Suara.com - Pergantian Menteri Keuangan di tengah situasi politik yang dinamis di Indonesia telah menarik perhatian global, terutama dari lembaga pemeringkat utang terkemuka.
Fitch Ratings, dalam analisis terbarunya, menyatakan bahwa perubahan Menteri Keuangan dapat menciptakan tekanan negatif pada peringkat utang Indonesia.
Fitch menilai bahwa pergantian posisi strategis tersebut, terutama setelah gejolak sosial baru-baru ini, berpotensi meredupkan sentimen investor.
Menurut George Xu, Direktur Peringkat Negara Asia-Pasifik Fitch Ratings, situasi ini menimbulkan pertanyaan besar terkait arah kebijakan fiskal pemerintah ke depan.
"Perombakan kabinet Indonesia, termasuk penggantian Menteri Keuangan yang sangat dihormati, Sri Mulyani Indrawati, pasca kerusuhan baru-baru ini, akan meredam sentimen investor, karena hal itu menimbulkan pertanyaan tentang prospek fiskal," ujar Xu.
Pergantian kepemimpinan di Kementerian Keuangan menjadi sorotan karena peran pentingnya dalam mengelola anggaran negara dan menjaga stabilitas ekonomi.
Fitch Ratings menekankan bahwa pada tahap ini, belum jelas apakah perubahan menteri tersebut akan mengarah pada pergeseran materiil dalam strategi fiskal pemerintah.
Proyeksi Defisit dan Risiko Tersembunyi
Fitch saat ini memiliki proyeksi dasar yang mengasumsikan defisit anggaran Indonesia pada tahun 2026 akan mencapai 2,9% dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Baca Juga: Gantikan Sri Mulyani, Menkeu Purbaya Langsung Gebrak: Saya Tak akan Bikin Kebijakan Aneh-aneh
Angka ini masih berada dalam batas yang diizinkan oleh undang-undang, yaitu di bawah 3% dari PDB.
Dalam skenario dasar tersebut, Fitch berasumsi bahwa pemerintah akan mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang ada dalam kerangka fiskal saat ini untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.
Namun, Fitch juga menyoroti adanya risiko yang bisa mengubah proyeksi tersebut. Jika pemerintah mengambil langkah untuk meningkatkan belanja secara signifikan dalam upaya meredakan ketegangan sosial, hal ini berpotensi menambah risiko defisit anggaran yang lebih tinggi dari perkiraan.
Defisit yang melebihi 3% dari PDB dalam jangka menengah akan menempatkan tekanan signifikan pada peringkat utang Indonesia dan dapat menambah tekanan pada nilai tukar Rupiah.
Kenaikan defisit di atas ambang batas 3% dari PDB akan menjadi sinyal peringatan bagi pasar keuangan.
Peringkat utang yang lebih rendah dapat menyebabkan biaya pinjaman negara menjadi lebih mahal, baik untuk pemerintah maupun perusahaan.
Berita Terkait
-
Ngaku Merasa Terhormat Jadi Menteri Keuangan, Kinerja Purbaya Yudhi Sadewa Disorot
-
Bukan Cuma Tudingan 'Agen CIA'? Ini 4 Fakta Geger Lain dari Anak Menkeu Purbaya Sadewa
-
Pegiat Media Sosial Pertanyakan Optimisme Purbaya Capai Target Ekonomi 8%
-
Felix Siauw Putar Logika Menkeu Purbaya Soal Tuntutan Rakyat: Pemerintah Sudah Telat!
-
Usai Ratas dengan Prabowo, Menkeu Purbaya: Ekonomi Akan Tumbuh Lebih Cepat
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Bahlil Dorong Hilirisasi Berkeadilan: Daerah Harus Nikmati Manfaat Ekonomi Lebih Besar
-
ESDM Perkuat Program PLTSa, Biogas, dan Biomassa Demi Wujudkan Transisi Energi Hijau untuk Rakyat
-
Lowongan Kerja PT Surveyor Indonesia: Syarat, Jadwal dan Perkiraan Gaji
-
Profil BPR Berkat Artha Melimpah, Resmi di Bawah Kendali Generasi Baru Sinar Mas
-
BI Sebut Asing Bawa Kabur Dananya Rp 940 Miliar pada Pekan Ini
-
BI Ungkap Bahayanya 'Government Shutdown' AS ke Ekonomi RI
-
Pensiunan Bisa Gali Cuan Jadi Wirausahawan dari Program Mantapreneur
-
Sambungan Listrik Gratis Dorong Pemerataan Energi dan Kurangi Ketimpangan Sosial di Daerah
-
Bank Indonesia Rayu Apple Adopsi Pembayaran QRIS Tap
-
Profil Cucu Eka Tjipta Widjaja yang Akusisi PT BPR Berkat Artha Meimpah