-
OJK telah menutup 27.359 rekening terkait judi online, meningkat dari bulan sebelumnya.
-
Penutupan rekening dilakukan bersama Kominfo berdasarkan data identitas kependudukan.
-
Kredit perbankan tumbuh 7,56% yoy pada Agustus 2025, dengan NPL tetap terjaga.
Suara.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus menutup rekening bank yang terhubung dengan akun judi online (Judol) dan kali ini tercatatkan 27359 rekening.
Hal ini dilakukan untuk memberantas aktivitas keuangan ilegal termasuk judol.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae mengatakan sudah menutup rekening yang terkoneksi dengan judol.
Sebanyak 27359 rekening sudah ditutup oleh OJK. Angka ini meningkat dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 25912 rekening.
"Terkait dengan pemberantasan judi online yang berdampak luas pada perekonomian sektor keuangan. OJK juga telah meminta bank untuk melakukan pemblokiran terhadap 27359 yang sebelumnya berjumlah 25912 rekening." bebernya saat Rapat Dewan Komisioner OJK secara virtual, Kamis (9/10/20250)
Dia pun melanjutkan penutupan rekening yang terhubung judi online ini bekerjasama dengan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).
Penutupan ini disesuaikan dengan data identitas kependudukan.
"Dari data yang disampaikan dari Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) serta melakukan pengembangan laporan tersebut meminta perbankan untuk menutup rekening yang memiliki sesuai nomor identitas kependudukan," ungkap Dian.
Dia pun melaporkan penyaluran kredit per Agustus 2025 sebesar Rp 8.075 triliun, naik 7,56 persen secara tahunan (yoy).
Baca Juga: Arus Modal Asing Banyak Kabur dari Indonesia, OJK: Itu Sementara
Pertumbuhan pada periode tersebut lebih tinggi 53 basis poin (bps) dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Berdasarkan jenis penggunaan, kredit investasi tumbuh paling tinggi, yakni 13,86 persen yoy.
Lalu diikuti oleh kredit konsumsi 7,80 persen yoy dan kredit modal kerja 3,53 persen yoy.
"Berdasarkan kategori debitur korporasi 10,79 persen (yoy), UMKM 1,3 persen (yoy)," katanya.
Sedangkan, Kredit konsumsi pada Juli 2025 tumbuh 8,11 persen yoy atau lebih tinggi 31 bps.
Bila dibandingkan dengan capaian Agustus 2024, pertumbuhan kredit konsumsi turun 294 bps.
Berita Terkait
-
Rapat Paripurna Sepakat RUU P2SK Jadi Usulan DPR
-
Perlindungan Dana Nasabah di Rekening Dormant
-
Rupiah Meloyo, Ini Jurus Jitu BI, OJK, dan Bank Tingkatkan Pasar Keuangan
-
Industri Keuangan Syariah Indonesia Masih Tertinggal dari Malaysia
-
Setelah Jadi Buron Hampir 1 Tahun, Bos Investree Adrian Gunadi yang Gelapkan Rp 2,7 T Ditangkap
Terpopuler
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Istri Thom Haye Keram Perut, Jadi Korban Perlakuan Kasar Aparat Keamanan Arab Saudi di Stadion
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Kemera Terbaik, Mudah Tapi Bisa Diandalkan
-
Kontroversi Penalti Kedua Timnas Indonesia, Analis Media Arab Saudi Soroti Wasit
-
6 Rekomendasi HP Murah Baterai Jumbo 6.000 mAh, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
7 Fakta Bakengrind, Roti 'Bebas Gluten' yang Diduga Penipuan dan Membahayakan
Terkini
-
Dasco Ungkap 4 Isu yang Dibahas Pertemuan Tertutup dengan Seskab dan Tiga Menteri Prabowo
-
Genjot Kredit, BFIN Incar Penyaluran Pembiayaan Sektor Mesin Cetak
-
IHSG Sesi I Terbang Berkat Komoditas! Sektor Teknologi dan Keuangan Terkapar
-
ASN Wajib Update Data SIASN ASN Digital untuk Jabatan, Dapodik, Gaji dan Tunjangan
-
IHSG Terus Menguat di Sesi Pertama, Perdamaian Israel-Hamas Jadi Katalis?
-
BBM Etanol: BPKN Usul Masyarakat Bisa Minta Ganti Rugi Jika Kendaraan Rusak
-
BRI Insurance Cetak Laba Rp467 Miliar, Sanggup Jaga Margin di Tengah Badai Regulasi Baru
-
Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
-
Menkeu Purbaya Sowan ke Pasar Modal, IHSG 'To The Moon'?
-
Bank Indonesia : Penjualan Eceran Diramal Meningkat, Ini Faktor Pendorongnya