Bisnis / Keuangan
Jum'at, 17 Oktober 2025 | 21:02 WIB
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa berbicara dalam rapat kerja bersama Komisi XI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (30/9/2025). [Antara/Rivan Awal Lingga]
Baca 10 detik
  • Menkeu Purbaya mendukung renovasi Ponpes Al Khoziny lewat APBN asalkan belanja dilakukan tepat sasaran dan waktu.
  • Finalisasi pembangunan tinggal menunggu keputusan Menko PM Muhaimin Iskandar, sementara Kemenkeu dan KemenPU siap eksekusi.
  • Cak Imin menegaskan renovasi penting demi kenyamanan 1.900 santri dan mempertanyakan kritik terhadap penggunaan APBN.

Suara.com - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa tak mempermasalahkan pembangunan ulang Pondok Pesantren Al Khoziny melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Diketahui Ponpes Al Khoziny yang berlokasi di Sidoarjo, Jawa Timur itu sempat roboh beberapa waktu lalu. Tak lama muncul wacana untuk merenovasi pesantren itu lewat APBN.

"Kalau saya, saya lampunya hijau terus, kan modenya mode belanja. Asal belanjanya pas, tepat sasaran, tepat waktu. Untuk saya sih enggak ada masalah," kata Menkeu Purbaya di Kantor Kementerian Pekerjaan Umum (KemenPU) di Jakarta, Jumat (17/10/2025).

Bendahara Negara menyebut kalau wacana ini sudah dibahas oleh sejumlah menteri terkait pagi tadi. Makanya tak perlu lagi proposal, hanya tinggal finalisasi.

Purbaya juga menyatakan kalau pembangunan Ponpes Al Khoziny lewat APBN ini hanya tinggal finalisasi. Untuk selanjutnya Menteri PU Dody Hanggodo yang mendesain rancangan pembangunan.

Kendati begitu Purbaya belum menjelaskan pembiayaan anggaran renovasi menggunakan kementerian mana. Ia hanya memastikan kalau keputusan final ditentukan Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, sementara Kemenkeu dan Kementerian PU sanggup melakukan.

"Tapi keputusan bukan di saya, di Pak Muhaimin. Tapi yang jelas PU sanggup, saya sanggup, tinggal Pak Muhaimin saja sanggup enggak?" jelasnya.

Sebelumnya Purbaya sempat mempertimbangkan menolak APBN untuk renovasi Ponpes Al Khoziny. Ia pun mengungkap adanya intervensi dari seseorang untuk tidak menggunakan APBN.

"Waktu itu saya sudah ngomong begitu 'saya akan lihat', sudah ada tuh yang WA ke saya 'jangan, nanti yang lain iri'," ungkap Purbaya saat ditemui di Kantor Direktorat Jenderal Pajak (DJP), Jakarta, Rabu (15/10/2025).

Baca Juga: Menkeu Purbaya Ancam Tarik Anggaran Kementerian PU, Sorot hingga Akhir Oktober

Di sisi lain Menko PM Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menegaskan bahwa pondok pesantren (ponpes) Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur, layak dibangun menggunakan uang negara atau APBN.

Pernyataan itu sekaligus menanggapi kritik publik juga sejumlah anggota DPR mengenai rencana perbaikan gedung dan masjid ponpes Al Khoziny yang ambruk pada akhir September lalu.

"Al Khoziny ini layak dibantu APBN karena kalau jumlah santri 1.900 mau sekolah di mana? Mau dibiarkan di tenda? Pemerintah mau diam saja?" ucap Cak Imin usai acara penandatangan MoU Sinergi Dalam Penyelenggaraan Infrastruktur Pesantren di Kantor Kemenko PM, Jakarta, Selasa (14/10/2025).

Cak Imin balik bertanya kepada pihak yang mengkritik langkah pemerintah dalam penggunaan APBN tersebut.

"Kepada teman-teman yang memprotes menggunakan APBN, apa solusi Anda? Kepada DPR yang ada 1-2 orang yang memprotes, apa solusi Anda?" ucapnya.

Dia meminta publik untuk memahami kalau rencana pembangunan ponpes Al Khoziny menggunakan APBN itu untuk membantu para santri agar bisa belajar lebih nyaman. Cak Imin menegaskan bahwa yang sedang ditolong oleh negara itu juga anak-anak negeri yang sedang belajar.

Load More