Bisnis / Keuangan
Minggu, 07 September 2025 | 10:35 WIB
Ilustrasi modal asing Indonesia kabur Rp16,85 Triliun dalam seminggu. (Ist)

Suara.com - Bank Indonesia (BI) melaporkan adanya aliran modal asing yang keluar dari pasar keuangan domestik Indonesia. Fenomena ini terjadi pada pekan pertama bulan September 2025.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, mengatakan total aliran Modal Asing Keluar bersih yang tercatat mencapai Rp16,85 triliun.

"Berdasarkan data transaksi 1-3 September 2025, nonresiden tercatat jual neto sebesar Rp16,85 triliun, terdiri dari jual neto sebesar Rp3,87 triliun di pasar saham, Rp7,69 triliun di pasar SBN dan Rp5,29 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI)," katanya dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Minggu (7/9/2025).

Secara kumulatif sejak awal tahun hingga 3 September 2025, pasar saham dan SRBI masih mencatat Modal Asing Keluar bersih.

Angkanya masing-masing sebesar Rp51,78 triliun untuk pasar saham dan Rp106,38 triliun untuk SRBI.

Namun, di sisi lain, pasar SBN justru menunjukkan aliran modal asing masuk bersih. Tercatat, pasar SBN berhasil menarik modal asing sebesar Rp68,02 triliun selama periode yang sama.

Selain itu, aliran modal asing yang keluar ini turut memengaruhi beberapa indikator keuangan makro Indonesia.

Salah satunya, premi risiko investasi atau credit default swaps (CDS) Indonesia 5 tahun tercatat meningkat.

Angka CDS naik dari 69,52 basis poin (bps) pada 29 Agustus 2025 menjadi 71,57 bps per 3 September 2025. Peningkatan ini menunjukkan persepsi risiko yang sedikit lebih tinggi di mata investor.

Baca Juga: KPK Ungkap Modus TPPU Satori: Dana CSR BI 'Dicuci' Jadi Showroom, 15 Mobil Disita

Sedangkan, nilai tukar rupiah juga mengalami pelemahan terbatas, dibuka di level Rp16.430 per dolar Amerika Serikat (AS) pada Kamis (4/9). Posisi ini sedikit melemah dibandingkan penutupan perdagangan Rabu (3/9) yang berada di level Rp16.410 per dolar AS.

Sementara itu, indeks dolar AS (DXY) tercatat menguat ke level 98,14 pada akhir perdagangan Rabu (3/9). DXY merupakan indeks yang menunjukkan pergerakan dolar AS terhadap enam mata uang negara utama, termasuk euro dan yen Jepang.

Di pasar obligasi, imbal hasil atau yield SBN 10 tahun tercatat turun di level 6,35 persen pada Kamis (4/9) pagi, dari sebelumnya 6,38 persen. Imbal hasil US Treasury Note 10 tahun juga turun ke level 4,217 persen pada akhir perdagangan Rabu (3/9).

BI juga mengoptimalkan strategi bauran kebijakan yang dimilikinya. Tujuannya adalah untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia secara menyeluruh dan berkelanjutan.

"Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia," tandasnya.

Load More