Bisnis / Makro
Senin, 06 Oktober 2025 | 15:38 WIB
Pertamina mengatakan Vivo dan BP akan melanjutkan pembicaraan soal impor BBM. (Dok: Pertamina)
Baca 10 detik
  • Vivo dan BP tadinya sudah membatalkan pembelian BBM Pertamina karena mengandung etanol.
  • Pertamina mengeklaim Vivo dan BP siap melanjutkan pembicaraan soal impor BBM.
  • Tahap selanjutnya dari pembahasan kerja sama impor BBM adalah kesepakatan ihwal dokumen pernyataan.

Suara.com - Pertamina Patra Niaga mengeklaim PT Vivo Energy Indonesia (Vivo) dan PT Aneka Petroindo Raya (APR)-AKR Corporindo Tbk sebagai pengelola SPBU BP, sepakat menindaklanjuti kerja sama impor BBM ke pembicaraan yang lebih teknis.

Pj Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Roberth MV Dumatubun mengatakan, tahap selanjutnya dari pembahasan kerja sama impor BBM adalah kesepakatan ihwal dokumen pernyataan dalam rangka menjaga Good Corporate Governance (GCG) dan regulasi, seperti pernyataan antimonopoli, pencucian uang, penyuapan dan lain-lain.

“Vivo, APR, dan AKR sudah sepakat untuk menindaklanjuti pembicaraan lebih teknis,” ujar Roberth.

Sebelumnya Vivo dan BP mengatakan membantalkan pembelian BBM Pertamina. Alasannya karena BBM yang diimpor Pertamina itu mengandung etanol.

Tetapi pada akhir pekan kemarin Vivo dan BP diundang ke Kementerian ESDM untuk membahas kembali rencana pembelian BBM Pertamina.

Kini, Pertamina mengatakan SPBU swasta nantinya akan menyampaikan kebutuhan komoditi yang dibutuhkan, membahas kesepakatan terkait spesifikasi produk, key terms, serta syarat dan ketentuan umum.

“Selanjutnya, Pertamina akan menyampaikan kembali spesifikasi produk yang dapat memenuhi requirement semua BU dan key term, termasuk joint surveyor, untuk dikonfirmasi oleh BU (badan usaha,red.) swasta terkait,” ujar dia.

Apabila badan usaha swasta setuju, lanjut Roberth, maka akan dilaksanakan proses pengadaan komoditi tersebut melalui sistem lelang.

Pemenang pengadaan akan disampaikan kepada badan usaha swasta dalam lingkup penyedia kargo, harga terbaik, dan volume kargo.

Baca Juga: Sebelum Dilegalkan, 34.000 Sumur Minyak Rakyat Sedang Diverifikasi

Setelah menuai kesepakatan badan usaha swasta ihwal pemenang pengadaan, maka akan dibicarakan terkait aspek komersial dan inspeksi bersama yang dilakukan.

“Selanjutnya, tahap akhir adalah pengiriman kargo yang sudah disepakati sekitar pekan ketiga Oktober,” kata Roberth.

Roberth menekankan bahwa proses tersebut berjalan dengan kesepakatan dari tiga badan usaha swasta tersebut, sebab pengiriman kargo dalam satu pengadaan yang sama dan tidak terpisah-pisah.

Di sisi lain, Exxon dan Shell belum dapat melanjutkan pembicaraan karena Shell perlu berkoordinasi dengan kantor pusat, sedangkan Exxon akan berdiskusi untuk kebutuhan November sebab masih memiliki stok yang memadai.

“Semangat kolaborasi berdasarkan niat baik untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat ini untuk disikapi dengan bijak dan positif, sesuai arahan dari pemerintah,” katanya.

Load More