-
Danareksa implementasi ekosistem karbon biru untuk mitigasi iklim dan bisnis berkelanjutan.
-
Tiga kawasan industri Danareksa aktif laksanakan inisiatif konservasi pesisir karbon biru.
-
Inisiatif ini perkuat komitmen Danareksa capai 'Net Zero Emission' dan investasi hijau.
Suara.com - PT Danareksa (Persero) atau Holding BUMN Danareksa mulai mengimplementasi ekosistem karbon biru melalui pengelolaan dan optimalisasi kawasan industri hijau yang berkelanjutan.
Upaya ini dalam rangka mitigasi perubahan iklim, serta memberikan dampak secara bisnis dan manfaat bagi masyarakat sekitar kawasan industri yang dikelola Holding BUMN Danareksa.
Direktur Utama Holding BUMN Danareksa Yadi Jaya Ruchandi menjelaskan integrasi konsep karbon biru menjadi bagian penting dalam strategi pengembangan kawasan industri yang berorientasi pada keberlanjutan.
Melalui kerja sama dengan KKP, Holding BUMN Danareksa berencana mengimplementasikan konservasi dan rehabilitasi di pesisir kawasan industri sehingga dapat memberikan dampak secara ekonomi dan sosial.
Sebagai langkah implementatif, terdapat tiga kawasan industri anggota Holding BUMN Danareksa, yaitu PT Kawasan Berikat Nusantara (KBN), PT Kawasan Industri Wijayakusuma (KIW), dan PT Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) yang akan berperan aktif dalam pelaksanaan inisiatif di lapangan.
"Pendekatan ini diharapkan dapat mempertegas komitmen Holding BUMN Danareksa dalam mewujudkan ‘Net Zero Emission’, meningkatkan daya tarik investasi global, membuka akses green funding, memberdayakan masyarakat sekitar kawasan industri dalam kegiatan konservasi, serta menjadi sumber pendapatan baru dari carbon credit," ujar Yadi seperti dikutip Senin (20/10/2025).
Sebagai informasi, karbon biru adalah karbon yang tersimpan dalam ekosistem pesisir dan laut seperti mangrove, padang lamun, dan rawa payau.
Ekosistem-ekosistem ini mampu menyerap dan menyimpan karbon dioksida dalam jumlah besar, baik dalam biomassa tanaman maupun dalam sedimen dasar laut.
Yadi menambahkan, strategi pengembangan kawasan industri di Holding BUMN Danareksa akan diarahkan pada penerapan ekonomi sirkular (circular economy), pemanfaatan energi terbarukan, serta integrasi proyek karbon biru dalam tata kelola kawasan.
Baca Juga: Strategi Holding BUMN Danareksa Perluas Akses Pasar UMKM
"Oleh karena itu, kami mengajak seluruh pemangku kepentingang untuk dapat bersinergi mewujudkan inisiatif karbon biru di kawasan industri yang turut memberikan manfaat bagi perekonomian dan Masyarakat, selaras dengan Asta Cita," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Nggak Perlu Jutaan! Ini 5 Sepatu Lari Terbaik Versi Dokter Tirta untuk Pemula
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- 5 Moisturizer dengan Kolagen agar Kulit Tetap Elastis dan Muda
Pilihan
-
5 HP Memori 512 GB Paling Murah Desember 2025: Ideal untuk Gamer dan Content Creator Pemula
-
Roblox Ditunjuk Jadi Pemungut PPN Baru, Penerimaan Pajak Digital Tembus Rp43,75 T
-
Bank Indonesia Ambil Kendali Awasi Pasar Uang dan Valuta Asing, Ini Fungsinya
-
Geger Isu Patrick Kluivert Dipecat Karena Warna Kulit?
-
Parah! SEA Games 2025 Baru Dimulai, Timnas Vietnam U-22 Sudah Menang Kontroversial
Terkini
-
Pelonggaran Moneter: BI Rate Turun, Inflasi 2026 Diprediksi Berkisar 2,94 Persen
-
Menkeu Purbaya Ingin Kelapa Sawit Tetap Jadi Tulang Punggung Industri Indonesia
-
OJK Keluarkan Aturan Baru Soal Aset Kripto, Intip Poin-poinnya
-
Harga Cabai Rawit Merah Terus Melonjak, Tembus Rp 60.000 per Kg
-
Empower Academy Raih Penghargaan ICS Awards 2025 untuk Program Pemberdayaan Komunitas
-
IHSG Menguat di Sesi I Hari Ini: DSSA Jadi Penopang, Saham-saham Big Caps Keok
-
Akses Darat Terputus, BBM Disalurkan via Udara ke Bener Meriah dan Aceh Tengah
-
Kemitraan Strategis Lazada dan Bebelac: Garansi Susu Formula, Pastikan Keaslian Susu Pertumbuhan
-
Serangan Ukraina Tunda Perdamaian, Harga Minyak Dunia Menguat
-
Roblox Ditunjuk Jadi Pemungut PPN Baru, Penerimaan Pajak Digital Tembus Rp43,75 T