarah.

Load More