-
Pasar alat konstruksi di Indonesia mengalami peningkatan signifikan
-
Indonesia menguasai 39,53% pangsa pasar ASEAN
-
Tiga perusahaan Indonesia masuk 50 Perusahaan Angkat Berat Asia
Suara.com - Pasar peralatan konstruksi tambang di Indonesia menunjukkan tren peningkatan signifikan seiring pesatnya pertumbuhan sektor infrastruktur, energi, listrik, urbanisasi, dan pertambangan nasional.
Hal itu terungkap dalam ajang T50 Summit Asian Forum 2025 yang resmi dibuka di Hotel Shangri-La, Jakarta, pekan kemarin, bersamaan dengan pameran Mining Indonesia.
Menurut proyeksi PERTAABI (Asosiasi Pakar Alat Berat Indonesia) yang dipresentasikan di forum tersebut, ukuran pasar peralatan konstruksi di Tanah Air diperkirakan mencapai 25.430 unit pada 2030.
Pada 2024, Indonesia bahkan sudah menguasai 39,53 persen pangsa pasar peralatan konstruksi ASEAN, menjadikannya pasar terbesar di kawasan.
Sekretaris Jenderal T50 Asian Forum, Jack Zhang, menilai daftar peringkat dan data yang diumumkan dalam forum ini menjadi tolok ukur penting bagi perkembangan industri alat berat, termasuk di Indonesia.
"Daftar ini dianggap sebagai barometer perubahan industri heavy lift dan penyewaan crane di kawasan Asia maupun masing-masing negara-negara," ujarnya di Jakarta, Rabu (24/9/2025).
Lebih jauh, Jack Zhang menambahkan bahwa produk-produk unggulan yang masuk daftar dinilai menonjol dalam beberapa aspek penting.
“Kelima produk ini dipuji karena kepemimpinan pangsa pasar, keunggulan dalam inovasi, keberlanjutan, dan nilai bagi pelanggan,” tambahnya.
T50 Summit Asian Forum 2025 juga mengumumkan peringkat 50 Produsen Mesin Tambang Terbesar Dunia 2025, yang menempatkan Caterpillar dan Komatsu di posisi teratas, diikuti Sandvik, Epiroc, Metso, dan Hitachi Construction Machinery.
Menariknya, tiga perusahaan asal Indonesia juga masuk dalam daftar 50 Perusahaan Angkat Berat Terbesar se-Asia 2025, membuktikan kapasitas nasional dalam mendukung rantai industri pertambangan dan konstruksi global.
Baca Juga: Ratusan Izin Usaha Pertambangan Dibekukan Sementara, Begini Kata ESDM
Ke depan, T50 Summit Asian Forum akan kembali digelar di Jakarta pada 2026. Pada kesempatan itu, panitia berencana meluncurkan daftar baru seperti 10 Perusahaan Angkat Berat Terbesar Indonesia & Asia Tenggara, serta 10 Kontraktor & Penyedia Jasa Tambang Terbesar, sekaligus membuka pendaftaran penghargaan Asia Product of the Year 2026.
Berita Terkait
Terpopuler
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- Pembangunan Satu Koperasi Merah Putih Butuh Dana Rp 2,5 Miliar, Dari Mana Sumbernya?
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
Terkini
-
Untung Rugi Redenominasi Rupiah
-
54 SPBU Disanksi dan 3.500 Kendaraan Diblokir Pertamina Akibat Penyelewengan BBM
-
Harga Perak: Turun Tipis Dalam Sepekan, Harga Dunia Menguat
-
Gaji Pensiunan ASN, TNI Dan Polri Taspen Naik Tahun 2025: Cek Faktanya
-
AADI Tebar Dividen Interim Rp4,17 Triliun, Potensi Rp 536 per Saham: Cek Jadwalnya
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
Harga Emas Stabil di US$ 4.000, Apakah Bisa Tembus Level US$ 5.000?
-
Prediksi Bitcoin: Ada Proyeksi Anjlok US$ 56.000, Analis Yakin Sudah Capai Harga Bottom
-
Bocoran 13 IPO Saham Terbaru, Mayoritas Perusahaan Besar Sektor Energi
-
MEDC Kini Bagian dari OGMP 2.0, Apa Pengaruhnya