-
Harga emas Antam melompat Rp 24.000 menjadi Rp 2.407.000 per gram.
-
Emas dunia pecah rekor didukung ekspektasi pangkas suku bunga The Fed.
-
Ketegangan dagang AS-China juga tambah daya dorong aset safe haven
Suara.com - Harga emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) pada hari Kamis, 16 Oktober 2025 untuk ukuran satu dibanderol di harga Rp 2.407.000 per gram.
Dikutip dari situs Logam Mulia, harga emas Antam itu terus melompat tinggi sebesar Rp 24.000 dibandingkan hari Rabu, 15 Oktober 2025 sebelumnya.
Sementara itu, harga Buyback (beli kembali) emas Antam dibanderol di harga Rp 2.256.000 per gram.
Harga buyback itu juga lagi-lagi melonjak Rp 24.000 dibandingkan dengan harga buyback hari Senin kemarin.
Seperti dilansir dari laman resmi Logam Mulia Antam, berikut adalah harga emas antam pada hari ini:
- Emas 0,5 Gram Rp 1.253.000
- Emas 1 Gram Rp 2.407.000
- Emas 2 gram Rp 4.754.000
- Emas 3 gram Rp 7.106.000
- Emas 5 gram Rp 11.810.000
- Emas 10 gram Rp 23.55.000
- Emas 25 gram Rp 58.787.000
- Emas 50 gram Rp 117.495.000
- Emas 100 gram Rp 234.912.000
- Emas 250 gram Rp 587.015.000
- Emas 500 gram Rp 1.173.820.000
- Emas 1.000 gram Rp 2.347.600.000
Perlu diingat, harga tersebut belum termasuk pajak penghasilan (PPh) sebesar 0,45 persen bagi pemegang NPWP dan 0,9 persen yang tidak memiliki NPWP. Pengenaan PPh ini sesuai dengan PMK Nomor 34/OMK.19/2017.
Harga Emas Dunia Terus Pecah Rekor
Harga emas dunia kembali memanas. Logam mulia dengan simbol XAU/USD itu menarik minat beli hingga menembus kisaran USD 4.210 per troy ons pada perdagangan sesi Asia, Kamis (16/10/2025) pagi.
Kenaikan ini mendekatkan emas ke level tertinggi sepanjang masa, seiring meningkatnya ekspektasi pemangkasan suku bunga Amerika Serikat (AS) dan ketegangan perdagangan yang kembali mencuat antara AS dan China.
Baca Juga: Harga Emas Melonjak! Antam Tembus Level Rp 2.622.000 di Pegadaian, UBS Ikut Naik
Dikutip dari FXStreet, penguatan emas kali ini ditopang oleh pandangan bahwa Federal Reserve (The Fed) akan memangkas suku bunga acuannya dua kali lagi pada tahun ini.
Pasar memperkirakan pemangkasan pertama sebesar 25 basis poin (bps) pada pertemuan Oktober, disusul satu kali lagi pada Desember. Bahkan, tiga kali pemangkasan tambahan diproyeksikan bakal terjadi tahun depan, menurut data LSEG.
Ketua The Fed Jerome Powell pada Selasa lalu menegaskan bahwa perlambatan tajam dalam perekrutan tenaga kerja bisa menjadi risiko besar bagi ekonomi AS. Pernyataan itu dianggap sebagai sinyal kuat bahwa bank sentral AS mulai membuka ruang pelonggaran moneter.
"Prospek pemangkasan suku bunga The Fed dapat memberikan sedikit dukungan bagi logam mulia," tulis FXStreet dalam laporannya.
Suku bunga yang lebih rendah menurunkan biaya peluang memegang emas, sehingga meningkatkan daya tarik aset tanpa imbal hasil ini.
Selain faktor kebijakan moneter, ketegangan dagang AS–China juga menambah daya dorong bagi emas sebagai aset safe haven.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
- 3 Alasan Presiden Como Mirwan Suwarso Pantas Jadi Ketum PSSI yang Baru
- 5 Sepatu Nineten Terbaik untuk Lari, Harga Terjangkau Mulai Rp300 Ribu
Pilihan
-
Harga Emas Melonjak! Antam Tembus Level Rp 2.622.000 di Pegadaian, UBS Ikut Naik
-
Purbaya Mau Turunkan Tarif PPN, Tapi Dengan Syarat Ini
-
Isu HRD Ramai-ramai Blacklist Lulusan SMAN 1 Cimarga Imbas Kasus Viral Siswa Merokok
-
Sah! Garuda Indonesia Tunjuk eks Petinggi Singapore Airlines jadi Direktur Keuangan
-
Gaji Program Magang Nasional Dijamin Tak Telat, Langsung Dibayar dari APBN
Terkini
-
TEI ke-40 Resmi Dibuka, Hadirkan Keunggulan Produk Indonesia Tanpa Batas
-
Sebelum 'Spin-Off', BTN Syariah Bukukan Pembiayaan Tumbuh 18,2 Persen Hingga Agustus 2025
-
Arsari Tambang Mulai Kembangkan Timah Ramah Lingkungan
-
Modus Penipuan Berkedok Kerabat, OJK: Kerugian Masyarakat Tembus Rp 254 Juta
-
Pemerintah Tegaskan Komitmen Kelola Tambang untuk Kepentingan Rakyat
-
Genjot Hilirisasi Bauksit, ESDM Klaim Smelter Sudah Capai Kapasitas 17,5 Juta Ton
-
Tumbuh Melambat, Begini Langkah Bank Indonesia Kelola Utang Luar Negeri Indonesia
-
"Banyak yang Lobi" Bahlil: Takkan Mundur dari Hilirisasi, Enggan Ulang Sejarah VOC
-
Prabowo Izinkan Talenta Asing Pimpin BUMN Demi Standar Bisnis Internasional
-
IHSG: Tertekan Jual Saham Asing Rp1,43 triliun, Diprediksi Rebound Hari Ini