Suara.com - Kabar perombakan kabinet atau reshuffle oleh Presiden RI Prabowo Subianto mengejutkan pelaku pasar modal Indonesia. Pasalnya, transaksi pasar modal di akhir penutupan perdagangan di dominasi aksi jual.
Hal ini terlihat dari, perdagangan IHSG yang di awal sesi hingga sesi I menguat hingga ke level 7.900, namun berakhir loyo dengan menurun 1,28 persen.
Adapun, Salah satu sorotan terbesar investor adalah pergantian Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Kepergian sosok yang dianggap kredibel di mata pasar membuat pelaku pasar bersikap hati-hati, sehingga transaksi di bursa didominasi aksi jual.
"Di sisi lain IHSG berkontraksi cukup dalam, hal ini terjadi setelah pengumuman reshuffle 5 menteri kabinet Merah Putih diumumkan, salah satunya Menteri Keuangan Sri Mulyani," tulis Pilarmas Investindo Sekuritas dalam riset hariannya yang dikutip, Senin (8/9/2025).
Sementara, Riset Phintraco Sekuritas mengemukakan, saham-saham perbankan turut jadi korban dalam aksi jual para investor di akhir perdagangan Senin, 9 September 2025.
Phintraco Sekuritas menilai, reaksi pasar ini akibat kekhawatiran akan terjadinya ketidakpastian dan perubahan kebijakan ekonomi.
"Investor diperkirakan akan mencermati kebijakan apa yang akan ditempuh oleh pejabat baru, apakah sesuai dengan harapan pasar dan berdampak positif terhadap ekonomi," tulis Phintraco Sekuritas dalam risetnya.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG anjlok dalam sebesar 1,28 persen menuju level 7.766 pada perdagangan, Senin, 8 September. Padahal, IHSG sempat menguat ke level 7.900 dari awal sesi hingga sesi I.
Pada perdagangan pada hari ini, sebanyak 35,08 miliar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi sebesar Rp 19,67 triliun, serta frekuensi sebanyak 2,20 juta kali.
Baca Juga: Siapa Calon Menkopolkam Pengganti Budi Gunawan, Nama Sjafrie Sjamsoeddin Mencuat?
Dalam perdagangan di hari ini, sebanyak 252 saham bergerak naik, sedangkan 463 saham mengalami penurunan, dan 241 saham tidak mengalami pergerakan.
Adapun, beberapa saham yang menjadi Top Gainers pada waktu itu diantaranya, ANTM, BINA, CBRE, CBUT, DSSA, DUTI, FITT, GGRM, HMSP, ICBP, IFSH.
Sementara saham-saham yang terdaftar top Looser di perdagangan waktu itu diantaranya, AADI, ADES, ARTO, BBCA, BBNI, BYAN, CBDK, COIM, DNET, IBST.
Berita Terkait
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
-
Heboh Kasus Ponpes Ditagih PBB hingga Diancam Garis Polisi, Menkeu Purbaya Bakal Lakukan Ini
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
Terkini
-
Amman Mineral Dapat Restu Pemerintah untuk Ekspor Konsentrat Tembaga
-
GMFI Siap Gelar Right Issue Sekaligus Inbreng Lahan dari API Rp 5,66 Triliun
-
Prabowo Minta DHE Ditinjau Ulang, BI: Bagus Untuk Dukung Stabilitas Rupiah
-
Bahlil Mau Nyontek Penerapan BBM Campur Etanol dari Brasil
-
Tumbuh 10,6 Persen, BTN Bukukan Laba Bersih Rp 2,3 Triliun Hingga Kuartal III-2025
-
IHSG Melemah Tipis, Perang Dagang Masih Jadi Pemicu
-
Oknum Pajak Semarang Palak Rp300 Juta, Menkeu Purbaya Heran Masih Ada Pungli
-
Pegadaian Raih Best Innovation Lewat ATM Emas, Perkuat Posisi Gold Ecosystem Leader di Indonesia
-
Wajib Pajak 'Diperas' Oknum Rp10 Juta, Menkeu Purbaya Geram
-
Koperasi dan UMKM Jadi Prioritas Kelola Tambang, Pemerintah Dorong Pemerataan Ekonomi