Bisnis / Inspiratif
Jum'at, 12 September 2025 | 15:18 WIB
Harjo Susanto, salah satu pendiri Wings Group
Baca 10 detik
  • Harjo Sutanto, pendiri Wings Group, meninggal dunia di usia 102 tahun.
  • Bersama rekannya, ia membangun perusahaan dari nol sebagai pabrik sabun rumahan di Surabaya pada 1948.
  • Wings Group berkembang dari produsen sabun menjadi konglomerat besar dengan produk beragam.
[batas-kesimpulan]

Suara.com - Kabar duka menyelimuti dunia bisnis Indonesia pada 10 September 2025. Salah satu pendiri Wings Group, Harjo Sutanto, mengembuskan napas terakhirnya di usia 102 tahun.

Kepergiannya meninggalkan jejak yang tak terhapuskan, sebuah kisah inspiratif tentang kegigihan, visi, dan kerja keras yang berhasil mengubah sebuah usaha rumahan menjadi salah satu konglomerat terbesar di Tanah Air.

Awal Mula dari Pabrik Rumahan di Surabaya

Kisah sukses Harjo Sutanto dimulai pada tahun 1948, di sebuah pabrik sabun sederhana di Surabaya. Bersama rekannya, Johannes Ferdinand Katuari, Harjo mendirikan sebuah perusahaan yang awalnya bernama Fa. Thong Fat.

Nama ini kemudian berubah menjadi Fa. Wings. Dengan hanya enam karyawan, mereka memulai produksi sabun colek berwarna hijau di Jalan Kalisosok Kidul.

Pada masa-masa awal, tantangan terbesar adalah memasarkan produk. Keterbatasan modal tidak menyurutkan semangat Harjo.

Ia menggunakan strategi pemasaran yang sederhana namun efektif: dari pintu ke pintu. Dengan sepeda, mereka berkeliling di wilayah Jawa Timur, menawarkan sabun colek mereka langsung kepada konsumen.

Strategi ini membuahkan hasil. Produk mereka diterima dengan baik, dan permintaan mulai meningkat. Tak lama kemudian, sabun colek mereka mulai dijual di warung-warung dan melalui agen-agen.

Ekspansi dan Diversifikasi Produk yang Brilian

Baca Juga: Profil Megawati Zebua, Anggota DPRD Sumut Diduga Cekik Pramugari Wings Air

Kesuksesan awal ini menjadi fondasi bagi pertumbuhan Wings Group. Pada tahun 1980, perusahaan melakukan ekspansi besar-besaran dengan membangun pabrik baru dan memperluas jaringan distribusi ke seluruh Indonesia. Ini adalah langkah strategis yang mengubah skala bisnis mereka.

Tak hanya memperluas jangkauan, Harjo juga memiliki visi untuk diversifikasi produk. Ia menyadari bahwa keberlanjutan bisnis terletak pada kemampuan untuk memenuhi berbagai kebutuhan konsumen sehari-hari.

Pada tahun 1980-an, Wings meluncurkan sabun mandi GIV yang langsung meledak di pasaran. Merek ini menjadi salah satu produk ikonik yang masih populer hingga kini.

Pada tahun 1991, Fa. Wings resmi berganti nama menjadi PT Wings Surya. Perubahan nama ini menandai babak baru dalam perjalanan perusahaan.

Di bawah kepemimpinan Harjo dan Johannes, Wings Group terus berkembang pesat, merambah berbagai kategori produk. Portofolio mereka meluas dari deterjen (So Klin), pembersih piring (Mama Lemon), hingga pembersih lantai (Super SOL).

Transformasi Menjadi Konglomerat Global

Load More