-
Danone SN Indonesia meresmikan PLTS Atap 828 KWP di Pabrik Sarihusada Prambanan untuk dukung transisi energi nasional
-
PLTS ini hasilkan 1,17 juta KWH/tahun dan kurangi emisi 934 ton CO2, setara tanam 13 ribu pohon
-
Inisiatif sejalan target Indonesia capai NZE 2060 dan komitmen global Danone gunakan 100% energi terbarukan 2030
Suara.com - Danone Specialized Nutrition (SN) Indonesia mengambil langkah signifikan dalam mendukung agenda transisi energi nasional dengan meluncurkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap di Pabrik Sarihusada Prambanan, Jawa Tengah.
Inisiatif ini merupakan bentuk dukungan nyata terhadap target Pemerintah Indonesia dalam pemanfaatan energi baru terbarukan.
PLTS Atap yang baru diresmikan ini memiliki potensi kapasitas hingga 828 KWP. Fasilitas ini diproyeksikan mampu menghasilkan energi listrik sebesar 1.178.838 KWH per tahun dan secara signifikan akan mengurangi emisi karbon hingga 934 ton CO2 setiap tahunnya, sebuah angka yang setara dengan menanam lebih dari 13 ribu pohon.
Langkah ini sejalan dengan komitmen iklim Indonesia, yang menargetkan pengurangan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sebesar 31,89% secara mandiri dan 43,20% dengan dukungan internasional pada 2030.
Pemerintah juga berkomitmen untuk mencapai Net Zero Emission (NZE) pada 2060 atau lebih cepat, sesuai dengan Perpres Nomor 98 Tahun 2021 dan Permen LHK Nomor 21 Tahun 2021 tentang Nilai Ekonomi Karbon (NEK).
Inisiatif ini mendapat apresiasi dari pemerintah daerah. Agus Sugiharto, Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Tengah, menyambut baik langkah yang diambil oleh Danone.
“Tentunya kami sangat mendukung upaya-upaya investasi dan inisiatif pelaku usaha untuk bersama mencapai target ini. Kami mengapresiasi langkah Danone SN Indonesia hari ini untuk meningkatkan implementasi transisi penggunaan energi baru terbarukan dalam proses produksinya,” ucap Agus Sugiharto.
CEO Danone SN Indonesia, Joris Bernard, menegaskan bahwa instalasi PLTS Atap ini merupakan bagian dari visi global perusahaan.
“Secara global, Danone memiliki target penggunaan 100% energi listrik terbarukan pada tahun 2030 dan menjadi perusahaan karbon netral di seluruh rantai nilai pada tahun 2050," ujar Joris Bernard
Baca Juga: Revolusi Energi di Industri Perikanan: DSFI Jadi Pionir dengan PLTS Atap, Emisi Karbon Turun Drastis
"Peluncuran PLTS Atap di Pabrik Sarihusada Prambanan hari ini, menguatkan komitmen Danone Indonesia untuk mendukung target pemerintah dalam pemanfaatan energi baru terbarukan serta menghadirkan produk bernutrisi untuk ibu, anak dan keluarga yang diproduksi secara ramah lingkungan,” imbuhnya.
Sebelumnya, Danone SN Indonesia telah lebih dulu mengoperasikan Boiler Biomassa berbahan baku sekam padi di Pabrik Prambanan yang mampu mengurangi emisi hingga 8.300 ton CO2 per tahun.
Selain itu, Danone Indonesia juga telah memasang PLTS Atap di tujuh Pabrik AQUA dengan total kapasitas 8,12 MWP.
Oky Gunawan, Chief of Sales SUN Energy, sebagai mitra instalasi, menyatakan kebanggaannya dapat mendukung inisiatif ini.
"Komitmen ini selaras dengan target bauran energi nasional sekaligus memperlihatkan bagaimana sektor swasta dapat berperan strategis dalam mewujudkan peta jalan transisi energi Indonesia hingga mampu meningkatkan daya saing industri. SUN Energy akan terus menjadi katalis dalam membangun ekosistem energi terbarukan yang menyokong industri hijau di Tanah Air yang lebih inklusif, adaptif, dan siap menghadapi tantangan global,” ujarnya.
Joris menambahkan, langkah ini menjadi bukti bahwa inovasi dan kolaborasi lintas sektor dapat berjalan seiring dengan transisi energi.
“Kami berharap hal ini dapat mendukung pencapaian target nasional menuju masa depan yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan bagi generasi mendatang”, pungkas Joris.
Berita Terkait
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Indonesia Target 100 GW Energi Surya: Apa Artinya bagi Ekonomi dan Keadilan Iklim?
-
Hingga Pertengahan 2025, Pertamina Tekan Emisi Karbon Capai Lebih dari Satu Juta Ton
-
Indonesia Genjot Energi Surya, Momentum atau Sekadar Janji?
-
Pembangunan Pembangkit Listrik Berbasis EBT Dinilai Bisa Tingkatkan Ekonomi Desa
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- 5 Fakta SUV Baru Mitsubishi: Xforce Versi Futuristik, Tenaga di Atas Pajero Sport
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Mahasiswi IPB Jadi Korban Pengeroyokan Brutal Sekuriti PT TPL, Jaket Almamater Hangus Dibakar
- Diundang Dolce & Gabbana, Penampilan Anggun Mayang Banjir Pujian: Netizen Bandingkan dengan Fuji
Pilihan
-
Jor-joran Bangun Jalan Tol, Buat Operator Buntung: Pendapatan Seret, Pemeliharaan Terancam
-
Kerugian Garuda Indonesia Terbang Tinggi, Bengkak Rp2,42 Triliun
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
-
Menkeu Bakal Temui Pengusaha Rokok Bahas Cukai, Saham-saham 'Tembakau' Terbang
Terkini
-
Viral Proyek Yve Habitat Mangkrak Bikin Geram Konsumen, Pengembang Buka Suara
-
Dunia Pekerjaan Makin Canggih Tapi Lulusan Ilmu Komputer Banyak Menganggur, Apa Penyebabnya?
-
Buruh Girang Menkeu Purbaya Pertimbangkan Penurunan Cukai Hasil Tembakau
-
Wamen Nezar Ungkap 4 Fokus dalam Peta Jalan Pengembangan AI di Indonesia
-
Heboh RDN Dibobol, SIPF Pastikan Investor Punya Jaring Pengaman
-
Pemerintah Andalkan AI Jadi Mesin Ekonomi Baru Indonesia
-
Perusahaan RI Kini Berbondong-bondong Beralih ke Sistem Komunikasi Hybrid
-
Jor-joran Bangun Jalan Tol, Buat Operator Buntung: Pendapatan Seret, Pemeliharaan Terancam
-
Harga Layanan Streaming Disney Naik Rp50.000 di Bulan Oktober
-
Pasar Peralatan Konstruksi Tambang di Indonesia Terus Alami Peningkatan