- Rupiah melemah tipis ke Rp16.420 per dolar AS
- BI perkuat stabilisasi dengan intervensi pasar dan pembelian SBN
- Kebijakan BI fokus jaga stabilitas dan dorong pertumbuhan ekonomi
Suara.com - Bank Indonesia (BI) terus menjaga rupiah agar stabil, lantaran Rupiah ditutup melemah di level Rp 16.420 dolar AS di pasar spot.
Hal ini mencerminkan pelemahan 0,03 persen dibanding hari sebelumnya.
Level tersebut sekaligus menyeret rupiah akan mencatatkan kinerja mingguan dengan kenaikan tipis 0,01 persen point–to–point.
Direktur Eksekutif Komunikasi BI Ramdan Denny mengatakan, kebijakan stabilisasi nilai tukar Rupiah juga terus diperkuat dengan intervensi di pasar off-shore melalui NDF.
"BI terus intervensi di pasar domestik melalui pasar spot, DNDF serta pembelian SBN di pasar sekunder," katanya dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat (5/9/2025).
Selain itu, BI juga melakukan ekspansi likuiditas melalui penurunan posisi instrumen moneter SRBI dari Rp 923 triliun pada awal tahun 2025 menjadi Rp 715 triliun pada akhir Agustus 2025.
Bank Indonesia juga telah membeli SBN yang hingga akhir Agustus 2025 mencapai Rp 200 triliun.
"Termasuk pembelian di pasar sekunder dan program debt switching dengan Pemerintah sebesar Rp 150 triliun," ujarnya.
Menurut dia, arah kebijakan ini ditempuh mempertimbangkan pertumbuhan ekonomi global yang belum kuat dan pertumbuhan ekonomi domestik yang masih di bawah kapasitasnya.
Baca Juga: Dana Segar Rp384 Triliun Mengalir ke Perbankan! Ini Tujuan Bank Indonesia
Sementara itu, inflasi tetap terkendali sesuai dengan target 2,5 +/- 1 persen serta nilai tukar yang diperkirakan tetap stabil dan sesuai dengan fundamental mendukung pencapaian sasaran inflasi.
"Kebijakan moneter diarahkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dengan tetap menjaga stabilitas perekonomian," tandas Ramdan Denny.
Berita Terkait
-
CEK FAKTA: Benarkah Bank Indonesia Terbitkan Uang Rp 22.500? Beredar di Medsos!
-
Indonesia dan Jepang Kompak Kurangi Penggunaan Dolar, Nilainya Tembus Rp 82,9 Triliun
-
Belanja di Don Donki Jepang Kini Bisa Gunakan QRIS
-
OJK Minta Perbankan Turunkan Suku Bunga Kredit, Apa Alasannya?
-
Suku Bunga BI Berpotensi Turun Lagi, BI Ungkap Syarat untuk Dorong Ekonomi
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 5 Sepatu Lari Rp300 Ribuan di Sports Station, Promo Akhir Tahun
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
Influencer Tak Bisa Sembarangan, OJK: Harus Jujur Jika Endorse Produk Keuangan
-
Pakar Nilai Pengoperasian SPBU Kantong Bisa Tangani Masalah Stok BBM saat Bencana
-
Singgung SPBU Swasta Ogah Beli Base Fuel dari Pertamina, Bahlil: Jadi Aja Tukang Pijit!
-
Rencana Bandara Kertajati Jadi Pusat Bengkel Pesawat Terwujud, Pembangunan Tahap 1 Jalan
-
Mengenal Skema Ponzi: Dugaan Borok di Balik Bisnis Vendor Ayu Puspita Dinanti
-
Mendag Busan Mulai Kecangkan Ikat Pinggang Jaga Pasokan Bahan Pokok Saat Nataru
-
Ekonomi Melonjak, BP Batam Siapkan Strategi Kurangi Pengangguran
-
Operasi Tambang Emas Terafiliasi Astra International di Tapanuli Dibekukan KLH, Ini Kata Bahlil
-
OJK Sanksi Tegas Lembaga Keuangan yang Abaikan Akses Inklusif Disabilitas
-
Emiten Ini Catat Kinerja Positif Keuangan, Bagikan Produk Gratis untuk Masyarakat