-
OJK terus memantau dan menjaga stabilitas pasar modal agar tetap sehat dan berintegritas.
-
Outflow asing dinilai bersifat sementara karena fundamental ekonomi Indonesia kuat.
-
OJK ambil langkah koordinatif dan kebijakan khusus untuk menjaga kepercayaan investor.
Suara.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) secara berkelanjutan senantiasa akan terus melakukan monitoring terhadap perilaku dari investor asing.
Salah satunya, sentimen yang mempengaruhi keputusan investasi dari investor asing.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi memastikan bahwa pasar modalberjalan secara teratur, wajar, dan efisien.
"Kami juga mendorong terciptanya ekosistem pasar modal yang sehat dan berintegritas, agar potensi pertumbuhan IHSG maupun instrumen lainnya bisa tercapai secara berkelanjutan, bukan hanya karena momentum jangka pendek," katanya dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis (9/10/2025).
Menurut dia, aliran modal asing yang keluar di pasar modal dinilai bersifat jangka pendek. Sebab, investasi pasar modal masih memiliki sentimen yang positif.
"Kami meyakini bahwa outflow yang terjadi saat ini bersifat jangka pendek, mengingat fundamental ekonomi Indonesia semakin solid dan ekspektasi penguatan pasar keuangan global juga semakin meningkat, sehingga kami meyakini bahwa Indonesia tetap menjadi salah satu tujuan investasi yang menarik bagi investor dalam jangka menengah dan jangka panjang," jelas Inarno.
Selain itu, dalam rangka merespon adanya outflow dan menarik investor asing, OJK mengambil langkah-langkah dengan bekerja sama Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, dan
LPS dalam wadah KSSK.
"Kamu berkoordinasi dalam rangka menjaga stabilitas sistem keuangan termasuk stabilitas di pasar modal," ujarnya.
OJK pun melakukan beberapa kebijakan untuk menjaga stabilitas harga dengan meningkatkan kepercayaan investor dan memberikan ruang bagi Investor untuk pengambilan keputusan.
Baca Juga: Arus Modal Asing Banyak yang Kabur, Investasi Indonesia Kalah dari Korea
Serta penyesuaian operasional perdagangan untuk mendukung efisiensi pasar.
"Beberapa kebijakan yang masih berlaku diantaranya seperti kebijakan buyback tanpa RUPS, penundaan implementasi pembiayaan shortsell, dan penyesuaian Auto Rejection dan Trading Halt," bebernya.
Namun demikian, penting untuk dicermati bahwa pergerakan IHSG selain dipengaruhi faktor fundamental Emiten juga dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti sentimen yang terjadi di domestik dan global.
"Kami mengingatkan bahwa keputusan dalam berinvestasi tetap perlu diiringi dengan kewaspadaan dan pengelolaan risiko yang baik," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Aib dan Borok Asuransi BUMN Dibongkar OJK di Depan DPR, Taspen dan Asabri Disebut Paling Buruk!
-
MA Lantik Juda Agung Jadi Anggota Dewan Komisioner OJK
-
Aliran Modal Asing Kabur Rp8,12 Triliun dari Indonesia Selama Sepekan, Pertanda Apa?
-
OJK Turun Tangan: Klaim Asuransi Kesehatan Dipangkas Jadi 5 Persen, Ini Aturannya
-
Izin Jiwasraya Dicabut OJK, Begini Kabar Baru Nasib Nasabah Dana Pensiun
Terpopuler
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Masih Ada Harapan! Begini Skenario Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026 Meski Kalah dari Arab Saudi
-
Harga Emas Hari Ini: Antam di Pegadaian Rp 2,4 Juta per Gram, UBS dan Galeri 24 Juga Naik!
-
Ragnar Oratmangoen Ujung Tombak, Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
BREAKING NEWS! Tanpa Calvin Verdonk, Ini Pemain Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Waketum PSI Dapat Tugas dari Jokowi Usai Laporkan Penyelewengan Dana PIP
Terkini
-
IHSG Berbalik Menguat, Cek Saham-saham yang Cuan Pagi Ini
-
Emas Antam Terus Melesat ke Level Tertinggi, Hari ini Harganya Rp 2.303.000 per Gram
-
PPRE Beberkan Strategi Daya Saing BUMN di Tengah Gempuran Kontraktor Swasta
-
Pameran Pertambangan Minerba Convex 2025 akan Digelar: Jadi Pusat Edukasi Seputar Pertambangan!
-
Belajar dari Whoosh, Danantara Mau Bangun Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Jika Rencananya Matang
-
Bukan Ancaman, Agen Asuransi Justru Manfaatkan AI untuk Gaet Nasabah
-
Darurat Tekstil Nasional! Banjir Impor Murah Ancam 3,7 Juta Pekerja
-
Survei BI: Keyakinan Konsumen Menurun, Cari Kerja Jadi Makin Sulit
-
Jelang 1 Tahun, Mantan Menteri ESDM Kritik Pemerintahan Prabowo-Gibran
-
ESDM Gandeng P2MI, Ciptakan Pekerja Migran Energi yang TerlindungidanKompeten