-
Kantor Trans7 disegel GP Ansor buntut tayangan kontroversial 'Xpose Uncensored'.
-
Dilaporkan ke polisi atas dugaan penodaan agama dan pelanggaran UU ITE.
-
Proses hukum harus tetap berjalan meski ada kata maaf dari pihak pelapor.
Suara.com - Eskalasi konflik antara stasiun televisi Trans7 dan komunitas pesantren mencapai puncaknya setelah kantor mereka di Mampang, Jakarta Selatan, disegel oleh Gerakan Pemuda (GP) Ansor DKI Jakarta.
Tindakan ini merupakan buntut dari tayangan program 'Xpose Uncensored' yang dinilai telah melecehkan martabat ulama Pondok Pesantren Lirboyo.
Foto-foto penyegelan pada Kamis (16/10/2025) viral di media sosial, menampilkan spanduk bertuliskan "DISEGEL" dengan logo GP Ansor yang menuntut "Keadilan dan Marwah Para Ulama".
Meskipun sumber Suara.com mengonfirmasi segel tersebut kini telah dilepas, dampaknya masih terasa. Karyawan Trans7 diimbau untuk tidak membawa kendaraan pribadi dan tidak mengenakan seragam untuk sementara waktu.
Tekanan Berlanjut ke Ranah Hukum
Tidak hanya aksi simbolis, tekanan terhadap Trans7 juga datang dari jalur hukum. Sehari sebelumnya, Persatuan Alumni dan Simpatisan Pondok Pesantren Bustanul Ulum (Prabu) resmi melaporkan manajemen Trans7 ke Polda Metro Jaya dengan Nomor Laporan: LP/B/7387/X/2025/SPKT/Polda Metro Jaya.
Laporan tersebut menuduh Trans7 melanggar Pasal 28 Ayat (2) Undang-Undang ITE dan Pasal 156A KUHP tentang penodaan agama.
Mudassir, selaku pelapor, menegaskan bahwa meskipun secara pribadi ia telah memaafkan, proses hukum harus tetap ditegakkan untuk menjadi pelajaran dan mencegah insiden serupa terulang.
"Saya khawatir kalau tidak dilanjutkan akan timbul lagi persoalan-persoalan baru, jadi hukum harus ditegakkan,” ujar Mudassir di Polda Metro Jaya, Rabu (15/10/2025) malam.
Baca Juga: Siapa Pemilik Transmart? Ikut Didemo Santri Gara-Gara Trans7 Senggol Kiai
Ia menilai konten sensitif semacam ini seharusnya melewati proses penyuntingan yang sangat ketat, terutama di media berskala nasional.
Tak hanya itu, ia bahkan mencurigai adanya agenda tersembunyi di balik penayangan konten tersebut.
"Jadi saya melihatnya ini harus dituntaskan persoalan ini. Ini ada dalang di balik ini,” katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- 7 Rekomendasi Motor Paling Tangguh Terjang Banjir, Andalan saat Musim Hujan
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- 5 Moisturizer dengan Kolagen agar Kulit Tetap Elastis dan Muda
Pilihan
-
Rosan Tunjuk Purbaya Usai Sebut Kerjaan Kementerian Investasi Berantakan
-
6 Mobil Turbo Bekas untuk Performa Buas di Bawah Rp 250 Juta, Cocok untuk Pecinta Kecepatan
-
OPEC Tahan Produksi, Harga Minyak Dunia Tetap Kokoh di Pasar Asia
-
Menteri UMKM Sebut Produk Tak Bermerek Lebih Berbahaya dari Thrifting: Tak Terlihat tapi Mendominasi
-
Telkom Siapkan Anak Usaha Terbarunya infraNexia, Targetkan Selesai pada 2026
Terkini
-
Siapa Pria Misterius di Samping Ratu Narkoba Dewi Astutik Saat Digerebek di Kamboja?
-
Update Korban Jiwa di Aceh: 249 Orang Meninggal, 660 Ribu Warga Mengungsi
-
Tata Ruang Amburadul Biang Banjir Sumatra, KLH Siap 'Obrak-abrik' Aturan
-
Pemerintah Ungkap Arah Kebijakan 2026, Sektor MICE dan Hilirisasi Jadi Fokus Baru
-
Kang Dedi Siapkan Kereta Kilat Pajajaran, Whoosh Bakal Ditinggalkan?
-
Banjir Sumatra Bawa Kayu Gelondongan, Ketua MPR Muzani: Sepertinya Hasil Tebangan Itu
-
4.000 Siswa Sekolah Rakyat Mau Kuliah, Kemensos Gandeng Diktisaintek Minta Bimbingan
-
Terungkap, Sosok 'Penjahat' di Balik Tema Besar Reuni 212
-
Jalan Buntu Paulus Tannos: Praperadilan Ditolak, KPK Kebut Proses Ekstradisi
-
Jurus Baru Bahlil, Golkar Siap 'Perang Digital' Rebut Hati 73 Persen Pemilih Muda 2029