Bisnis / Keuangan
Selasa, 30 September 2025 | 07:26 WIB
Kereta Lintas Raya Terpadu (LRT) Jabodebek melintas Jakarta, Senin (30/6/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]
Baca 10 detik
  •    Pemerintah masih utang Rp 2,2 triliun pembangunan LRT kepada Adhi Karya.

  •    Pembayaran utang LRT akan dilakukan KAI melalui skema PMN/subsidi.

  •    Danantara akan memantau pola pembayaran utang LRT agar BUMN sehat.

Suara.com - Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) berbicara soal utang pembangunan LRT Jabodebek kepada PT Adhi Karya (Persero) Tbk.

Meskipun sudah berjalan 2 tahun, pemerintah ternyata masih memiliki tagihan utang Rp 2,2 triliun pembangunan LRT Jabodebek.

Utang itu rencananya dibayarkan oleh induk usaha operator LRT Jabodebek yaitu PT KAI (Persero).

Chief Operating Officer (COO) Danantara, Dony Oskaria, menjelaskan saat ini pihaknya akan memantau lebih lanjut soal pembayaran utang tersebut. Dirinya tidak mau kinerja satu BUMN merosot imbas beban utang yang tinggi.

Wakil Menteri BUMN/Direktur Operasional Danantara, Dony Oskaria/(Suara.com/Achmad Fauzi).

"Jadi, nanti akan saya cek polanya, tentunya harusnya skemanya harus proper, harus benar, Karena harus memastikan bahwa setiap perusahaan menjadi sehat. Karena itu nanti saya cek untuk yang LRT tadi dengan Adhi Karya," kata Dony, ditemui di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta, Senin (29/9/2025).

Untuk diketahui, kepastian skema pembayaran proyek LRT akhirnya mulai terang. Kementerian Keuangan menegaskan bahwa alur pembayaran akan dilakukan melalui PT Kereta Api Indonesia (KAI).

"Proses sekarang ini kami sudah dapat penegasan dari Kementerian Keuangan bahwa pembayarannya nanti akan dilakukan melalui KAI, misalnya dengan skema PMN atau skema subsidi ke KAI. PT KAI kemudian akan membayarkan secara penuh ke Adhi Karya," ungkap Entus Asnawi Mukhson, Direktur Utama PT Adhi Karya (Persero) Tbk, dalam acara Public Expose Live secara virtual, Senin (8/9/2025).

Dengan kepastian tersebut, Adhi Karya disebut bakal menerima pembayaran secara penuh melalui KAI. Skema ini dinilai memberikan kejelasan bagi para kontraktor yang terlibat dalam proyek strategis nasional tersebut.

Untuk diketahui, nilai kontrak pembangunan LRT Jabodebek sebesar Rp25,5 triliun. Sedangkan, tagihan yang sudah terbayar sebesar Rp23,3 triliun.

Baca Juga: Lowongan Kerja KAI Properti untuk 11 Posisi: Tersedia untuk Semua Jurusan

Pembayaran sebagian tagihan juga setelah ADHI menyelesaikan semua pembangunan LRT Jabodebek.

LRT Jabodebek telah beroperasi secara normal dengan memiliki tiga lintas perjalanan, Cawang–Cibubur, Cawang–Dukuh Atas, dan Cawang–Bekasi Timur.

Load More